liviacwijaya

Martabak bisa dibilang salah satu makanan wajib yang sering banget dibeli waktu lagi ngumpul2. Waktu itu kami lagi ingin martabak tradisional, yang isinya coklat kacang dan keju. Jadi kami pesan setengah coklat kacang, setengah keju. Untuk packaging, Martabak Boss ini packagenya panjang dan tingginya 2x martabak, jadi pas liat tingkat pertama, keliatannya cuma dikit, padahal ada dalemnya lagi.

Martabaknya sendiri tebal, minyaknya cukup melimpah dan rasanya cukup gurih. Kejunya enak, lumayan banyak dan melelehnya lumayan pas di martabaknya. Untuk coklat kacang tidak terlalu favorit disini. Rasanya agak kurang, namun kacangnya sih enak buat saya. Kita lumayan kenyang walau seorang makan hanya 2 potong :)

Biasa selalu pesen ayam goring kalau ke KFC. Kali ini saya nyobain rice boxnya. Soalnya kebetulan lagi dibawain take away yang ini ceritanya :p

Dari segi praktisnya, KFC rice box merupakan salah satu menu take away yang teramat praktis kalau dibanding dengan nasi+ayam, maupun burgernya. Tidak perlu cuci tangan untuk makan dan setelah makanpun tangan tidak kotor, karena ayamnya difillet dan sausnya semua sudah jadi satu, tinggal buka boxnya aja dan makan pakai sendok.

Untuk segi rasa, menurut saya agak biasa aja, karena saus untuk menyiram ayamnya biasa aja. Ayamnya standar, ayam goreng fillet luarnya cukup crunchy, tapi kalau didiamkan lebih lama lagi pasti kurang crunchnya karena sausnya dicampur diatas ayam dan nasi. Ayamnya termasuk sedikit, kira2 hanya 3-4 ayam dalam bentuk karage kecil-kecil, boxnya juga kecil, jadi kalau lagi kelaparan, pasti gak kenyang makan ini.

Overall not bad sih, cuma saya lebih prefer their regular fried chicken. Kecuali jika lagi pengen makan yang ga ribet :)  

I ordered mushroom burger package [Rp.84.000], free upsize if you bring BCA credit card. One thing that I love about this burger place was its bottomless drink. You can refill your soda all you want. Also, you could get salt and freshly ground pepper, and plenty of tissue anytime you want, they're available on each table.

The burger I had was so big! I was a bit surprised when they arrived, since we're going to have nice buffet dinner, I didn't want to eat that much, but alright. The patty was okay, soft but nothing too special, the mushrooms were fresh, the beef was good. Since I ordered mushroom burger, my beef wasn't that big. There's also fresh onions and veggies. Quite tasty beef, and fragrant mushrooms. I had to add more pepper, though, and they didn't add cream as the sauce, so the taste was more like a fresh, seasoned mushroom. To be honest, I think I preferred if they add creamy sauce.

Overall it's a good burger, relatively more expensive than other fast-food burger restaurants, but they had a plus on their drinks and customized seasonings.

AMBIENCE:

It was a small coffee shop, but quite comfy. This place is actually just about a block away from my office. It was a bit small, but comfy. The furniture and color and decoration was nice. Although, the table was not strong enough, it was easily moved and I kinda afraid it can be break down so easily. Putting tissue on every table would made a great improvement.

FOOD:

[Mocha latte Rp.35.000]

Quite strong coffee. I drank this at 4pm, and I couldn't sleep yesterday until 4am. I used to be highly
tolerant to caffeine but I didn't know what gotten into me lately. The latte was watery, more cream and chocolate would help improve its taste and texture.

[Lava Cake Rp.35.000]

I always picture lava cake as regular, round puffy chocolate cake, when you slice it, the chocolate melt comes out. But this lava cake was a bit disappointing. So small! More like a big macaroon, instead of lava cake. A bit hard like cookies-brownie. And more like 2 different pieces as hamburgers with the melt put inside as the filling. The chocolate melt was delicious, though. The ice cream was delightful too. Creamy and smooth vanilla ice cream.


SERVICE:
Friendly and polite service. Made the drinks quite fast, but we had to wait for quite long for our lava cake.

Kali ini kami nyobain squid dan salmonnya mereka. Squidnya sendiri porsinya banyak ya menurut saya, dipotong2 sudah cantik siap dicaplok, gak amis, gak alot, rasanya not bad. Warna dan proporsinya juga lumayan cantik. Salmonnya delicious, digoreng tidak terlalu kematengan jadi masih lembut, seasoningnya pas, rasanya juga enak. Not bad :)

Llaollao pertama kali populer ketika mereka membuka cabang pertama mereka di Singapura. Antriannya sangat2 panjang! Jadi ketika datang ke Jakarta, teman saya cukup senang dan ingin mencobanya. 

Saya memesan Froyo dengan 3 toppings [Rp.49.000]; wild berry dari bagian sauce, mangga dari bagian buah2an dan kue karamel dari crumbs. Kita bebas milih dari 3 group ini, cuma karena pengen coba semuanya, saya cobain satu2 :) Waktu saya liat porsinya yang banyak, saya lumayan senang, mengingat Saya sebenarnya harganya lumayan jauh lebih mahal dibanding regular froyo.

Begitu gigitan pertama, saya langsung tau bedanya. Ini lebih kaya es krim dibanding froyo! Perbedaan Ilao Ilao dibanding froyo lainnya memang terletak di banyaknya krim dan susu di froyo ini. Tidak terlalu asam, dan sangat halus. Sausnya betul2 menyeimbangkan rasa, karena saus mereka kuat sekali rasanya. Manis cenderung ke asam, cukup pekat dan segar dan awet sampe sendok terakhir. Mangganya juga sangat fresh dan segar, dipotong2 cukup besar. Manis! Awalnya saya pikir remah2 karamel gak bakal nyambung sama rasa yang lain, namun rasa crunch dan manisnya menambah pilihan rasa sehingga waktu lagi bosan sama rasa buah atau yang asam2, kita bisa 'take a break' dengan makan this delicious crumble :) Saya makan ini berdua, karena porsinya sungguh banyak, kami lumayan kekenyangan juga abis makan ini. Love!

Akhirnya kesampean juga mau cobain Grand Imperial Lamien! Padahal udah bolak-balik MaxxBox beberapa kali, gak sempet2. Kami mampir kesini habis nonton. Waktu itu sudah jam 9an malam lewat, restoran masih buka tapi sudah sepi pengunjung.

Waktu buka menu, kami tertarik sama lamiennya. Awalnya kami pesan 2 lamien: Mie Sapi Minyak Cabe dan Mie Babi Sayur Asin. Cuma setelah pesan itu dua, waitressnya bilang kalau beli 2 lamien lagi promo gratis satu lamien, yauda deh kita pesen 1 ramen lagi: Mie Wanton Minyak Cabe.

[Mie Sapi Minyak Cabe Rp.55.000]
This is definitely my favorite amongst others that I ordered today. Buat yang gak suka pedas atau lada, gak rekomen sih, soalnya cukup kuat rasa pedas dan ladanya. Untuk lamiennya lumayan keliatan homemadenya dari bentuknya. Tingkat kematangan pas, tidak terlalu lembek atau keras. Daging sapinya tasty dan asin, cukup juicy, diiris cukup tipis, ada sekitar 8-10 helai. Kuahnya cukup kuat rasanya. Pedas, asin, dan kaldunya kerasa cuma agak tertutupi sama rasa minyak cabenya. Kalau makan jangan sambil ngomong ya soalnya kalau keselek pas makan ini lumayan gak enak sih haha :p Rasanya secara keseluruhan super yummy.

[Mie Babi Sayur Asin Rp.55.000]
Ini mienya agak unik soalnya seperti bakmi goreng. Lebih tepatnya, lamien manis. Babinya babi kecap, dan rasa yang lebih dominan rasa manis. Minyaknya banyak sekali di bawah. Ada kuah tambahan di mangkuk kecil, kaldu babi, ini baru asin. Saya personally not a fan of this dish, soalnya kuahnya masih agak sedikit bau. Tasty dan asin, jadi agak menutupi baunya, dan babinya sendiri juga tidak bau, cuma mungkin perpaduan antara lamien manis, babi, dan kaldu asin agak kurang cocok di lidah saya.

[Mie Wanton Minyak Cabe]
Ini gratisannya :)) ceritanya dulu promo disini itu buy1get1 dimsum, cuma sekarang sudah berubah promonya jadi buy2get1 lamien. Nah, ini lamien kuahnya adalah kaldu ayam yang pekat, ada juga pangsit rebus. Rasanya lumayan. Rasa kaldu, dominan ke asin. Pangsit dimasak dengan baik, dalemnya pangsit juga cukup banyak dan enak.

Overall lamien disini cukup enak-enak. Pelayanan baik, tempat rapih dan bersih. Dan harganya masuk akal, juga kadang banyak promo. Kapan-kapan pasti balik lagi :)

I ordered small cup for Rp.12.000. I remembered the price wasn't really changed for few years. Back then, a small cup of corn for around Rp.10.000 was quite expensive, but now, not really. The corn was fresh, the cheese and chili was ok. There's a lot of oil from the margarin, which a less healthier option rather than butter but enhance more salty taste to the corn.

Having lunch here after church!

AMBIENCE:

The room was okay. Clean and neat. A bit too yellow for me. And not cold enough, even though they had AC running.

FOOD:

[Ramen Babi Special Rp.55.000]

The broth was thick and tasty, as usual. Only the pork, has more fat than usual, which I didn't like. And I think it's smellier than the last time I tried this menu. The ramen noodle was nice, and the topping just made it perfect. Garlic, chili, and pepper. Yum!

[Ramen Babi TamTam Rp.58.000]

My dad ordered this, basically, it's the same as my order, they just add liquid chili on the broth. The taste was okay, bit spicy.


[Gyoza Ayam Udang Goreng Rp.36.000]

Love it! Especially the sauce that they gave you to dip this gyoza in. It's chopped garlic, with oil, vinegar, and seasonings. It's just amazing.

[Ayam Goreng Tori Karage Rp.34.000]

The karage was crunchy and tasty, although, the mayo was not the best for me. The chicken inside wasn't that much too.

[Cashiu Ayam Rp.8.000]

We ordered extra chicken to have a taste and to compare it with pork, and I actually love it! Not too much fat, tender, and complement pretty well with the broth.

SERVICE:
The service was okay. The order was served pretty quickly too since there's a lot of waitresses stand by since it wasn't so crowded that time.

Nanny's pasta bisa dibilang salah satu pasta yang saya suka! Pastanya aldente, toppingsnya tidak berlebihan, ayamnya lembut dan garing dan tasty, dan krimnya thick enough tapi gak bikin eneg. Disini pelayanannya juga bagus dan tempatnya juga lucu seperti di barn :)