Janice Agatha

Dari luar kirain makananya kaya agak-agak fancy gitu but it was actually a humble japanese restaurant. Restorannya terdiri dari 2 lantai dan letaknya ada di luar mall Bellagio. Menunya mostly kaya ricebowl, lalu ada ramen dan sushi roll. Pas saya dateng sekitar jam 12an, foodnya belom ready. Padahal udah jam makan siang loh.
Akhirnya saya memutuskan buat pesen orange juice buat sambil nunggu. Orange juicenya sih aseli jeruk peres tapiii es nya banyak banget jadi rasanya ya hambar. Zonk deh, harganya padahal lumayan kalo dibandingin makanannya.
Saya cobain pesen Sweet Gyutan Don, porsi nasinya banyak banget sedangkan dagingnya ada lumayan lah. Nasinya pulen banget, keliatan baru mateng. Dan dagingnya juga oke sih, tapi ngga sampe enak banget.
Saya juga pesen Jacko San, dan ini menurut saya ini lebih oke rasanya. Ada saosnya yang rasanya nendang banget. Jadi kaya sliced beef gitu di dalemnya ada enoki sama keju mozarella gitu. Ini enak banget dimakan sama nasi.
Saya duduk di lantai 2 dan menurut saya tempatnya nyaman kok cuman agak gelap aja dan kalo lagi rame pasti sempit. Harganya masih tergolong murah kalo dibandingin sama lokasinya. But actually you got what you've paid lah.

Yay akhirnya Gaya Gelato buka juga di pondok indah. Tempatnya ngga begitu besar, cukup menampung sekitar 15 orang saja. Dan dalam rangka grand opening ada promo buy 1 get 1. Lumayan banget kan. Saya pesen 2 gelato dan 2 sorbet untuk dicoba.
Peanut Butter

For peanut butter lover like me, ini rasanya uenak banget. Plus konsistensinya yang thick dan heavy jadi makin enak. Rasanya pulen banget pokoknya the best.
Choco Chip

Lupa sih sebenernya namanya apa, tapi ini kaya vanilla gelato dipakein chocolate chip. Choco chipnya intense banget rasanya agak pahit. Cocok sama vanilla yang rasanya manis.
Sirsak

Untuk sorbet, saya coba yang sirsak dan langsung jatuh cinta. Di dalem sorbetnya ada daging sirsak yang lumayan banyak dan rasanya berasa aseli dan fresh.
Passion Fruit

Yang ini rasanya agak asem, saya sih suka yang rasanya asem-asem kaya gini.
Overall sih saya suka sama semua rasa yang pesen. Tapi kalo disuruh milih yang favorite, saya pilih peanut butter.

Came at 1pm and surprise to see how packed the restaurant. Luckily we can get seated not too long. The waitress are attentive and helpful during our order process. We order some menu to try:
Fried Pork Trotter with Salt and Pepper (49k/pcs)

This was actually my first time trying this menu and I found it delicious. The texture of the crispy skin and soft chewy meat combine together into a perfect dish. We can ask the waitress to help us cut the trotter into smaller pieces.
Pork with Sweet and Sour Lychee Sauce

To be honest, this one was quite mediocore. I expect it to have stronger lychee taste but there is none. There's only 2 pieces of lychee in it, and that's it. But the pork meet was tender tho'.
Ca Fen

So this was like beehoon cook in some sauce sort of like soup. It consist of pork intenstine, small prawn, mushroom, and vege. The beehoon was those soft type one that easily break. It was tasty and really fulling.
Overall I was quite satisfied with the food, but the service was really impresive.

Pagi-pagi diajak ke kota buat makan dimsum di sini. Lumayan ada diskon 30%. Memang interiornya mewah banget berasa lagi di venetian macau... ea. Kondisinya lagi lumayan rame dan saya dateng cuman ber 4 jadi ditempatin di lorong samping, bukan di main hall nya.. huft. Dimsum di sini harganya dibagi 4 sesuai keterangan S/M/L/XL dengan range harga 30k-40an.
Iga Babi Brazil Panggang (78k)

Ini adalah menu yang ditawarkan pake kereta keliling, kata mbanya ini menu spesial hari ini. Terdiri dari 6piece daging babi bagian iga yang udah boneless, dengan saos lada hitam dan madu. Dagingnya kurang empuk tapi saosnya enak. Dan agak kaget juga pas tau harga per porsinya 78rb. Padahal ngga wow banget. Jebakan betmen... huft.
Lo Mai Kai (34.8k)

Sizenya kecil, pas nih jadi ngga terlalu ngenyangin. Ketannya merata warna cokelat dan isinya ada daging dan telur asin. Rasa daun teratainya sudah cukup terinfused ke nasi ketannya, jadi wangi.
Bubur Daging Ayam (45k)

Harga segini harusnya toppingnya lebih rame, yang dihidangkan cuman daun bawang sama chiapo. Daging ayamnya sih lumayan gede, tapi tetep kurang lengkap tanpa cakwe.
Siomay Udang dan Daging Babi (39.8k)

Ini rasanya enak dan memuaskan lah. Berasa potongan udangnya masi lumayan utuh.
Kaki Ayam Saus Pedas (36.8k)

Saos pedesnya kurang berasa nendang, somehow lack of flavor.
Mini Onde-Onde Isi Pasta (34.8k)

Ukurannya lumayan gede, isinya kopong dan kulitnya garing. Topping wijennya kurang banyak, masi banyak bagian yang kosong. Rasanya jadi kaya ada yang kurang karena agak hambar.
Tim Pangsit Kulit Tahu Isi Seafood (39.8k)

Isinya ada 3pcs dan isi udangnya gede-gede dan fresh. I'm quite sensitive toward prawn but this one was good and fresh.
Tim Bakpau Isi Babi Hong (36.8k)

Biasanya kurang suka sama dimsum ini karena bakpaunya suka gede banget tapi isinya dikit. Tapi di sini ratio bakpau dan babinya pas. Dagingnya mostly lemak, juicy banget dan empuk. Cocok dimakan sama bakpau yang agak hambar, jadi ngga enek.
Tim Bakpau Isi Kuning Telur & Susu (36.8k)

Wah ini ternyata emang enak banget, dalemnya tuh bener-bener banjir dan isinya membludak. Siap-siap belepotan deh makan ini.
Some dish came out a bit slower, we ask for corriander for the poridge and it took forever to come. There's definitely some few thing that could be improved or maybe it's just not my luck since everyone said they serve the best dimsum. Next time bakal dateng pas weekdays deh.

Lokasinya ada di deretan ruko elang laut dan pasti keliatan kok karena signagenya lumayan gede. Designnya bagus juga dengan mural-mural ala chinese di tembok. Saya dateng untuk menghadiri acara makan-makan keluarga. Saya duduk di lantai 2 VIP room yang bisa buat karaoke juga, mantap.
Cincin Talas Ayam Kungpao

Untuk pertama kalinya makan menu ini setelah 22tahun makan Chinese Food lol. Jadi talasnya dibikin kaya lingkaran gitu, tengahnya dikasi ayam kungpao trus disirem saos kungpao. Rasanya hmm saya kurang suka sih. Talasnya buanyak banget. Aneh aja gitu talas dijadiin menu asin kaya gini.
Cah 4 Macam Sayur

Ini isinya ada buncis, terong, nah 2nya lagi kurang jelas apa. Sejenis buncis juga sih. Overall sih oke, sebagai penyuka terong, harusnya terongnya lebih banyak lagi hehe. Tapi rasanya enak, gurih, cuman buncisnya agak overcooked.
Udang Goreng Kacang Sereal

One of the best food they serve. Yang paling saya suka adalah mereka ngga pelit ngasih gandumnya, buanyak banget sampe tumpah-tumpah dan jumlah udangnya itu juga banyak. I'm honestly a bit sensitive toward prawn, but this one doesn't make me sick.
Mie Goreng

Not a fan, mienya gede tapi ngga kenyel jadi rasanya aneh kaya ambyar aja gitu. Seasoningnya juga kurang berasa asinnya.
Steam Samcan Cuka Hitam

When you want to eat samcan but you want to keep it healthy, steam it! First time makan samcan di steam gini. Potongannya tipis-tipis dan warnanya putih kaya sashimi. Rasanya enak sih, tapi tetep lebih enak dimasak seperti biasa misalnya di goreng di kecap atau di panggang.
Steam Ikan

Dagingnya lembut, ikannya lumayan gede bisa untuk sharing 6 orang. Kuah steamnya standart tapi. Ikannya on the other hand ngga amis dan ya itu lembut banget.
Tempatnya sih sebenernya oke buat acara keluarga karena meja2nya bundar dan besar. Harganya juga masih oke kok dengan ukuran porsinya. Saya sih orangnya pemakan segala, tapi banyak yang bilang restoran ini makanannya too chinese that it doesnt suit out Indonesian tongue. Mungkin next time mau coba lagi menu-menunya yang lain.

To be honest, saya memang paling suka makan bagian ribs karena biasanya bagian iga yang dagingnya paling empuk, ngga perlu banyak effort buat ngunyah. Sesuai namanya, Holyribs ini masi satu grup under chef Alit along with Holycow. Dan tentu aja andalannya ya ngga lain ribsnya.
Kali ini saya cobain yang Short Ribs dan Back Ribs. Untuk yang Short beratnya 500gr, tulangnya 1 besar dan tebal tapi dagingnya udah kepisah gitu sih dari dagingnya. Komposisi lemaknya lumayan banyak ya, hati-hati buat yang kolestrol. Nah kalau yang Back Ribs beratnya 1 kilo tapi tulangnya 4, lebih kecil ukuran tulangnya daripada yang short. Yang ini lemaknya lebih sedikit jadi lebih aman dan lebih banyak dagingnya juga.
They only provide 1 sauce, taste like BBQ sauce. Teksturnya lumayan cair tapi rasanya enak, cocok buat cocolan daging iga. Sedangkan untuk side dishnya ada pilihan kentang (either fried or mashed) dan coleslaw. Kentangnya lebih suka yang digoreng sih, mashednya biasa aja. Coleslawnya okelah, ngga terlalu bau sayur. Cobain Onion Ringnya buat appetizer, enak juga bikin nagih makannya garing-garing.
Secara keseluruhan sih saya puas dan suka sama makanan di sini. Harganya juga masih reasonable banget sesuai dengan konsep-konsep restaurant Chef Alit yang lain.

Dulu kirain tempat ini khusus banget jual wine, ternyata banyak juga pilihan makanannya. Dari depan ngga terlalu kelihatan tapi ternyata dalemnya lumayan luas. Kursi-kursinya juga nyaman-nyaman. Cocok buat berlama-lama duduk males leyeh-leyehan.
Garlic Cheese Bread with Bacon

Porsinya cukup gede, kejunya juga lumayan banyak dan potongan baconnya cukup banyak. Rasanya enak, menu ini cocok buat finger food.
Blue Berry Panacotta

Presentasinya lucu banget. Tapi rasa blueberrynya mild banget, kurang berasa asem-asemnya blueberry.
Durian Panacotta

Yang ini rasanya lebih strong, suka banget deh dan rasanya kaya beneran bukan yang artificial. Terus tekstur panacottanya juga pas. Dua2nya kalo soal tekstur oke. Eskrimnya both standart sih, panacottanya yang hard carry.
Colibri

Ini salah satu pilihan mocktailnya. Sebenernya ini sirup trus dikasih coke. Rasanya seger sih, tapi sirupnya kurang berasa.
Overall sih oke, panacottanya saya suka banget. Dan harganya juga masih tergolong affordable. Servicenya juga bagus. Tapi sempet ada lalat 1 gede banget, nggatau gimana bisa masuk ke dalem.