Intinya kedai kopi ini menjual suasana rooftop murah meriah untuk nongkrong. Soal rasa makanan dan minuman yah begitu deh. Harga makanan dan minuman relatif agak bersahabat di kantong anak nongkrong.
Menu yang dipesan: Chocolate, Tiramisu, pudding, ice long black
Buburnya halus, tidak terasa seperti produk makanan resto 24 jam. Tetapi memang side dish yang lain tidak terlalu istimewa walau ada yg enak. Kalau fokus bubur saja, bisa saya beri 5 bintang untuk rasa.
Pelayanan cukup baik, tidak pernah lama melayani pada tiap tahapan. Kebersihan juga baik.
Menu yang dipesan: Bubur daging ikan krapu, Nasi goreng ikan asin teri/jambal, Tahu Lada Garam
Bumbu rempahnya berasa banget! Bukan hanya sambal, tetapi coba rasakan cita rasa rempah pada kuah cincang atau bumbu rendangnya.
Secara cita rasa, rumah makan ini lebih mendekati rumah makan kapau yang masih terasa khas Minang, daripada RM Padang yang sudah disesuaikan dengan lidah nasional.
Temoat ini buka 24 jam, jadi salah satu tempat yang patut dicatat jika perlu mencari makan, bahkan untuk darurat nasi bungkus jika hanya 20-30 bungkus sih seharusnya tempat ini bisa melayani.
Menu makanan berat cukup beragam untuk sebuah cafe. Cafe ini memiliki beberapa signature menu yang patut kita coba.
Tempatnya luas dan parkiran di sebelahnya luas menjadi nilai tambah. Suasana cukup cozy, dan memisahkan smoking area dan non-smoking area.
Tempat hanging out yang boleh juga untuk dicoba.
Timing-nya kurang tepat saat mengunjungi tempat ini. Ice cream tinggal satu rasa, vanilla. Awkward rasanya mengunjungi tempat berlabel "ice cream" tetapi hampir tidak ada ice cream.
Mungkin memang issue kebijakan impor, di luar kendali resto.
Bagaimana melakukan rating? Saya hanya rating dari yg saya konsumsi hari ini, walau bukan main course tempat ini. Maafkan ya.
Menu yang dipesan: Croissant cinnamon, Ice Chocolate
RM Padang dgn sentuhan prasmanan. Agak unik penyajiannya. Selain itu juga menyediakan sate padang.
Untuk harga, agak di atas perkiraanku. Karena ambience agak kurang rapi. Tetapi ada beberapa yang lumayan, seperti sop iganya.
Mencoba pertama kali kue sus yang menjadi favorit teman-temanku se-nusantara.
Menurutku, kue ini enaknya dimakan di tempat, karena ciri khas ada pada perbedaan temperatur antara rotinya dengan isi sus. Rotinya dibuat garing dan dijaga tetap hangat, sementara isi susnya dijaga tetap dingin. Pada saat kita memesan, baru pegawai toko mengisi roti dengan sus.
Sensasi panas-dingin ini yang menurutku khas.
Kalau take away dan sudah terlalu lama, perbedaan temperaturnya hilang. Walau dimasukkan ke lemari es dan susnya dingin lagi, tetap beda rasanya.
Saya coba Nasi Babi Bakar. Lalu saya melihat menu lain ada charsiu dan ada opsi extra charsiu untuk nasi bakarnya.
Menurutku tempat ini cocok bagi yang suka masakan babi manis. Saya beri rating tidak terlalu tinggi karena saya lebih suka masakan yang asin / gurih.
Boxx-in pada malam hari sepertinya ada live music, mungkin bagi yang ingin nongkrong yang murmer bolehlah. Outdoor jadi bisa smoking. Kebersihan tempat sebenarnya lebih relevan untuk review Boxx-in, kurang menurutku. Gelas2 plastik di meja sebelah sejak saya duduk sampai saya pulang, belum diangkat, padahal mejanya kosong