













-
3.4Kembang Goela [ Sudirman, Indonesia ]
Kembang Goela Bagai Pabrik Gula Yang Berharap Dapat Berkembang Kembali.
Kembang Goela merupakan salah satu restoran yang sulit terekspos oleh penulis. Padahal, gerai ini sudah eksis sejak pertama kali penulis ketahui melalui majalah Sedap edisi sekitar tahun 2005, apalagi ditambah dahulu penulis sering bermain ke Plaza Sentral.
Namun, momen apapun memang terjadi pada waktunya. Penulis akhirnya menginjakkan kaki di sana beberapa waktu yang lalu.
Jadi, Kembang Goela berada di parkiran Plaza Sentral, Sudirman, dari luar bangunannya tampak tradisional. Senada dengan interiornya, begitu penulis masuk, gaya kolonial melekat di tempat ini. Namun, di satu sisi, Kembang Goela tampak perlu sentuhan yang lebih baru, alias renovasi di beberapa titik interior. Karena, gaya kolonialnya cenderung dibiarkan kuno, bukan model yang lebih tertata rapi punya seperti saudaranya, Bunga Rampai.
Uniknya, begitu menelusuri lebih dalam, ternyata Kembang Goela punya ballroom yang menurut penulis bisa muat 250 orang. Ballroom-nya lebih keren. Dia juga punya beberapa ruang VIP.
Perihal akses bagi penyandang disabilitas, Kembang Goela bukanlah salah satunya. Untungnya, Kembang Goela tampaknya tidak ada dresscode. Di Kembang Goela, terdapat corkage fee sekitar 200 - 300 ribu, tergantung wine/soju, atau jenisnya.
Di Kembang Goela, penulis menjajal : A. Iga bakar (400,5 ribu) Iga bakarnya besar, empuk dan gurih. Sausnya mirip saus barbeque, wedges-nya juga menarik. Sayang sekali, harganya mahal memang, apalagi dengan 400,5 ribu, tarifnya itu dan tarif menu yang lain belum termasuk tax & servis 21 persen. Untungnya, tidak ada rounding bill di Kembang Goela.
B. Gurame (49 ribu per 100 gram) Penulis membeli guramenya dalam 2 versi, goreng kremes dan goreng telur asin. Yang kremes diberi topping kremes telur biasa, kedua guramenya di-fillet. Sebetulnya guramenya tidak amis, apalagi yang versi telur asinnya, dimana saus telur asinnya benar - benar berasa dominan. Namun, guramenya bukan dari gurame hidup. Terbukti dari daging guramenya yang kurang kenyal.
C. Udang Gladakker (124,5 ribu) Udangnya juga lagi - lagi kurang berasa baru. Padahal sausnya pedas dan lebih mantap Kembang Goela daripada saus padang pada umumnya.
D. Sate ayam (100,5 ribu) dan sate sapi (181 ribu) Satenya juga penulis dapati dalam 2 versi, ayam dan sapi. Penulis hanya mencoba sate sapinya, cukup empuk walaupun rempahnya kurang berasa. Sayang, bumbu rempahnya kurang dikembangkan.
E. Asem - Asem Noni (92 ribu) Asem - asemnya mirip kuah tomyam. Ada seafood, jamur, dan tomat.
F. Kangkung hotplate, gado - gado, dan yang lain. Kangkung dan gado - gadonya cukup masif. Besar dan bongsor. Oseng - oseng kecipirnya tergantung selera. Penulis juga mendapat lidi spageti, pembuka yang cukup unik namun lebih pedas lidi yang biasa dijual di sekolah - sekolah.
G. Hot chocolate Minuman cokelat di Kembang Goela cukup pekat, bahkan 50 persen lebih pekat daripada hot chocolate di La Moda, Plaza Indonesia. Sayangnya, cokelatnya itu sedikit.
Miris juga mengetahui apa yang ada di dalam semua hidangannya tersebut. Hidangannya sebetulnya eksotis, namun menjadi tampak seadanya, juga karena sepi peminat. Ya, sepi, mejanya tidak penuh. Apalagi, reservasi online Chope juga belum kompatibel dengan Kembang Goela, sangat disayangkan.
Oleh karena itu, penulis jadi paham. Mungkin hal tersebut juga yang menyebabkan Kembang Goela tampak dibiarkan kuno. Walaupun masih terawat.
All in all, Kembang Goela bagai pabrik gula yang telah berdiri lama dan sebetulnya bisa berkembang, namun sepi pendukung, atau investor.
Berharap dengan diangkatnya laporan ini, ada yang berminat untuk promosi Kembang Goela, ya. Penulis sangat berharap ia berkembang kembali.
— Berharap Berkembang Kembali. —
IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconkHarga per orang: > Rp. 200.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.2 pembaca berterima kasih.
-
3.8Eastern Opulence [ Senopati, Indonesia ]
Mencoba Menjadi Opulent Dari Luar Dan Dalam Hati.
((Special thanks to PergiKuliner atas kesempatan Alfa 2019 di Eastern Opulence.))
Penulis mendapati pula rumah makan yang cukup tenar di bilangan Senopati, yang bernama Eastern Opulence.
Pertama - tama, yang penulis ketahui, Eastern Opulence mencoba menekankan kemewahan, baik dari segi interior maupun hidangan dan pelayanannya. Khusus interiornya, Eastern Opulence terdapat beberapa lantai, dimana lantai dasar sedikit mirip Bunga Rampai. Namun, begitu masuk ke lantai atas, penulis tidak terlalu menyukainya, karena terlalu penuh akan corak - corak dinding. Pengecualian, warna birunya yang terdapat di beberapa bagian corak di lorong. Di atas juga berasa kurang leluasa, mungkin dikarenakan di atas dikhususkan untuk ruang VIP. Positifnya, terdapat akses elevator di Eastern Opulence.
Mengenai hidangannya, penulis dilayani di sana dengan salah satu set rijstaffel mereka, yang terdiri dari :
A. Sate,
B. Semacam ayam drumstick,
C. Semacam gurame sambal matah,
D. Cumi,
E. Semur beef cheek,
F. Bebek asap,
G. Pindang garang asam,
H. Nasi pandan,
I. Buncis.
Hidangannya sebetulnya lumayan, khususnya untuk beef cheek-nya yang unik, dan pindangnya yang asam dan segar. Ayam drumstick-nya juga cukup garing dan sedikit pedas gurih, bebek asapnya juga cukup anti mainstream dengan rasa daging bebek asap yang bercampur konsep bebek peking.
Namun, ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa penulis lebih menyukai metode ala carte, atau manual, di Eastern Opulence. Yakni :
1. Guramenya tersebut. Sambal matahnya sebetulnya lumayan ok, namun daging guramenya agak amis, yang menyebabkan impresi penulis menjadi kurang baik terhadap guramenya. Mungkin, kalau diolah dengan gaya berbeda bisa saja lebih klop.
2. Cuminya. Sebenarnya dengan model hidangan cumi dengan saus buah - buahan seperti ini, lebih baik cuminya digoreng tepung dahulu. Walaupun demikian, ada positifnya, cuminya tidak amis seperti guramenya.
3. Tidak semua hidangan penulis kebagian, dimana untuk buncisnya penulis tidak dapati.
4. Informasi mengenai satenya cukup abu - abu, apakah menggunakan daging sapi ataupun kambing. Walaupun satenya tidak berbau daging dan empuk. Penulis baru mendapati informasi mengenai satenya itu yang berupa sate kambing, setelah penulis mencobanya, bukan sebelum.
5. Penulis untuk kali ini tidak mendapat seluruh dokumentasi lengkap dan memadai mengenai hidangannya masing - masing, hanya beberapa saja.
Untungnya, di Eastern Opulence juga tersedia beberapa pilihan set selain di atas, tidak hanya satu saja, jadi masih bisa disesuaikan dengan selera. Untuk paket meeting juga terdapat set menu, kemungkinan set yang ditawarkan salah satunya adalah rijstaffel ini. Terdapat corkage fee di sana, yakni 350 ribu belum nett. Di sana tidak ada dresscode berdasarkan informasi yang penulis himpun.
Lalu, di lantai dasar, mereka juga menyediakan beberapa produk kue, namun untuk membelinya, perlu inden 3 hari. Eastern Opulence, berdasarkan informasi yang penulis peroleh, juga menerima custom order untuk kuenya, untuk keperluan event khusus semisal ulang tahun, dsb.
Servisnya sendiri, menurut penulis cukup berbenturan, belum opulent. Di satu sisi, penulis tidak kebagian akan buncisnya tersebut, seperti yang telah penulis sebutkan di atas, walaupun terlihat enak. Tisu basah dan reservasi online Chope juga belum tersedia di waktu penulis mengangkat laporan ini. Namun, di satu sisi, ketika penulis membutuhkan sesuatu di sana, pelayan di sana mau mengarahkan penulis, seperti meminta kartu nama, info - info diatas yang ada di Eastern Opulence, bahkan sampai ketika menuju toilet.
Kemungkinan, dengan metode sudut pandang ala carte yang manual ketimbang di setting khusus, Eastern Opulence bisa tampil lebih opulent. Bisa lebih terurut, teratur, dan ter-manage.
Hanya saja, terdapat salah satu catatan terakhir yang tidak menyenangkan, yaitu salah satu sekuriti parkir Eastern Opulence yang tampak individualis. Selepas dari jamuan di sana, penulis memberi uang parkir 5 ribu malah ditolak, dan diminta 10 ribu, namun begitu mau keluar ke jalanan yang diinginkan, sekuritinya langsung menghilang.
Tampaknya akan lebih baik apabila penulis memanfaatkan kendaraan umum saja, untuk menuju ke restoran yang bisa lebih opulent dengan metode manual dan konvensional ini.
-- Manually Opulent. --
IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconkHarga per orang: > Rp. 200.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.4 pembaca berterima kasih.
-
3.8Saigon Delight [ Kelapa Gading, Vietnam ]
Saigon Versi Pho...
Percaturan berikutnya terjadi di ‘Saigon’ versi gerai pho, Saigon Delight, yang berada di samping Willie Brothers Steakhouse, Mall Of Indonesia, Kelapa Gading. Begitulah letaknya.
Phonya no problem, juga. Kwetiaunya dan kuahnya banyak, dagingnya pun baik sengkel dan australian beef juicy. Kuahnya juga ringan, tambahan ketumbarnya juga diberi cukup banyak. Harganya 95 ribu, belum termasuk tax & servis 16.6 persen, yang sayangnya juga, ada rounding bill. Mesin EDC Saigon untungnya sudah wireless.
Namun, servisnya bland. Kita bertiga makan di sana tadinya awalnya memesan 2 saladnya, sapi dan chicken sausage (saya lupa namanya), terus dibatalkan sehingga hanya 1 saja yang kita pesan (sausage-nya saja kalau tidak salah), namun akhirnya tetap yang keluar kedua saladnya itu. Untung saladnya tidak begitu asam, sapinya mirip bulgogi.
Tempatnya nyaman, sedikit mirip Seribu Rasa, mungkin. Saigon juga ramah disabilitas. Tadi untungnya juga kita dapat free parkir (walaupun saat redeem di tempat redeemption di mall rumit).
Phonya sih no problem.
IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconkHarga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.1 pembaca berterima kasih.
-
4.6Hongkong Sheng Kee Dessert [ Slipi, China ]
Aura Hong Kong Sheng Kee Di Taman Anggrek. (2nd Update)
Hong Kong Sheng Kee Desserts di Mall Taman Anggrek ini menyatu dengan Pho Street. Restorannya mereka berdua saya sukai karena :
A. Mi sengkel sapinya yang bersaus kental. Agak asin, dan ditambah daging sengkel yang gurih, makanya selalu selaras dengan minya.
B. Lo mai kai. Tampangnya mirip nasi tim biasa, namun dengan topping daging dan jamur yang besar - besar, saya tidak tahan melihatnya. Benar, lapchiong dalam lo mai kainya benar - benar buttery, benar - benar mindblowing, dan lebih hebat dari lo mai kai Wing Heng.
C. Kita bisa memesan menu dari Pho Street. Di Pho Street ada banh mi yang benar - benar garing dan masif.
D. Ada siomay juga di sana yang tak kalah menggoda, atasnya ada wolfberry.
E. Pangsitnya juga luar biasa, bakpaonya renyah dan manis bbq pula.
By the way, saya di Hong Kong Sheng Kee mendapat info dari salah satu pelayan, bahwa tidak ada corkage fee.Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.1 pembaca berterima kasih.
-
3.8Pepper Lunch [ Slipi, Jepang ]
Bertemu Lagi Dengan Piring Lava Di Pepper Lunch. (Updated)
Dulu waktu event Alfa 2018 di Pasola, The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, saya mendapat voucher 50 ribu Boga Group. Memang seru waktu di sana.
Nah, vouchernya sendiri saya gunakan untuk makan di Pepper Lunch di Taman Anggrek. Sudah lama tidak makan di sana, sang restoran spesialis hidangan diatas piring sepanas lava (bercanda).
Hotplate-nya masih seenak dulu ya. Irisan beef-nya gurih dan ayamnya cukup besar di BBQ beef & chicken combo, ditambah nasinya juga panas. Burger steaknya juga sama saja lembut.
Beef & chicken combonya itu 83 ribuan, belum termasuk tax & servis 13.3 persen. Di Pepper Lunch ini no rounding bill, ya, very good. Tempatnya juga kini baru dengan suasana lebih gelap daripada dulu, dan ramah troli.
Namun, saya kali ini hanya mau cerita itu dulu, ya, sang piring lava. Berhubung juga ini lebih mengarah ke efek hadiah voucher dari event Alfa yang extraordinary.
IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconkHarga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.2 pembaca berterima kasih.
-
3.8Imperial Kitchen & Dimsum [ Slipi, China ]
Baru, Imperial Kitchen & Dimsum Di Mall Taman Anggrek.
Imperial Group buka Imperial Kitchen & Dimsum di Mall Taman Anggrek. Jadi baru, ya.
Kita coba dimsum dan kwetiau goreng sapi. Dimsumnya yang mantao isi daging sapi, enak. Isi dagingnya mirip burger steak AH.
Bakpao talasnya juga meleleh di mulut. Pulen. Baksonya juga demikian, namun untuk kwetiaunya saya lebih suka kwetiau sapi buatan Duck King/Imperial Chef.
Kwetiaunya 50 ribuan, totalnya begitu dengan teh 175 ribuan, tax & servis 15.5 persen, no rounding. Karena baru buka jadi dimsumnya masih demikian terjangkau, berharap selalu murah, ya.
IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconkHarga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.2 pembaca berterima kasih.
-
4.0Bakmi GM [ Senayan, Indonesia ]
Bakmi Masak Dan Pangsit Goreng, Seperti Biasa.
Bakmi masak di Bakmi GM memang sama sekali tidak monoton, termasuk cabangnya di Plaza Senayan. Kuahnya panas dan gurih (cenderung lebih asin), isinya juga beraneka macam bahan seperti bakso, udang, ayam, otak - otak, dan brokoli kembang kol cs. Pangsit dan siomay gorengnya juga garing.
Tempatnya pun cocok dijadikan venue untuk event - event anak - anak. Apalagi hidangannya itu yang memang dari dulu untuk semua kalangan dari berbagai umur. Ramah troli, juga, gerainya sendiri tampak baru (dulu Bakmi GM di sana yang lama, ketika supermarket Hero masih buka, berbeda tempatnya).
Bakmi masaknya sendiri seharga 36 ribuan, belum termasuk pajak. Sayang sekali terdapat rounding bill di Bakmi GM.
Singkat saja, bakmi dan pangsitnya tetap kalem sebagaimana tampangnya seperti biasa.
IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconkHarga per orang: < Rp. 50.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.1 pembaca berterima kasih.
-
3.8Yoshinoya [ Slipi, Jepang ]
Lagi, Combo Beef & Chicken Teriyaki Di Yoshinoya.
Kita ke Yoshinoya cabang Mall Taman Anggrek yang terletak di depan KOI, membeli combo (58 ribuan), spinach beef, dan karaage.
Yang pasti beef-nya juicy sih dan sedikit manis, seperti biasa Yoshinoya, chicken teriyaki di combonya juga cukup lebar. Karaage-nya cukup gurih, lagi. Dan, miso soup-nya cukup ringan.
Di cabang Taman Anggrek ini nasinya lumayan lebih banyak dari cabang Lippo Puri. Tempatnya memanjang ke belakang, ada beberapa sofa. Gerainya masih ramah troli bayi. All in all, di gerai itu saya dapat combo lagi.
IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconkHarga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.1 pembaca berterima kasih.
-
2.6D.O.J Juice Bar [ Thamrin, Minuman ]
D.O.J Atau B.O.J?
D.O.J di Plaza Indonesia terletak di sekitar Sari Ratu/NamNam. Gerainya berupa kios, lagi - lagi kios.
Untuk mengetahui kebijakan apa yang dikeluarkan D.O.J, kita mencoba avocadobranya seharga 26 ribu yang kecil, berupa campuran alpukat, madu, dan milk (saya lupa susu jenis apa). Hasilnya, smoothies avocadobranya getir.
Basa sekali! Alpukatnya ketahuan masih mentah alias rare. Pantas saja Majalah Sedap 14 tahun lalu pernah warning supaya menggunakan alpukat matang, karena apabila tidak maka rasanya akan sehancur ini.
Overall smoothiesnya raw. Saya secara mutlak lebih suka kebijakan B.O.J/Bank Of Japan daripada D.O.J ini.
Perlu alpukat matang, ya.Harga per orang: < Rp. 50.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.1 pembaca berterima kasih.
-
3.8Re.Juve [ Puri, Minuman ]
Rejuvenation, Lagi Dan Lagi.
Memperoleh golden apple buatan Re.Juve di cabangnya yang berada di foodcourt Puri Indah Mall, saya kali ini akhirnya harus mengakui bahwa saya lebih menyukai cold pressed juice rasa tersebut. Rasanya jelas, perpaduan apel dan nanas. Manisnya alami, berasa ada rejuvenation sehabis meminumnya.
Namun, harganya juga menghalangi saya. Sebotol ukuran besar 58 ribu nett. Kemasan botolnya sendiri mirip botol mineral water suatu merek tertentu, namun lupa namanya. Gerainya berupa kios.Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.2 pembaca berterima kasih.