Suis Butcher

Steak ini lokasi sangat strategis, tepatnya di perempatan Jalan RE. Martadinata dengan Jalan Anggrek. Konon katanya steak ini sudah ada sejak tahun 1984. Restoran ini memiliki bangunan yang cukup luas, cocok untuk makan sendiri, maupun ramean. Restoran ini bernuansa klasik, yang didominasi oleh warna coklat baik pada kursi kayu maupun sofa klasiknya. Lighting nya pun diset sedikit remang kekuningan untuk menciptakan kesan mewah. Saya sangat suka ambience yang ditawarkan oleh restoran ini.
- Tenderloin Steak Classic (58.5K)

Konon katanya menu ini mneggunakan resep yang sama dengan tahun 80an silam. Menu ini terdiri atas daging has dalam (tenderloin) yang tingkat kematangannya bisa dicustom, pilihan kentang berupa mashed potato atau french fries, dan mix vegetables serta pilihan saus mushroom, blackpapper, atau barbeque. Steak tenderloin yang saya pesan memiliki tekstur yang lembut, tingkat kematangannya yang pas, juicy serta ukuran yang lumayan besar (200 gram). Sayang nya potongan daginga nya miskin rasa, bahkan untuk kulitnya sekalipun sehingga saya harus menambahkan garam dan merica tambahan untuk memperoleh rasa asin. Hal yang sama juga harus saya lakukan untuk french fries nya, french fries nya juga sangat hambar. Untungnya porsi kentanganya sangat banyak. Saos berbequena juga terlalu encer dan lagi- lagi minim rasa, jauh lebih enak chilli sauce tambahannya. Untungnya mixed vegetable nya segar sehingga sedikit dapat mengobati kekecewaan saya siang ini.
- Fruits Punch (17.5K)

Minuman ini berupa campuran antara sirup strawberry, jus melon, jus nenas, jus jeruk dan Soda. Saya sangat suka presentasi untuk minuman ini, too beautiful to be eaten. Cita rasa nya asam, namun sangat segar, kombinasi yang sangat pas untuk siang di Bandung yang sedang terik. 
- Service

Pelayanan disini disini sangat memuaskan, pelayan nya ramah serta lumayan sigap, mungkin karena restoran tidak terlalu ramai saat saya berkunjung

Ini kali keberapa kalinya wiskul ke suis butcher jalan riau ini  ...
Kali pertamanya saat bersama komunitas kuliner bandung bikin gerebek kuliner di desember 2014 yg seru dan tak terlupakan ...
Malam ini bersama para penikmat kuliner KKB dadakan wiskul bersama keluarga kesini lagi.
Masing2 pilih sesuai seleranya dan biasa buat saling cicip menu lain yg dipesan kawan nya.
Tekstur daging steaknya lebih empuk dr yg dulu dwngan harga yg menurut saya murah (rasa vs tekstur vs rasa vs harga seporsi) ya.
Ini salah satu lokasi ngariung sambil makan steak yg empuk enak gak mahal.

Buat kamu warga Bandung asli, pasti sudah tidak asing lagi dengan restoran berlambang kepala sapi ini. Yes, Suis Butcher merupakan pionir sekaligus steak house tertua di kota Bandung. Didirikan tahun 1984 dengan cabang pertama di Jalan Setiabudi, awalnya steak house ini merupakan toko daging saja. Namun seiring dengan semakin meningkatnya demand terhadap steak house, maka akhirnya Suis Butcher mengkhususkan diri menjadi restoran yang menyediakan steak sebagai sajian utamanya.
Saat ini Suis Butcher sudah memiliki beberapa cabang, salah satunya adalah di Jl. Riau ini yang sepertinya merupakan cabang dengan lokasi paling strategis karena berada di tengah kota. Gedung tempat steak house ini berada bernuansa putih dengan furnitur dan table sheet khas Suis Butcher. Namun yang paling menarik adalah di cabang Jl. Riau ini terdapat salah satu area tempat makan yang berada di bagian semi outdoor (area terbuka tapi bagian atasnya tertutup atap) berbentuk oval. Jika malam hari, area ini sangat indah dengan dekorasi lampu-lampu (please check out my uploaded picture for further details of interior).
Untuk rasa makanan, tentunya sudah tidak perlu diragukan lagi, enak ditambah harga yang sangat terjangkau. Menunya juga sangat variarif. Namun siganture dish yang sudah sangat terkenal adalah Tenderloin Parmigiana, yaitu tenderloin steak dengan kentang (French Fries / Mashed Potato) dan brokoli yang diberi saus khusus.
Despite of invasi dari berbagai steak house baru, baik dari dalam maupun luar kota Bandung, rasanya para pengusaha kuliner muda perlu belajar dari Suis Butcher ini, yang telah mampu bertahan selama lebih dari 30 tahun di industri kuliner nusantara dengan tetap mempertahankan ciri khas nya.
Last but not least, if you are in Bandung, please do not pass the chance to try this legendary steak house.
IG: suisbutcher

IG Reviewer: rinnikania

Butuh perjuangan banget nih buat ke sini. Mobil yang saya pake tiba-tiba ga bisa nyala pake kunci. Jadi mesti didorong sambil digas biar nyala. Udah gitu gerimis pula. Semoga perjuangan ini sepadan dengan makanan yang disajikan.

Suis Butcher merupakan salah satu steakhouse. Harga makanannya ga mahal-mahal amat, terus variasinya juga banyak. Saking banyaknya, saya jadi pengen pesen semua. Tapi kali ini ga deh, satu saja soalnya kan lagi wisata kuliner hehehe. Jadinya saya memesan Tenderloin 'Epinard'. Saya pilih ini karena secara visual lumayan menarik dan namanya juga unik. Tenderloin nya saya yakin lokal punya, kalau import mah harganya ga mungkin segitu. Nah kalau lokal, saya mah main aman aja, mintanya medium well ke atas. Saya sih suka sama teksturnya. Empuk dan ga kenyal. Terus saus jamurnya juga lumayan jadi pendamping tenderloin. Sayurannya juga enak, kentangnya apa lagi. Recommended !!

Setelah balik ke hotel, yang penuh perjuangan juga, ada fakta mengejutkan. TERNYATA ADA CABANG DI DEKET HOTEL !! ARGHHHH susah-susah pergi ke situ tau-tau ada tempat yang bisa didatengin pake kaki :'(