Putera Bagas Andika

Dateng kesini buat ikut meetup nya English Club Project (ECP). Namanya lucu juga kupikir kayak tempat boutique, ternyata ini kafe ala Perancis. Pertama liat tempatnya di lantai 1 emang kecil, cuma ada 2 meja. Meetup nya diadakan di rooftop lantai 3. WEW !!! Keren dan keliatan nyaman, dari sini bisa ngeliat langit dan susunan kursi & meja juga pas buat nongkrong rame-rame. Memang cocok buat foto-foto disini.

On to the menu: Ada namanya Paket Panini yang berisi Chicken Panini, French Fries, dan Es Teh. Dengan porsi yang bikin kenyang dan harganya 30rb emang sangat worth it di kantong, udah lengkap tuh makan dan minum. Tapi aku juga mau coba minuman yang lain yaitu Banana Slush seharga 23rb. Waiter nya bilang bahwa rencananya bulan depan mereka akan mengkombinasikan Paket Panini dengan jenis minuman dengan range harga 20rb an itu menjadi 45rb. WOOW... bagus juga paket ini, menandakan service mereka yang oke.

Pesenanku langsung dateng hanya dengan jeda 10 menit. First impressionku terhadap Paket Panini cukup bagus, walaupun French Fries nya nggak fresh baru digoreng tapi masih lumayan crunchy dan jumlahnya banyak. Chicken Panini ini isinya daging ayam dan keju mozzarella. Teksturnya empuk dan gampang dikunyah. Biasanya aku nggak terlalu suka makanan yang kurang menggunakan bumbu sampe melimpah, tapi ini rasanya udah pas nggak terlalu heboh gitu penampilannya.

Selanjutnya bagian minuman: Es Teh disajikan dengan gula terpisah. Aku salut dengan gestur ini karena beberapa orang punya keinginan untuk bisa mengatur kadar gula didalam es tehnya. Nggak enak kan kalo terlalu manis . Untuk Banana Slush ini adalah susu campur pisang dengan sirup red velvet, sayang rasa pisangnya kurang kuat dan sirup red velvetnya lebih mendominasi, terlihat di fotoku warnanya pink kemerahan. Barangkali berikutnya bisa lebih ditambah essence pisangnya. Manisnya pas di mulut.

Kalau kulihat daftar menu di aplikasi ini kayaknya udah mengalami perubahan yang cukup drastis. Para user yang lain mungkin bersedia untuk dateng memfoto menu dan mengupdate disini .

Overall, suka sama Sophie Authentique , Highly Recommended buat kalian yang mau coba kafe yang super instagramable ini. Oh iya lupa, mereka menyediakan dessert ala Perancis gitu. Lain kali kalo kesini lagi coba ah, keliatan enak soalnya.
Terima kasih.

Pertama kali liat Chicago Popcorn di Gandaria City, semenjak saat itu jadi penasaran karena keliatannya enak & beda dari popcorn lainnya. Ternyata BENER BANGET !

Tempatnya kecil, mereka cuma menyediakan dua meja dan sofa panjang. Jadi memang setting nya semi on-the-go.

Aku pesen popcorn Cheese & Caramel mix ukuran Small dan minum air mineral. Bentuk popcorn nya bulet sempurna dan lucu gitu. Ini salah satu fitur terbaik Chicago Popcorn, karena biasanya popcorn diluar sana bentuknya kayak bunga layu dan masih banyak yang belum mekar alias cuma dapet biji jagungnya.

Untuk Cheese popcorn, kejunya berasa gurih & asin yang pas dimulut, nggak sampe eneg. Popcorn nya emang puffy. Seasoning nya sedikit kurang merata, karena aku masih dapet beberapa buah yg kurang terlapisi keju. Tapi ini bukan masalah besar, karena rasanya udah enak.

Yang Caramel, aku cuma bisa bilang: THE BEST !!! Popcorn nya renyah kriuk-kriuk dan lebih keras dari Rasa Keju. Manis nya juga pas, nggak sampe terlalu manis yang bikin eneg sampe tenggorokan. Sejauh ini, Caramel jadi favoritku.

Untuk harga, kayaknya emang agak mahal karena keliatannya kayak popcorn premium yang secara kualitas beda dari popcorn lainnya. Barangkali kalo harganya diturunin sedikit bisa kukasih bintang 5 untuk seluruh kategori.

Overall, ini popcorn terbaik yang pernah kucoba dan nggak ada yang bisa nandingin. Sekiranya harga bisa turun sedikit, bisa jadi idola baru untuk semua orang. Terima kasih.

Sebetulnya aku kurang familiar dengan masakan Thailand, tapi berhubung ada undangan gathering dari Pergikuliner, kusempatkan aja. Dan ternyata pengalaman makan di U Thai memang worth it.

Karena acara gathering nya gratis, aku pesen beberapa menu, yaitu Pla Pad Piau, Thai Tea, dan Fried Mantau. Sayangnya, aku lupa foto kedua menu diawal dan nggak bisa kasih informasi yang valid mengenai penampilan makanan tersebut. Yang kufoto cuma Fried Mantau. Untuk service ternyata cukup cepat, mungkin karena resto nya agak sepi waktu itu. Tapi ini bisa jadi nilai plus bila service juga cepat ketika ramai.

Pertama, aku pesen Pla Pad Piau dengan French Fries sebagai side dish nya. Rasanya lumayan pedas, agak heran juga soalnya waiternya bilang bahwa ini ikan asam manis gitu. Mungkin karena masakan Thailand memang bawaannya pedas aku kurang tau ya. Porsinya tergolong agak sedikit, lebih banyak sayurnya. Barangkali bisa minta tolong jumlah ikan & sayurnya dibuat lebih seimbang.

Kedua, aku pesan Thai Tea hangat. Kalau ini ya sama aja sih kayak Thai Tea dimanapun. Nggak ada yang beda. Ukurannya medium, nggak terlalu besar atau kecil. Ini bagus, karena biasanya minuman hangat ukurannya lebih kecil dibanding minuman dingin.

Terakhir, Fried Mantau, yang berhasil kufoto karena ingat . Satu porsi ada 3 mantau. Ada 3 pilihan saus: Pandan, Thai Tea, dan Condensed Milk. Aku pesen 2 porsi Fried Mantau dengan saus pandan & thai tea. Hati-hati karena abis digoreng masih panas, jadi tunggu dulu beberapa menit biar lebih dingin. Mantau nya renyah dan nggak banyak berminyak, kalo makan dicocol pake saus karena mantaunya polos alias nggak ada isian.

Overall, kenyang dan puas makan di U-Thai. Cocok buat makan sendiri, keluarga, atau ramean. Kusarankan lebih enak bawa teman ato keluarga karena bisa bagi-bagi. Terima kasih buat Mbak Gita & Mbak April yang sudah mengundang aku & teman teman Toastmasters untuk makan makan.

Kalau ada waktu, aku bakal kesini lagi.