Penasaran sejak ngeliat di foodcourt lalu nyobain menu favorit L'Amour AU Caramel. Take away buat di rumah, udah dingin pas makan, tapi tetap enak! Enggak kebayang sih kalau masih panas seenak apa. Buah apel dan karamelnya asik, rasa yang cocok buat dewasa gitu kali ya. Suka deh lembutnya crepes sama krenyes apel.
Nyobain demiglaze wagyu hamburger, nasinya oke, saus demiglaze agak asam (ternyata saya lebih suka kari), telurnya enak, daging wagyu dikasih keju di bagian atas yang udah keras karena dingin (ditunggu buat buka puasa). Semuanya lebih pas karena mayones buat saladnya agak pedas. Porsi besar kenyang banget!
Sempet nyoba yang spicy kimchi, enak juga bumbunya tapi buat buka puasa kaget kayaknya karena pedas manis. Yang chicken katsu juga oke.
Ke sini dalam rangka preview menu khusus saat chef Tom Aikens ke Jakarta. Tempatnya kece banget di lantai 62.
- cold angel hair caviar Okelah enak standard porsi imut, lumayan aja tidak istimewa
- foie gras torchon Jujur baru pertama kali makan foie gras jadi gak tahu ya standard enak atau enggak kayak gimana. Entahlah, rasanya tuh agak familier sama masakan Indonesia, tapi ya kerasa agak aneh aja. Bumbu acar plum ngebantu banget sih jadi segar
- oxtail consomme isi truffle dan oyster Sop buntut gitu maksudnya? Tapi kuahnya malah kayak kuah udon gitu, rasanya light. Mirip chazuke juga. Ya kalau dibandingkan sama sop buntut beneran kalah jauh lah haha.
- poaches lobster with vanilla butter and thyme Again, oke aja
- egg yolk raviolo with truffles Nah, sebagai penyuka asin, lumayan suka sama hidangan ini. Kata temen semeja sih keasinan. Tapi mengingat porsinya kecil, cukup aja sih tingkat keasinan itu. Begitu dipotong langsung keluar kuning telur, tapi ga amis ya. Mungkin karena gw suka pasta jadi oke aja. Tampaknya hanya gw yang paling menikmati bagian ini hehe
-kagoshima A5 Nah ini JUARA. Duh emang daging kualitas tinggi gak ada matinya. Enak. Banget. Enak. Banget. Sayang ya kecil ukurannya huhuhu.
Makanan penutup:single origin coffee panna cotta. Rasa manis kopi di dalamnya seger asem lime. Sama ada cokelat petits fours yang pahit manis.
Makan segini tuh kira-kira 2,6 juta, beda harga kalau duduk deket jendela. Sepadan? Kalau cuma menu steak aja sih mungkin iya ya, dengan catatan memang porsinya guede dan mengenyangkan. Sisa menu lainnya sih kurang berkesan. Balik lagi ke selera kali ya, lidah yang biasa kena gurih makanan padang dan sop buntut jadinya begini deh. Tapi beberapa kali makan fine dining di tempat lain sih puas-puas aja. Mungkin menu istimewa ini kurang sesuai selera aja karena kata orang sebelah, menu standard Tom’s itu enak-enak.
Soal pelayanan oke, tapi seret ya karena minuman baru refill kalau diminta aja. Bolak balik minta minum karena haus dan jeda keluarin makanan pun lama. Mungkin karena banyak tamu jadi pada riweuh kali.
Menu yang dipesan: Foie Gras Torchon, Cold Angle Hair Caviar, Poached Lobster, Kagoshima A5, Egg Yolk Raviolo With Truffles, Single Origin Coffee Panna Cotta, Petits Fours, Oxtail Consomme
Awalnya bernama kopicat karena pemiliknya suka kucing. Nyobain coffee latte sea salt (endolita!), kentang dan burger. Malam-malam adem bisa di outdoor, angin sepoi-sepoi. Harga terjangkau, parkir banyak dan luas, dekat sama jalan raya tapi di pojokan jadi tetep jauh dari bising.
Mencoba buka puasa dengan menu serba Betawi yang relatif langka sekarang. Menarik buat yang mau nyoba makanan otentik Betawi seperti sayur babanci, gabus pucung, kue pepe
Buka puasa di sini, nyobain segala macam dalam porsi sedikit. Lupa nama lengkap makanannya, tapi ini kira-kira aja ya:
- sei Daging sei dibalut pastry, dikasih sambal marah dan kale cracker. Gak gitu suka sama pastry, tapi sei dan sambal matahnya enak banget. Langsung melek saking segar pedas.
- sushi Standard aja sih. Bisa pilih sashimi aja tapi lupa rikues jadi tetep pake nasi. Wasabi ga gitu berasa dan jahenya kurang yahud
- es buah. Yum!
- es krim. Merem melem segar.
- kopi susu. Light banget jadi ga dominan apa apa. Not my fave
- baso wagyu rawon. Enak sih tapi saya pribadi biasa aja sama rawon jadi yaudah gitu aja. Wagyunya enak
- barramundi. Biasa aja
- bebek. Lembut banget dan sambelnya mantap
- tuna dibalut nori krispi. Imut sekali dan dominan rasa nori krispi
- salmon smoked. Oke standard
- aneka kue. Cheese cake ivory mantap jiwa! Sama coba yang cokelat serupa opera, ada rasa kopinya. Bluebery mascarpone tampilan gemes tapi rasa biasa aja
Tempatnya lucu tapi kecil ya, alhasil beneran harus reservasi dulu. Temen keburu pesan pizza entah apa tapi enak banget. Terus lanjut coba spageti truffle yang katanya best seller, enak sih tapi rada nyesel karena pengin coba yang banyak toppingnya. Intip yang pesan salmon nampaknya lebih menarik. Terakhir, pesen tiramisu tentu saja. Satu porsi sharing aja karena pengen cicip doang. Enak, seger dan gak terlalu manis.
Instagram brought me here, gara-gara temen promosi kroketnya seenak itu, jadi penasaran, sekalian mampir ke Sarinah yang udah direnovasi. Datang jam makan siang, Senin, masih banyak kuenya, tapi antrean panjang. Surprisingly antrean cepat banget jalannya, jadi enggak nunggu lama. Sebetulnya pengin banget coba banyak, tapi in the end nyoba itu-itu saja.
Risol ragout udang (suka banget) Lontong isi oncom (suka karena pedas) Arem-arem isi daging (enak tapi I've had better) Pie buah (enak) Cecorot (okelah) Kroket (okelah) Comro (biasa aja) Kwetiau Medan (murah meriah enak)
Sempet coba juga punya teman, kue lapis (biasa aja).
Tapi bisa jadi yang rasanya biasa itu karena saya beli siang, baru sampe rumah malam, jadi kelamaan di jalan. Tempatnya mungil tapi ramai, mungkin karena food court juga belum buka jadi pilihan makanan terbatas.
Bukan untuk orang penakut dan gak punya duit 😆 (yang takut pilih kursi bagian dalam dekat platform dapur, bisa pegangan sama besi, tapi kursi ini pemandangan kurang maksimal kalau niatnya mau selfie)
Minimal 1,6 juta untuk makan di sini. Dari segi makanan, sebetulnya tidak istimewa lah. Kalau beli di bar biasa mungkin totalnya enggak sampai sejuta, porsinya mungil (teman saya pulang dari sini lanjut ke McD, saya naik setelah makan dan ngemil di tempat lain, masih bisa bilang porsinya dikit). Bayar mahal di sini memang untuk pengalaman, bukan makanan.
Satu jam di ketinggian 50 meter, not bad, berasa lagi di Dufan tapi bisa makan aja. Pemandangan biasa sih... Bukan pantai indah atau gunung yang cantik, cuma macet sama ngintip karyawan Hana Bank yang lagi lembur aja. Ya kalau malam macet lumayan ada lampu mobil dan mantau kemacetan kalau mau pulang.
Jangan lupa pakai baju dan sepatu nyaman (disarankan pakai celana aja kalau rok ntar repot biar nggak diintip dari bawah walau ga ada yang ngintip juga sih), siapkan tali di handphone kaitkan ke tangan biar gak jatoh, minum tolak angin kalau rentan masuk angin, dan.... Makan dulu aja sebelum ke restoran ini karena saya sih enggak kenyang.
Menu pertama cilantro-lime chicken ala Meksiko dengan pugasan saus salsa yang asam dari potongan tomat dan daun ketumbar serta rempah-rempah lain. Daging ayam yang disajikan empuk, gurih di dalam dan renyah di luar. Untuk menambah cita rasa segar, ada potongan jeruk nipis yang bisa diperas di atas hidangan ayam.
Menu kedua, salad caesar dengan potongan ayam pelalah Bali yang pedas, dipadukan dengan selada segar, potongan alpukat serta mayones. Menu selanjutnya adalah miso butter beef yang punya bumbu yang cukup gurih, tapi bisa dinetralkan dengan kentang tumbuk yang creamy dan lembut.
Penutupnya juara, white chocolate mango lava. Gelas isi es krim dan potongan mangga serta beri ditutup cokelat putih tipis. Saus mangga panas dituang ke cokelat yang akan hancur dan menetes ke es krim. Paling enak sih ini.
Seluruh makanan yang dihidangkan sudah dipotong kecil agar lebih mudah dimakan, dagingnya juga lembut, ga pake banyak tenaga untuk motong pakai pisau dan garpu.
jalan pagi hari Sabtu, ngeliat depan Kedai Asih ada beberapa orang lagi duduk, makan nasi uduk. Setelah agak kosong, mampir deh. Nasinya udah dibagi-bagi per porsi dalam daun pisang. Porsinya kecil, tapi lebih banyak dari nasi kucing sepertinya. Ada banyak topping (jengkol, tahu, telur ceplok, telur dadar, telur rebus balado), saya pesan tahu dan ceplok balado, plus ada gorengan dan rempeyek rebon (ulala). Dapat minuman teh panas gratis juga. Bapak yang melayani ramah sekali, makanan juga lumayan enak. Walau sedikit porsinya, cukup kenyang karena sebelumnya sudah berburu jajanan di sepanjang Suryakencana.
