Kasima

Nyobain kafe baru di taman budaya sentul, penasaran sama interior kafe yang minimalis, pesan ayam kelungkung rasanya juara sihh pedes manis trus ada rasa smoke nya,
Trus pesen Siong Sira khas sumbawa,, over all enak bumbu rempahnya kerasa bgt, asem manis seger. Untuk ukuran porsi lumayan banyak,, masih sisa juga buat makan berdua

Ada cafe baru di taman budaya sentul extension neh.. dari depan bentuknya seperti rumah 2 tingkat dan minimalis.

Di cuaca siang sentul yang panas, liat cafe ini dari luar terasa adem dan homey banget. Benar aja pas masuk suasanya homey dan adem banget. Kursinya pun tersedia sofa yang nyaman. Untuk pemandangannya pun cantik dari sudut manapun, saranku duduk di lantai 2 dijamin nyaman dan bisa bengong2 liat pemandangan. betah banget disini.

Untuk menu makanannya tidak banyak variasi dan indonesian food. Karena aku kesini hanya untuk nongkrong2 pilihan dessertnya pun hanya ada menu indonesia, aku pesen lumpia keju dangan cocolan saus kaya. Rasa lumpia kejunya gurih garing kejunya pun banyak dan cocolan kayanya pun enak tidak terlalu manis.

Untuk minumannya ak pilih es teh bunga talang dengan campuran markisa hmm rasanya segar banget di tengah terik panas. Next ak mau coba makanan main coursenya 😆

Sekilas kasima ini bentuk bangunan nya lebih ke rumah mewah ditengah taman budaya, di dominasi warna putih dari luar nya aja udah kece banget, pas masuk suasana nya super homey! Pelayanan nya ramah dan informatif, rasanya agak ngehalu ya pengen punya rumah kaya gini hahaha

Saya coba main ke lantai atasnya, bersih mewah tapi simple gitu dengan banyak pencahayaan dari jendela, fasilitas toilet dan mushola pun tersedia, dijamin bersih!

Cuma untuk menu memang tidak begitu banyak pilihan, saya pesan sate lilit ayam (48,000) rasanya enak! daging ayamnya tebal dan berbumbu, bumbu nya juga cukup strong dengan rasa rempah dan gurih. Worth banget sih harga segitu kualitas makanan, pelayanan dan tempatnya sebagus ini.

Mampir kesini sekalian perjalanan menuju balik ke Jakarta. Lokasinya ada di taman budaya sentul dan area parkirnya cukup luas. Kalau mau kesini aku saranin parkirnya agak dibawah biar gak jauh jalan menuju parkirannya. Mereka ada 3 lantai dimana setiap lantainya ada area indoor dan outdoor, kecuali lantai 3 yang full outdoor. Tadinya mau duduk di lantai 3 mereka biar bisa liat pemandangan lebih puas, cuma sayang pas datang lagi mendung dan gak lama hujan deras jadi pindah ke lantai 2 nya.
1. Es Pisang Ijo
Cobain menu snack mereka yang segar', pas datang warnanya cantik banget sih, perpaduan warna pink, kuning, hijau dan putih. Pisangnya sendiri udah enak sih menurutku, manis dan lembut, kulit luarnya juga gak terlalu tebal jadi rasa pisangnya gak tertutup. Bubur sumsum mereka rasanya asin gurih, cocok banget sama kuahnya yang agak manis.
2. Pisang Goreng Srikaya
Ini pisang goreng biasa sih sebenarnya dan dikasih saus srikaya (menurutku rasa lebih mirip skm daripada srikaya). Tekstur pisangnya garing di luar dan lembut di dalam, cuma karena tepungnya cukup tebal bikin rasa pisangnya ini jadi ketutup rasa tepung.
3. Teh Laras Kinasih
Iseng' nyoba menu ini setelah nanya sama waitress mereka komposisinya apa aja. Jadi kalau gak salah ini campuran antara teh, lemon, pandan, dan ada beberapa rempah lain (aku lupa apa aja). Seruputan pertama rasanya cukup aneh, tapi lama' malah nagih, rasanya fresh, wangi, dan rempahnya cukup menghangatkan.

Kasima ini adalah salah satu pendatang baru di area Taman Budaya Sentul yang langsung hits dan ramai oleh pengunjung. Tempatnya memang bagus dan menarik, mulai dari bentuk bangunan sampai view yang ditawarkan, semuanya sukses menjadi daya tarik yang memikat hati para pengunjung. Terdiri dari 3 lantai dengan rooftop di lantai paling atas, Kasima juga hadir dengan fasilitas yang terbilang lengkap. Ada indoor, outdoor, smoking dan non smoking area yang terpisah, wifi, baby chair, toilet yang bersih dan musholla yang dilengkapi alat sholat. Interiornya juga bagus, terkesan fancy dan cocok untuk foto-foto. 
Menu yang ada disini adalah menu makanan Indonesia, jadi kalau kalian cari french fries atau mix platter berisi onion ring, kentang, dsb kalian nggak akan temukan disini. Menurutku sih konsep ini menjadikan Kasima sebagai tempat yang cocok untuk disinggahi bersama keluarga, karena biasanya makanan Indonesia lebih mudah diterima segala kalangan usia.

Disini aku coba Nusantara Platte, Pisang Goreng Srikaya dan Hot Latte. Untuk rasa kopinya agak strong tapi masih bisa kunikmati tanpa tambahan gula. Aku justru terkesima oleh makanannya, dua menu camilan yang aku coba rasanya sama-sama enak. Nusantara platter berisikan tahu walik, bakwan goreng dan tempe goreng yang disajikan bersama saus kecap dan saus kacang. Semuanya enak dan aku suka karena nggak terlalu berminyak, favoritku sih jelas bakwan gorengnya, enak banget dipadukan dengan saus kacang yang gurih atau pun saus kecap yang manis. Pisang goreng srikaya juga recommended karena pisangnya lembut dan manis, porsinya juga bisa untuk sharing (yg ada difoto bukan porsi lengkap, maaf karena itu porsi yang sudah dimakan hehe)

Aku juga suka pelayanan di tempat ini, walau pun dari beberapa review sebelumnya ada yang bilang pelayanan disini kurang baik, tapi berdasarkan pengalamanku pribadi sih pengalaman disini cukup bagus. Hidangan tersaji dengan cepat, staffnya ramah, murah senyum dan cekatan. Bahkan aku sempat mendengar ketika ada pengunjung yang mau ke toilet, salah satu staff mengecek kebersihan toilet terlebih dahulu dan meminta izin untuk membersihkan sebentar, itu artinya merea memang menjamin kebersihan dan kenyamanan tempat ini.

Hulaaa gengs! Balik lagi nih ke Sentul, makin banyak aja cafe di taman budaya. Salah satunya new comers ada Kasima! Bener2 eye catching sih pas dateng ke TamBud ini paling besar dan warna putih dominan dengan rooftop memanggil2 banget.

Dari awal ini dibangun aku udh mau bgt kesini sih. Ternyata luas banget dong ada 3 lantai, lantai 3 nya khusus untuk rooftop. Best part, di rooftop ini bisa liat pemandangan bukit dan pegunungan omg.

Aku cobain sei sapi dan charcoal latte nya. Untuk sei sapi agak beda sama yg aku udah pernah coba. Ini sei nya agak dry dipinggir dan lembut ditengah, sayurannya juga cenderung manis. Oya ini udh dilengkapi nasi ya!

Buat charcoal latte ya so so mirip minuman kemasan gituu. Tapi buat view dan ambience resto sih super oke! Apalagi buat kalian yg suka foto2. Nice try!

IG: @mouthofindonesia

Resto sekaligus merangkap coffee shop di area taman budaya, Kasima membuat terkesima pengunjung. Bangunan berwarna putih terdiri dari dua lantai dengan rooftop cakep, menawarkan view pegunungan.

Kapasitas tempat duduk banyak, selain indoor juga ada outdoor, musholla bersih tersedia di lantai 2.

Disini lebih banyak menu makanan khas Indonesia timur, terutama sumbawa. Saya nyobain Singo Sira, daging berbumbu yang dimasak dalam bambu, berkuah mirip garang asem tapi ini tanpa santan dan tekstur dagingnya empuk juga wangi, mungkin efek dimasak dalam bambu.

Nasi Bira jadi pilihan makan siang saya, porsinya banyak, wangi kecombrang dan daun jeruk, sayang nasinya kurang lembut buat saya.

Pangsit lidah sapi renyah, isiannya lidah sapi dimasak pakai bumbu, daun bawang dan dilengkapi sambal.

Minumnya pilih teh bunga pitaloka, perpaduan teh bunga telang dan orange, seger.