Kevin Suryadi

Nyobain Pork Ribs satu ini, ternyata rasanya juaraa!! Yah, cocok dapet gelar saingan nya Tony Roma's lah.

Baru nyobain satu menu nya aja yaitu Smokey Baby Back Ribs.
Baby back ribs yang di grill dengan bumbu BBQ, dimana bumbu nya meresap bangettt sampe kedalam daging nya. Nendang!!

Bumbu BBQ nya memadukan rasa manis, asin dan sedikit asam namun dengan takaran yang pas! Nyatu banget sama daging baby back ribs yang uda empuk itu.. yummyy!! Yang pasti, siap2in jari kalian yah untuk melahap ribs ini, karena bakalan messy banget dan yang pasti sih bakal puas!

Untuk ukuran nya, ada yang setengah dan yang full.
Untuk half dapet skeitar 4 ruas ribs, dan yang full dpt sekitar 7 atau 8 ruas. 

Ditemani dengan beberapa pilihan side dish, kali ini saya memilih fries yang rasanya standar. Saya juga sempat mesen mashed potato nya. Rasanya creamy gitu. Gak sekedar plain kentang aja, tapi susu dan cream nya terasa, dan terkadang ada hint cheesy nya juga. Pakai keju juga sih sepertinya (?).

Overall, makanannya maknyus! Kudu dicoba deh!

Mumpung lagi discount 50%, akhirnya dateng nyobain. Kebetulan dateng rame-rame, jadi saya sempet ngeborong banyak menu. Berikut detail pesanan saya:

1. Sous Vide Wagyu Australia
Saat memesan ini saya memilih tingkat kematangan medium rare. Dengan saus Beer gravy, ditemani dengan 2 side dish : Butter rice dan Mixed Salad.
Daging nya punya kualitas yang menjanjikan namun sayang nya diolah dengan tidak tepat.
Steak nya sendiri kurang seasoning. Bila tidak ada saus, maka tidak akan terasa rasa apapun di steak nya selain daging.
Tingkat kematangan pun salah. Steak datang dengan kondisi yang hampir matang sempurna (well done), alhasil macam kunyah sendal jepit yah.
Butter rice nya pun kurang ada rasa.
Oh iya saya juga sempat memesan side dish mashed potato, dan mashed nya tidak ada rasa. Hanya kentang tumbuk tanpa ada rasa susu, keju maupun cream.

Beer gravy sauce nya layak mendapatkan honorable mention. Jadi gravy dari beer hitam ini enak banget. Masih ada aroma beer dan kerasa sedikit pahit nya. Cocok salam daging steak, tapi unfortunately, the steak has failed.

2. Spanish Pizza + Pork Bacon
Pizza ini punya pulled pork sebagai daging utama diatas pizza. Namun saya tambahkan lagi dengan pork bacon biar makin manthap.
Pizza ini dough nya dibuat sendiri sama chef, kalian bisa liat di dekat jendela, dimana ada kitchen khusus untuk pizza. Setelah matang, dough nya jadi tipis dan kering, alhasil crunchy gitu.
Pulled pork nya oke, namun kurang bumbu. Pork bacon nya seolah kurang matang, karena masih pucat2 gitu.

3. Crispy Chicken Bite & French Fries
Chicken bite nya enak. Ayam nya juicy banget dan paling enak disantap panas2.
French fries nya juga enak, di goreng sampai garing dan seasoning nya pas, ada asin2nya.

4. Butterscotch Chocolate
Minuman ini Enak.Pake.Banget.
Rasa chocolate nya blended well sama si butterscotch nya yang terdiri dari melted butter + brown sugar.
Jadi manis coklatnya ada gurih nya gitu. Harus cobain deh!

Overall makanannya sih hampiiirrrr aja perfect, namun sayangnya menurut saya, steak nya tidak enak. Tidak ada rasa seolah tidak ada seasoning sama sekali, namun tertolong sama beer gravy sauce nya.
Pelayanan oke dan informatif. 
Once again, almost perfect but the steak.

IG : @kevineatsjkt

Pertama kali nyobain si Dum Dum ini di stall Pluit Village, langsung jatuh cinta dan pengen nyobain lagi. Kali ini di stall di dalam mall Emporium Pluit. Lokasi nya gak sulit untuk dicari, ada di lantai LG (carrefour), dekat dengan stall Croyaki.

Kali ini saya memesan Dum Dum Thai Iced Green Tea. Menurut saya, rasanya gak jauh beda dari thai tea / menu originalnya. Rasanya enak dan segar, perpaduan antara teh dengan manisnya susu kental manis namun yang membedakan hanya saja ada-nya sedikit hint dari aroma green tea itu sendiri. 

Cuma yang bikin saya agak seram adalah warna dari green tea nya yang belum dicampur dengan susu. Warna nya hijau banget, dan kalian harus perhatiin deh.
Bukannya berperasangka buruk sih, tapi kayak nya gw gak akan pesan menu Iced Green Tea ini lagi, karena warna hijau nya sangat gak natural.
IG: @kevineatsjkt

Jadi ceritanya saya baru tahu kalau disini ada cafe selain starbucks, padahal sudah sering banget main ke Emporium Pluit. Lokasi nya ada di lantai 1, dan uniknya cafe ini terkesan tidak memiliki ruangan untuk jadi store.
Secara space, cafe ini tergolong sangat kecil. Di kedatangan kali ini, saya melihat banyak customer yang terpaksa "berpisah" meja dengan sesama rombongan. Walaupun kecil, pelayanan dan rasa yang disajikan tetap wow loh.

Detail pesanan saya :
1. Caffe Latte
Simpel nya sih kopi susu dengan latte art yang unyuuu.
Rasa kopi nya tidak terlampau bold, dan volume susu nya pun tidak mendominasi.
Saya sempat request latte art berupa gambar beruang ke barista nya, dan dengan baik langsung di-iya kan. Tbh, saya sangat suka dengan pelayanan seperti ini, dimana barista dengan senang hati (bahkan sempat bercanda dengan saya) dalam memenuhi request saya.
Saya sih tidak punya pengalaman jadi barista, tapi menurut saya latte art beruang nampaknya nyusahin dan takes time untuk dibuat. Sepengalaman, beberapa barista langsung memasang muka jutek saat saya request latte art dengan paras binatang favorit saya ini. #eaak #curcol

2. Almond Croissant
Untuk menemani caffe latte, saya memesan Almond Croissant. Entah gimana perhitungannya, tapi mereka punya paket, dimana kalian bisa memesan kopi + cake = 40 ribu rupiah saja (Tapi, tbh saya gak tahu nih harus kombinasi jenis kopi apa saja + cake apa saja).
Rasa croissant nya enak walau sedikit keras. Unik nya ditengah2 croissant ini diisi dengan butter, jadi rasanya gurih2 gitu. Blended well sama almond diatasnya.

Overall, pelayanan disini merupakan pelayanan terbaik yang pernah saya dapatkan dari menjelajah hidangan kopi. Walau tempatnya kecil, tapi pelayanan tetap nomor satu.

Oh iya, cafe ini juga menyediakan manual brew loh. Salah satu metode brew yang ditawarkan adalah v60.

IG: @kevineatsjkt

Salah satu restoran yang kerap saya kunjungi karena telah menjadi favorit keluarga. Dari rasa dan pelayanan sebenarnya top, namun apabila sedang peak / lunch hour (terutama weekend), pelayanan bisa jadi amburadul.

Dari rasa, sebenarnya kurang otentik. Jelas yah karena sushi tei sebenarnya lebih kearah fusion. Didominasi banget sama yang namanya mayones, keju, mayones, keju. 

Pesanan saya kali ini agak kurang enak, tidak seperti biasanya.
Salmon Karaage nya terlalu oily, dan entah mengapa tidak seenak kunjungan saya sebelumnya.
Gyoza nya sama sekali tidak reccomended. Ada daging udang dan (nampaknya) daging ayam. Rasanya plain dan saus yang ditawarkan pun tidak ada rasanya. Gyoza terburuk yang pernah saya coba.

Sisanya, masih sama seperti review saya yang sebelumnya. Rasanya yah begitu2 saja.
Tapi perhatian waiter / waitress dalam melayani semua customer secara fair even dalam peak hour patut mendapatkan acungan jempol.

IG : @kevineatsjkt

Stall iced tea yang baru berumur seminggu-an di PV ini lagi nge hitz banget. Lokasi nya ada di sederetan Teh 63 dan berseberangan dengan comebuy.

Saya langsung cobain menu originalnya yaitu Dum Dum Thai Iced Tea.

Berhubung teh nya langsung diseduh ditempat, saya jadi bisa melihat proses pembuatannya. Jadi Iced tea ini terdiri dari teh yang masih hangat, dicampur dengan susu kental manis. Setelah diaduk dimasukan kedalam gelas packaging dan diatasnya disiram susu / krimer lagi (seperti latte gitu).

Rasanya? Enaaaakkk!!! Seger dan nagih!
Kadar manis nya cukup dan gak berlebihan. Namun, walaupun packaging gelasnya yang besar dan tinggi, sebenarnya aslinya teh nya hanya berukuran satu gelas kecil. Efek es batu yang banyak, makanya terlihat besar & banyak.

Walaupun begitu, overall tetap enak dan bersih! Akan datang lagi untuk nyobain rasa lainnya.

 
IG : @kevineatsjkt

Chicken Run yang dari pasar santa ini baru aja buka cabang di Senopati, depan Rai Fitness dan berseberangan dengan Caribou Coffee. Bentuk nya berupa food truck, dimana kamu gak bisa makan disana; hanya bisa di take away saja.

Chicken Run menyajikan hidangan ayam bakar dengan daging yang lembut dan kulit yang garing.

Karena penasaran dengan penyajiannya, saya coba memesan Half Chicken seharga 50 ribu rupiah saja (Whole chicken kena 80 ribu), dengan saus BBQ.
Rasa ayam nya sendiri empuk yah, kulitnya walaupun gak kriuk (karena bukan goreng tepung) tetap garing dan rasanya manis walau tanpa saus. oh Iya, tanpa saus pun, ayam nya terasa pedas loh.
Saus BBQ nya sendiri lumayan, tidak terlampau pedas maupun asin. Kombinasi yang pas!
IG: @kevineatsjkt

Sebenarnya sudah sering banget melewati tempat ini karena sejalur pulang dari kantor, namun baru kali ini berkesempatan nyicipin kopinya. Tidak disangka, di kedatangan saya kali ini, saya mendapatkan ilmu dari barista-barista disana. 

Detail pesanan :
1. Caribou Blend x Chemex
Manual brew dengan biji kopi berjudul Caribou Blend.
Karakteristik nya ada di "pertengahan", tidak terlalu bold tapi tidak mild.
Rasanya sendiri tidak terlalu bitter dan tidak terlalu asam. Buat saya, kopi ini cukup nendang.
Di buat dengan metode Chemex, dimana biji kopi yang telah di grind, di seduh dan di filter dengan kertas (?). Teksturnya menjadi halus tanpa ampas kopi.

2. Obsidian x French Press
Manual brew dengan biji kopi berjudul Obsidian.
Karakteristik nya bold! Sangat bitter ketimbang asam nya.
Di buat dengan metode French Press, atau di press dengan alatnya. Hasilnya tidak sehalus Chemex. Masih terasa ampas kopi ditiap seruput nya. Lebih nendang daripada Caribou Blend loh! 

3. Creme Brulee Danish
Danish dengan filling creme brulee. Gw agak kaget, karena mereka memasukkan creme brulee ditengah2 puff pastry ini. Wah banget yah, dan rasanya tuh blended loh! Enak dan nagih!!!

Pelayanan sangat oke dan cepat. Barista menerangkan proses pembuatan kopi dan sama sekali tidak keberatan saat saya tanyai, terutama tentang rasa, aroma, karakteristik dan perbedaan metode penyeduhan kopi. Tempatnya luas dan cozy, rasa makanan n minuman oke. Top!

IG : @kevineatsjkt