poetsas

Melintas daerah Tanjung Duren, ada banyak sekali pilihan bakmi yang menarik perhatian, salah satunya adalah Bakmi Lihai. Bakmi ini berada tidak jauh dari Pasar Kopro, tepatnya di seberang HSBC.

Di sini ada 3 jenis bakmi: halus, lebar, atau karet dengan pilihan daging ayam kampung (23k), babi cincang (20k), atau babi merah (25k). Selain bakmi, ada juga bihun, kuetiau, dan locupan. Pesanan saya mi halus babi cincang ternyata benar-benar pilihan yang lihai... bumbu babinya meresap, tekstur bakminya juga pas kenyalnya.

Hal pertama yang bikin saya mampir ke tempat ini adalah karena tiap kali melewati tempat ini, ada cukup banyak pengemudi ojek online yang antre memesan. Akhirnya ketika libur tiba, saya mencobanya.

Pesanan saya tak salah lagi yaitu mi bangka spesial porsi 1 (21k). Fyi, di sini ada pilihan porsi sesuai kapasitas perut: 1, 1.5, atau dobel. Mi bangka spesial ini berisi babi cincang, 1 baso ikan, 1 baso sapi, dan 1 pangsit. Tampilan mi terlihat agak cokelat karena kuah kecap babinya yang cukup pekat. Kuah mi sangat wangi dan rasanya pun enak karena menggunakan banyak bawang putih. Cabe rawit dan jeruk kunci juga bisa diambil sepuasnya sesuai selera. Tapi saya kurang suka baso ikannya...sepertinya bukan buatan sendiri. Selain mi, pempek bangkanya juga mantap. 1 porsi isi 3 seharga 12k, dan hanya tersedia saat akhir pekan & hari libur. 

Setelah makan di tempat ini, saya tau kenapa lebih banyak orang yang memesan delivery daripada makan langsung. Ternyata tempatnya kecil dan panas padahal saya datang pagi jam 7 sebelum matahari terik. So, pesan bungkus memang lebih baik! 

Dompet lagi tipis, tapi mau makan makanan Itali? Tempat ini adalah salah satunya. Untuk menu pastanya, ada pilihan spageti, fetuccini, penne, dan fusilli. Sore itu saya tertarik mencoba pilihan saus tuna melt, tapi sayangnya semua variasi tuna sedang tidak tersedia. Akhirnya saya beralih memesan crispy garlic & cheese (21k) dan creamy basil pesto (26k). Garlic dan basilnya terasa sekali, saus dan kejunya juga melimpah. Saking melimpahnya, jangan kaget kalau pasta ini juga disajikan dengan sendok selain garpu pada umumnya.

Restoran ini cukup mudah terlihat karena di kawasan Ruko Great Wall belum banyak restoran yang buka.

Saat bertanya pada waitress, makanan yang direkomendasikan di restoran ini adalah nasi hainam ayam. Tapi karena saya datang berempat dan ingin mencoba beberapa menu, saya pun memesan menu-menu ini dengan nasi hainam polos (8k).

Salted egg fish (35k)
Ikannya lembut, tapi cenderung lembek. Saus telur asinnya juga kurang terasa.

Lemon chicken (25k)
Saya kurang suka menu ini karena ayam yang digunakan bagian paha, bukan fillet dada seperti kebanyakan lemon chicken.

Broccoli XO (20k) dan char kway teow chicken (30k)
Nah, rekomendasi saya adalah dua menu terakhir ini. Saus XO yang merupakan campuran rasa pedas dan terasi benar-benar enak dan tercampur rata pada brokoli.

Pilihan menu di resto ini tidak banyak, dan harga makanan per porsi pun tidak mahal, sesuai dengan porsinya yang tidak terlalu besar.

Lokasi nasi campur ini bersebelahan dengan toko buah Rezeki, Greenville. Tempatnya gak terlalu besar, tapi menarik perhatian karena adanya gantungan daging ayam dan babi seperti resto nasi campur lainnya.


Tanpa lama melihat menu, saya langsung memesan nasi campur (32k) yang terdiri dari nasi hainam, babi panggang (siobak), babi merah madu, babi merah (casio), ayam panggang, dan setengah telur kecap + kuah bakut. Dagingnya lumayan banyak buat saya. Saos siram untuk dagingnya enak, tapi babi panggangnya gak seenak yang saya bayangkan. Bagian kulitnya gak garing dan bumbunya kurang meresap ke daging.

Hari Minggu saat jam makan siang, antrean di tempat ini tidak terlalu panjang seperti biasanya. Saya pesan bungkus, dan segera diarahkan untuk menyerahkan struk pesanan ke bagian khusus pesan bungkus.

Ada sekitar 5 orang menunggu pesanan. Antrean bergerak cepat, dan tinggal giliran saya yang belum mendapatkan makanan pesanan. Ayam geprek dan jamur crispy sudah terbungkus. tapi ternyata pesanan terong belum juga muncul. Sang pemilik (dugaan saya) tiga kali menanyakan ke bagian dapur apakah terong sudah siap... tapi terong itu baru muncul 20 menit kemudian

Siapa yang nggak suka nasi goreng... dari nasi goreng tek-tek hingga nasi goreng restoran ternama, semuanya punya ciri khas yang bikin kita ketagihan. Belum lama ini saya mencoba nasi goreng gongso spesial (20k).

Nasgor gongso Mas Kamto ini terletak di pinggir jalan Tanjung Duren Barat dengan gerobak dan tenda yang mudah terlihat. Ternyata ramuan nasi goreng ini adalah khas Semarang. Warna kecap nasgor ini tidak sepekat nasgor biasanya. Selain itu baso, ayam, sosis serta ati ampela dimasak terlebih dahulu dengan sedikit kuah, baru kemudian disiram ke atas nasi goreng. Jadi nasgor gongso ini tidak benar-benar kering seperti nasgor umumnya. Rasanya sungguh khas, apalagi ditambah taburan bawang goreng yang harum.