Janice Agatha

Tempatnya kecil dan agak tersembunyi, setelah kelewat dan muterin senopati sekali lagi akhirnya ketemu. Tempat parkirnya kecil tapi tukang parkir bakal sigap bantuin. Coffee shopnya memang mungil, ngga ada lebih dari 10 meja kalo digabung outdoor & indoor. Decided to sit in indoor area, karena di luar penuh asep rokok. Sofanya sih biasa, tapi bantalnya super fluffy.
Peanut Butter Chocolate

Personally, saya kurang suka rasanya karena terlalu pahit. Sampai ngga abis minumannya karena too much.
Chamomile Tea

Standart, nothing much to say.
Rasanya tidak fair memang menilai coffee shop by their non coffee drink, but me and my friends ngga ada yang peminum coffee. Based on the chocolate drink, I don't think I will be back. On the other side, suasananya cocok buat ngobrol-ngobrol sama temen.

Kehadiran ayam geprek memang cukup membuat fenomena di dunia perkulineran, emang pas dateng lagi jam buka puasa jadi antriannya cukup panjang. Dapet nomor antrian 350 sedangkan nomor 290 baru dipanggil. Kurang lebih 1 jam, akhirnya ayam geprek siap di santap.
Ayam Geprek Leleh

Sepertinya pesanan saya sudah didiamkan terlalu lama di counter hingga nasinya dingin. Karena pas nomor saya dipanggil, langsung ada 5 nomor sekaligus disebut padahal biasanya satu persatu dipanggil. On the other side, kejunya banyak tapi menggumpal dan ga perfectly melted. Mungkin karena buru-buru. Untuk rasa pedas, level 10 bisa bikin leher keluar api karena pedes banget. Ayamnya sendiri beda dengan ayam geprek tetangga, disini bentuknya masi utuh ada tulangnya.
Terong Geprek

Digoreng lalu di geprek pake sambel. Teksturnya hancur dan lembek, tapi tetep enak sih. Sambelnya ngga begitu pedas. Porsinya lumayan banyak untuk harga 5rb.
Jamur Geprek

Ini juga enak, sambelnya sama seperti yang terong. Harganya sama 5rb dan porsinya cukup banyak.
Kunjungan ke2 sama, kebetulan masih pagi dan antriannya masi pendek. Kualitas makanan jauh lebih baik dengan nasi yang masi hangat dan keju yang meleleh semua. Lebih recommend buat makan pas lagi sepi.
Harganya masi terbilang murah walaupun pake nama artis. Semoga kualitas tetap dipertahankan.

Sambil nungguin anjing lagi grooming di sebelah, saya disarankan buat nunggu di sini. Interiornya biasa aja sih, kursinya standart ala tempat-tempat indomie lainnya. Pas dateng lampunya nggak nyala, padahal tirai dipasang di semua jendela (lagi bulan puasa). Jatuh-jatuhnya jadi gelap deh suasananya.
Indomie Telur Asin

Saos telur asinnya cukup medok, berasa asin dan sedikit creamy. Ditambah ada telor asin benerannya. Sebenernya tanpa ditambah pun rasanya sudah cukup asin. Indomienya dimasaknya enak, al dente istilahnya lol. Masi agak kenyal, suka indomie kaya gini.
Ropang Ovomaltine Keju

Kejunya nggatau pake merk apa, tapi rasanya bland dan gak secheesy craft. Dan ropangnya juga kurang greasy karena ngga pake susu kental manis. Apalah arti ropang tanpa susu kental manis?
Yakult Leci

Rasanya seger dan enak. Esnya banyak banget, tapi memang minumnya sendiri sangat manis jadi cocok dipakein es yang banyak.
Overall, untuk dibilang pewe sih mungkin iya karena ada wifi, board and card game, and humble food. Tapi suasanya somehow I don't really like. Bakal balik lagi? Kayanya iya buat indomie telur asin.

Letaknya yang strategis, deket banget sama kantor akhinya Pizza Express menjadi pilihan untuk makan siang. Suasana saat itu cukup ramai, dengan kondisi semua pelayan sibuk. Tapi kami masi disambut dengan baik dan di antar ke tempat duduk. Kali ini saya berkesempatan untuk mencoba pizza, pasta, dan menu baru dessertnya. Here we go:
Quatrro Carni Classic Pizza

My boyf was the meaty kind of people. Jadi pesen pizza nya yang toppingnya daging semua. Lengkap deh dari chicken ham, spicy beef, pepperoni, dan chicken. Untuk chicken sih rasanya agak dry ya karena di panggang. This pizza will suit for those who like meat.
Ravioli Ricotta e Spinachi

Ini da bomb sih, enak banget! Even my meaty boyfriend in love with this dish. Pertama saosnya itu enak dan pas banget. Ngga terlalu creamy dan cheesy jadinya ngga enek. Kedua, isiannya raviolinya yang berupa bayam juga enak dan gurih. The dish was such a perfect combination of vege and cream. Definitely will repeat order.
Banana Pizza

I forgot the exact name, menunya baru dan di display di meja tapi belom masuk buku menu. Pas dateng keliatannya kaya sederhana dan simple banget. But it's actually really good. Like supeeer good. The pizza dough was chewy, topped with caramel sauce, banana, and cheese (i think it was ricotta, kalo ga salah). Yang bikin enak adalah cheesenya, rasanya pas.
Sevicenya bagus dan ramah, walaupun keadaan restoran sedang ramai. Managernya juga aktif datang ke meja dan nanya feedback which is nice.

Akhirnyaaa!! Kesampean juga makan kintan. I'm such a big fan of their sibling restaurant; Shaburi. And I just can't hold my excitement anymore. Came with high expectation karena literally udah banyak banget yang bilang kintan enak. Saya cobain paketnya yang paling murah. Udah dapet 10 jenis daging mulai dari chicken, beef, and lamb.
Buffetnya sendiri cukup bervarian dan lengkap. Mulai dari korean banchan, fried vege, ebi tempura, french fries, sampai seafood kaya udang & cumi, butter corn, assorted mushroom, dori di alumunium foil. Mushroomnya somehow enak. Kayanya pake butter juga deh. Dorinya juga enak! Lumayan sebagai penetralisasi dari rasa daging sapi.
Ada juga heavy meal kaya japchae, sweet and sour chicken, pajeon, curry, fried rice. Semuanya enak-enak tapi aseli japchaenya favorite banget! Chewy dan gurih. And they also serve soup such as miso and yugaejang (spicy beef korean soup). Yugaejangnya kurang nendang sih.
The meat selection for beef was rather all fatty. Kebanyakan porsi lemaknya. Dagingnya tipis-tipis dan sangat well marinated. Yang bikin enak adalah pilihan sausnya. Ada soy sauce, spicy miso, dan sesame sauce. Semuanya enak dan umami.
Untung yang chicken, saya cobain yang curry cheese dan itu enak. Daging ayamnya lembut. Sedangkan untuk lambnya agak susah dimakan honestly. Agak lebih alot. My suggestion, switch between chicken, beef, and dori to prevent the greasy feeling from beef fat. Karena kalo makan yang beef trus bakalan enek.
Pilihan minumnya ada banyak dan selalu di refill dengan cepat. Sayangnya eskrimnya kurang enak. Padahal biasa makan yang di shaburi, eskrimnya enak.
Service was nice, everytime we ask for more meats it came fast. They also remind us when the time approaching 90minutes. We completely satisfied with the food they offer.

Horeee, seneng banget Magal akhirnya buka deket rumah. Magal has been me and my mom favorite kbbq place since they open their branch at PIK. Feel so honour to be their very first guest in their soft opening day. Begitu kita masuk, langsung diteriaki selamat datang oleh belasan pegawai. Aseli teriakannya kenceng banget loh.
Untung banchannya, as usual Magal tuh selalu sediain dengan niat. Ada kimchi, seaweed, toge korea (lol), pajeon (korean pancake), cold macaroni, dan salad. Semua banchan free refill, bahkan ketika piring sudah kosong, pegawainya dengan sigap menawarkan untung refill. Untung daging, saya coba 3 varian. Di sini juga lagi ada promo free japchae loh selama sebulan (cek instagram).
Yangnyum Mapogalmaegi

Jadi ini bagian pork skirt meat yang dimarinate dengan bumbu manis. Daging di sini bumbunya meresap banget, juicy and rich. Selalu suka sama menu ini. Favorite deh.
Maekom Mapogalmaegi

Yang ini pork skirt meat yang dibumbui dengan bumbu manis pedas. Jujur, rasanya ngga pedes sama sekali. Seperti menu sebelumnya. Dagingnya empuk dan bumbunya sangat meresap.
Samgyeopsal

Honestly, saya dah pernah coba dan biasa aja rasanya. Tapi kali ini pacar mau coba, so we order this too. Taste was rather bland, and there is not enough fat in the meat. Tips from me: mending pesen daging mapo nya aja itu udah the best.
Japchae

Glass noodlenya kenyal, gurih, sedikit pedas dari lada. Porsinya cukup besar buat sharing. Overall sih, saya suka sama rasanya. Awas nagih.
Walaupun baru buka, tapi servicenya udah oke banget. Bosnya turun tangan buat mantau. Orang korea aseli. Bakalan sering ke sini nih fix.

The hype was definitely still there, the queue was crazy. But manage to get seated in less than 15 minutes. The queue system was well-organized. I opt for the large platter, with chicken & gyro as protein. Then we can see how the platter was made.
First, sayur dan tomat diletakan ke plate lalu nasi briyani nya, kemudian daging ayam dan kambing, pita bread, then terakhir white and red sauce. Untung langsung dapet meja, jadi bisa langsung makan selagi masi hangat. Nah, kalo saya tipenya yang makannya diaduk. Rasanya enak dan cocok komponen-komponennya. Rasa yang menurut saya paling enak adalah gyro atau daging kambingnya. Empuk banget dan ngga bau.
Overall, it was a pleasant experience despite the long queue. Service was good too.

Pas lagi in need of something cold and fresh, langsung deh melipir ke stall Dum Dum. Nama Dum Dum sendiri diambil dari bunyi langkah gajah... lol ngga deng. Anyway letaknya di deket eskalator lantai 2. Ngga lama antri, pesanan saya dicatat, ngga sampai 5 menit sudah ready to drink.
Memang pada dasarnya, tipe minumannya banyak di es batu. Jadi pas baru jadi, rasanya manis banget. Harus di goyang-goyang, tunggu sebentar biar ngga terlalu manis. Rasanya seger banget, dingin dan milky. Untuk service juga bagus kok. Always coming back.

Here is the heaven for chocolate lover. Their menu was rather simple. The main star would be anything with chocolate. The system was you order at cashier, pay, and they will bring your order to you. It took around 10minutes for drink and 15minutes for the waffle.
Hot Dark Chocolate Marsmellow (40k)

Super love the combination of sweet and bitter. It does taste verrry chocolate. Tapi aneh deh, kok marsmellownya kecil-kecil ya :( Ngga kaya yang di foto-foto. At first, I was a bit hesitating to order the marsmellownone mbikos takut kemanisan. Suprisingly... it was perfect. Cocok banget buat nemenin duduk lama-lama sambil kerja.
Waffle Set (65k)

With 65k, you got 2 piece of waffle plus 3 toppings. The waffle was drizzle with chocolate, and I choose ice cream, seasonal fruit, and pretzel for the toppings. I like the texture and taste of the waffle. Seasonal fruitnya suppose to be strawberry, tapi lagi abis jadi diganti pake pisang. Pretzelnya asin, jadi agak unik ya buat jadi topping. Overall enak kok.
I will definitely comeback for their chocolate!! Service was really good too.
Ps: located exactly next to Cotive.