Untuk taraf kafe yang baru buka, mengingat lokasinya yang strategis dan ketersediaan latte art gambar wajah pengunjung, Mood Coffee cukup ramai. Nah karena gambar wajah itulah, cakep kan ya buat dipamer di Instagram, walhasil pas saya datang kebanyakan pengunjungnya kelompok ibu-ibu. Satu kelompok mengobrol dengan santai, jadi saya enggak terganggu ngelaptop meski duduk bersebelahan dengan mereka. Nah satunya lagi, tawa mereka menggelegar. Tapi sudahlah anggap saja salah saya coba-coba bekerja di kafe yang lagi jadi incaran gara-gara latte art wajah itu.
Saya sendiri juga penasaran dengan latte art itu kok, norak ya wajah saya belum pernah terlukis di atas minuman kopi. Latte art ini hanya bisa didapatkan di minuman kopi flat white (33 ribu belum tax). Karena flat white ini kata mbak kasir yang ramah, yang namanya sama dengan saya, ini termasuk ringan, saya tambah ekstra shot, lumayan sih 10 ribu. Saya juga pesan nasi goreng rendang (58 ribu kalau enggak salah). Nah selesai bertransaksi, wajah pengunjung yang pesan flat white akan difoto terlebih dulu--kalau menginginkan foto wajah sendiri. Bisa juga kok foto lain tapi karena enggak ada ide, ikutan deh foto wajah saja.
Latte art ini digarap pakai mesin, jadi tidak sampai 5 menit flat white sudah diantar ke meja. Wah oke juga hasilnya. Cuma karena saya geser sedikit sebelum difoto, ada bagian yang agak buyar. Tapi overall oke lo kalau mau mencoba flat white bergambar wajah ini. Kopinya sendiri saya suka, pas banget dengan selera saya, pekat, karena tambah shot itu.
Untuk nasi goreng tersaji cantik di wadah rantang merah yang dialasi tatakan berbahan goni. Rasa rendang diperoleh dari bumbu, sedangkan untuk tambahan proteinnya menggunakan potongan ayam kecil-kecil. Ukurannya sedang, paslah buat saya, dan yang saya suka di dalam wadah juga ada potongan mentimun, selada, dan acar yang cukup banyak.
Oh ya Mood Coffee ini tempatnya luasnya sedang, dengan area smoking tertutup dan ber-AC di paling belakang. Kalau dapat bangku sofa atau dengan sandaran sih nyaman tapi duduk di bangku kayu bulat tanpa sandaran menurut saya enggak nyaman. Musala enggak tersedia tapi dengar-dengar bisa menumpang di resto sebelah, toilet gabung dengan tenant lain yang satu bangunan.