Chibiy

Karena tergiur dengan reviewan beberapa orang mengenai Street Steak ini, akhirnya cobain juga...

Saya pesan Tomahawk 500gr "Wagyu Sirloin Steak", tapi untuk dimakan berdua ya... gede banget itu, nggak kuat kayanya kalo dimakan sendiri...

Pelengkapnya bisa pilih antara Mashed Potato / French Fries + Buncis + Saos Bbq / Mushroom Sauce. Saya pilih mashed potato & bbq sauce. Untuk buncisnya, terlalu sedikit sekali, harusnya bisa lebih banyak lagi porsi sayurannya (kan murah itu harusnya sayur doang haha).

Daging 500gr itu diletakkan di hot stone. Saya pesan dengan tingkat kematangan medium well. Karena hot stone tersebut panas terus, lama-lama steak saya jadi matang . Mau dipindahin ke piring biasa, tapi kan itu steak gede banget... terus makannya kan emang pelan-pelan, gak bisa dipindahin semua juga... So, pelajaran buat saya pribadi, next time saya pesen medium rare saja, biar pelan tapi pasti dia akan jadi medium well haha...

Tekstur dagingnya menurut saya agak kurang lembut untuk ukuran wagyu, tapi cukup juicy ketika daging ada di tingkat kematangan medium well. Begitu sudah "masak" menjadi tingkat kematangan well done, jadi terlalu keras, but still acceptable untuk yang memang suka well done. Bumbu bbq-nya standard saja. Begitu pun dengan mashed potato dan buncisnya. Jagungnya oke, manis. Masih gemes kenapa buncisnya dikit banget...

Saya juga pesan chicken wings yang katanya menu andalan mereka. Tapi agak mengecewakan ya rasanya, mirip yang frozenan punya beredar di pasaran haha...

Untuk harga, sebenarnya cukup ok karena banyak harga promosi alias discount dari mereka. Cukup worthed untuk jenis daging "hi-class". Pelayanan ramah dan cepat.

Kok Tong Kopi ini letaknya "nempel" alias jadi satu dengan Marketing Gallery PIK 2. Tersedia indoor dan outdoor area. Tempatnya cukup comfy walaupun sering ramai ketika weekend. Untuk parkir, cukup spacious mengingat jadi satu dengan tamu marketing office-nya. Pelayanannya oke, ramah dan cepat.

Untuk menu kopi-nya, taste-nya seperti kopitiam-kopitiam di Singapore. Cenderung ke pahit. Saya suka kopi susu telur-nya (walaupun nggak berasa dimana telurnya, atau memang rasanya begitu, nggak tau juga ya...). Tidak terlalu manis dan masih dapat pahit-nya. Boleh dicoba...

Sebagai cemilan, tahu cabe garam enak banget buat diserbu ramai-ramai. Ini beneran enak, karena mereka berhasil membuat tekstur tahu yang benar-benar garing di luar namun lembut di dalam. Bumbunya meresap secara keseluruhan sampai ke dalam tahunya itu sendiri. Enak dan enak!!

Saya pesan nasi goreng kari juga yang katanya salah satu menu rekomendasi mereka. Overall rasanya enak namun saya tidak merasakan ada taste bumbu kari-nya itu sama sekali ya. Jadi rasanya seperti nasi goreng kecap biasa saja.

Udah makan di angkringan "haram" ini dari jaman awal-awal dia buka. Dulu belum banyak meja kursi yang disediakan dan masih sepi. Sekarang? Jangan ditanya lagi... selalu ramai! Sempat ada masanya di jaman dia "baru jadi ramai", ownernya kelabakan. Antrian membludak. Service jadi lama dan ngko-nya keliatan stress. Tapi sekarang jangan khawatir lagi, guys... meja sudah banyak, karyawan sudah banyak (pakai seragam lagi sekarang haha...), dan sudah pakai sistem penomoran meja dan bon yang lebih rapi. Pelayanannya pun jadi lebih cepat dan teratur dan si ngko bisa santai-santai tinggal monitorin pegawainya (great job, ko!).

Nasi babinya banyak pilihan banget dan kelihatan sudah ditambah kuantitas dan jenisnya daripada dulu. Saya pesan nasi babi cabe ijo, nasi babi kecap, dan nasi babi rendang (ini favorit saya si rendang!). Dari segi rasa, tidak perlu dikhawatirkan, daging babinya juga empuk. Hanya satu sayangnya, nasinya terlalu lembek. Saya mengharapkan nasi yang lebih pera.

Untuk sate-satenya, saya pilih yang benar-benar babi semua. Dari sate babi manis, pedas, lapchiong, ham, dan sate babi goreng tepungnya. Saya suka semua, babinya juga empuk, dan di beberapa tusuknya bisa ditemukan "harta karun" lemak babi :) :) :)

Saya juga ambil bakso gorengnya. Jenisnya bakso goreng kopong seperti yang ada di mie cina gitu. Aduh, enak banget! Saya suka teksturnya yang lembut tapi tetap banyak dagingnya dan rasanya tasty.

Yang juara juga adalah siomay babinya! Dulu seingat saya siomay di sini cuman ada satu jenis, yaitu siomay babi mix udang. Sekarang ada satu jenis siomay baru yang ukurannya lebih besar, dan itu siomay full babi. Saya coba. Menurut saya, ini salah satu siomay babi terenak yang pernah saya makan! Tekstur dagingnya sangat lembut, empuk, tapi nggak bikin eneg. Enak banget dan benar-benar harus dicoba!!

Untuk harga, jangan khawatir, pas banget di kantong. Kurang dari 50k/orang, dijamin kenyang!

Sebenarnya lokasinya nggak terlalu "nyempil" tapi memang kalo gak "ngeh"-an mungkin bisa jadi tidak terlalu terlihat dari jalan depannya. Dulunya kalau tidak salah, bekas bengkel mobil. Sekarang sudah disulap jadi salah satu coffee shop #kekinian yang tampil cukup modern dengan kusen dominan warna hitam. 

Kebetulan saat saya datang sudah menjelang Natal, mereka ada pasang pohon natal dan dekorasi salju buatan di jendela kaca mereka. Suasana interior cukup cozy dan spacious. Jadi untuk ibu-ibu yang mau arisan boleh lah ngumpul rame-rame di sini... Pelayanannya sendiri cukup ramah dan cepat. Pengetahuan tentang menunya juga lumayan oke.

1. Americano
Disajikan dengan butter cookies buat pendampingnya. Taste-nya lebih ke asam daripada pahit. After taste-nya masih ada sedikit tertinggal di tenggorokan ya...

2. Piccolo
Piccolo mereka juga didampingi dengan butter cookies mungil. Standard mereka sudah 2 shots in a cup. Sama seperti americano-nya, taste-nya lebih ke asam dan masih ada after taste yang tertinggal di tenggorokan.

3. Frittata Portato
Basicnya sebenarnya adalah omelette. Ini enak!! Di atasnya ditaburi melted cheese. Di menu tertulisnya harusnya didampingi dengan kentang, tapi waitress-nya bilang sekarang diganti dengan beef sausage. Sosisnya panjang, penampilannya kurang meyakinkan karena looks a bit dry gitu... tapi setelah dipotong dan dimakan, enak juga rasanya.

Penasaran karena katanya Jajangmyeon-nya juara. Akhirnya ada kesempatan nyobain juga... dulu pas awal-awal buka kelihatan ramai sekali. Pas makan, cenderung sepi sih... Pelayanannya ramah dan tempatnya spacious. Semua makanan yang dipesan pun tidak perlu kita menunggu terlalu lama.

Seperti layaknya restoran Korea lainnya, ada condiment, walaupun hanya 2 jenis :). Ada kimchi dan salad sayur. Untuk kimchi-nya menurut saya rasanya hambar, kurang asam dan pedas.

1. Kimchi Mandu
Seperti gyoza, tapi dalamnya diisi kimchi. Taste kimchi-nya kurang berasa buat saya. Overall rasanya hambar, jadi harus dicocol sama kecap asinnya supaya ada rasanya.

2. Dolsot Bibimbap
Penampilan warna-warni ciri khas dari bibimbap tertutup oleh si telor ceplok yang kuningnya pecah :( :( :( dan putih telurnya juga jadi menganggu pemandangan. Padahal harusnya bisa diakali dengan menaruh telur terlebih dahulu baru tumpukan sayuran lainnya di atasnya (jadi yang nampak hanya si kuning telurnya saja). Secara rasa sebenarnya tidak ada masalah, tapi nasinya terlalu lembek. Jadi lama-lama malah eneg.

3. Omurice
Nasi gorengnya sangat hambar. Not recommended.

4. Jajangmyeon
Paling menyenangkan memang jajangmyeon-nya. Recommended. Jadi kalau suatu saat saya ke sini lagi, paling hanya mau pesan jajangmyeon-nya saja...

5. Ice Peach Tea
Standard dan yang penting tidak terlalu manis jadi masih oke untuk dinikmati. Potongan buah peach nya juga besar.

Akhirnya nyobain juga si Fat Stone ini (tempatnya ada di ex. Kamokuma). Tempatnya tidak terlalu besar, hanya ada 6 buah meja. Karena saya datang di sore hari dan bukan jam makan, jadi masih sepi. Tapi ketika jam makan, sering terlihat ramai dari luar.

Sebagai penggemar sambal matah, maka saya order Beef Ribs Sambal Matah yang 1/2 kg. Stone pot-nya ternyata besar! Tidak heran namanya Fat Stone. Untuk yang 1/2 kg ini bisa dimakan untuk 2-3 orang. Tapi kalau cuman berdua, sudah jangan pesan menu lain, nanti kekenyangan soalnya.

Penampilannya cantik penuh warna warni dari si bawang, cabai, sampai si potongan daging iganya itu sendiri. Nasinya sudah dicampur jadi satu di dalam stone pot. Ditambah perasan jeruk limau lalu diaduk sampai tercampur rata, baru dimakan.

Astaga! Ini enak banget!!! Beef ribs-nya empuk, daging langsung lepas dari tulangnya. Sambal matahnya juga harum sekali, begitu pula dengan nasinya yang bertekstur agak pera namun wangi. Totally recommended untuk si menu Beef Ribs Sambal Matah ini!!!

Next time ke sini sebenarnya pengen cobain yang lain seperti Beef Ribs from Hell atau menu sup-nya. Tapi ya ampun, itu sambal matah enak banget, jadinya malah kepengen makan itu lagi kalo next time ke sini lagi hahaha... Untuk pelayanan, mbak dan mas-nya ramah dan cukup informatif.

Sebenarnya sudah sering makan di Uncle Lee ini. Restorannya sendiri tidak terlalu besar. Makanan yang disajikan adalah jenis chinese food. Terkenal dengan claypot rice-nya. Tapi hari ini kebetulan lagi nggak pengen makan si claypot rice-nya itu, jadi kami pesan menu lain.

Bakut Teh
Rasa bakut teh di sini memang punya ciri khas-nya tersendiri. Saya pesan yang dagingnya campur dengan jeroan. Disajikan dengan claypot dan dapat ditemukan banyak bawang putih di dalam kuahnya. Enak banget! Bisa untuk sharing berdua.

Babi Tim Telur Asin
Astaga, ini enak banget! Kaldu babinya berasa banget tapi nggak bikin eneg. Daging babinya juga super lembut tapi masih bertekstur. Apalagi digigit berbarengan dengan kuning telur asinnya, permainan rasanya jadi kaya sekali. Harus coba banget!

Lindung Cah Fumak
Ini juga enak! Lindung-nya digoreng garing dengan baluran tepung. Sampai saat terakhir juga lindungnya masih terasa garingnya dan porsi lindungnya cukup melimpah.

Overall makanan di sini memang enak-enak semua, jadi nggak usah ragu buat coba. Pelayanannya juga cepat, sigap, dan ramah.

Kopitiam ini termasuk baru di daerah Kelapa Gading. Letaknya ada di jalan Summagung yang terkenal penuh dengan kedai makanan di ruas jalan ini. Agak sulit parkir memang, tapi tukang parkir di area ini rata-rata very helpful, so don't worry...

Walaupun tergolong baru, namun kopitiam ini jarang terlihat sepi pengunjung alias ramai terus. Area terbagi menjadi dua bagian, indoor area untuk non smoking dan outdoor area untuk smoking. Karena pagi-pagi sudah buka, cocok jadi tempat berkunjung bagi mereka yang mencari sarapan sebelum berangkat ke kantor.

Ada menu paketan yang sudah terdiri dari kopi O (kopi hitam) + telur setengah matang + kaya toast. Taste kopinya pahit dan ada sedikit asam. Enak. 

Untuk telur setengah matangnya dimasak sempurna, bisa ditambah kecap / garam / lada sesuai dengan selera. Kaya toast-nya sendiri layak untuk dicoba! Selai kaya-nya enak dan tidak terlalu manis, butter-nya juga tidak pelit dan terasa melted di mulut begitu dimakan jadi satu dengan rotinya.

Es kopi susunya juga enak, rasa pahit dan manisnya berpadu dengan pas.

Sure will be back untuk mencoba menu mereka yang lainnya.  

Rasanya saya tidak akan pernah tahu keberadaan kafe ini kalau memang tidak dengan sengaja mencari list coffee shop apa saja yang ada di daerah Kelapa Gading. Dikarenakan posisinya yang bukan berada di ruko yang menghadap di jalan besar, namun di sisi belakang ruko Gading Kirana (menghadap ke jalan dalamnya).

Beberapa review menilai positif kafe ini, maka saya tertarik untuk mencobanya. Pergi ke sini saat masih pagi, jadi tidak ada pengunjung lain saat itu. Cukup lega dan terdiri dari dua lantai. Lantai dasar dipenuhi dengan sofa yang cukup nyaman (namun tidak terlalu banyak seating capacity) sedangkan di lantai atasnya dibagi menjadi dua area (ada area di dalam kaca untuk smoking room).

Ternyata selain menu kopi dan makanan ringan, di sini juga ditawarkan menu makanan berat seperti steak. Steak-nya pun harganya variatif dari yang murah sampai semahal Kobe Beef. Karena sudah makan sebelumnya, maka saya hanya pesan kopi dan makanan ringan saja di sini. 

Yang menarik adalah tray penyajian kopi-nya. Desainnya bagus dan bagian sendoknya bermagnet, jadi sendoknya bisa berdiri sendiri di atas tray. Untuk rasa Piccolo dan Americano-nya cukup enak. Taste kopinya pahit di awal, baru di terakhir ada hint asam-nya. Tapi overall lebih dominan rasa pahitnya daripada asam.

Crispy Banana alias pisang goreng, penyajiannya fancy banget. Tepung bumbunya memakai jenis tepung roti dengan garnish parutan keju dan strawberry sliced. Ada saus cokelatnya juga yang fungsinya memang sebagai pemanis estetika saja. Untuk rasanya sebenarnya cukup enak tapi tepung bumbunya agak terlalu tebal dan keras. 

Terletak di deretan kedai penjual bakmi lainnya (alias Jalan Kopyor Raya), tertarik banget untuk coba karena melihat reviewan positif beberapa reviewer. Sebagai pecinta babi, wajib lah dicoba ini... Kapasitas tempat duduknya tidak terlalu banyak dan ruangannya full outdoor non-AC.

Sampai di sana, disambut sama satu mbak yang semangat banget deh ngelayaninnya. Lucu dan gesit dan informatif. Dia jelasin daging yang udah sold out hari itu apa aja, jadinya sisa apa aja. Terus kalo pesen yang special, daging ini diganti daging itu karena yang ini lagi sold out. Tapi porsi daging penggantinya itu nanti dibanyakin. Karena memang lagi banyak banget pesanan dari Gojek saat itu.

Kokinya ngko-ngko masih muda. Walaupun lagi banyak pesanan kaya gitu, plating di mangkoknya tetap tertata dengan rapi. Daging-daging babi disusun dengan rapi dan bikin mouth watering. Jenis bakmie-nya bakmi yang tipis halus.

So, untuk rasanya, TOP BANGET !! Daging babinya itu untuk semua jenis toppingnya berasa banget tapi gak bikin eneg, well seasoned! Bakminya juga enak. Gak perlu ditambahin bumbu apa-apa lagi juga udah enak.


Sebenarnya ada bakso goreng di sini, tapi mereka gak served itu di weekdays. Will be back again for sure buat dapetin topping pas lengkapnya...