Kali ini, penulis mencoba full review untuk Wee Nam Kee, Grand Indonesia.
Pertama, gerainya berada disamping Kimukatsu. Gerainya sayang sekali belum terdaftar dalam Chope maupun Eatigo. Tempatnya sederhana saja, agak remang - remang dan sepertinya ada aksen kayu sebagai pelengkap. Beberapa bagian terdapat sofa, dan gerainya ramah disabilitas.
Menu ayamnya menjadi highlight Wee Nam Kee. Penulis sendiri kali ini membeli roasted chicken-nya seharga 59 ribu, dan sudah termasuk minum. Roasted chicken dia sendiri tidak renyah seperti model ayam panggang (Hong Kong) pada umumnya, namun uniknya, roasted chicken-nya itu ditambah soy sauce dan timun. Ayamnya lembut walaupun bukan ayam kampung sepertinya.
Nasi goreng Wee Nam Kee sendiri cukup gurih. Isinya banyak daging ayam, telur, dan sedikit udang. Melimpah. Sayangnya, nasi gorengnya agak terlalu berminyak menurut saya.
Sementara itu, hotplate tahunya dominan rasa asin, terdapat beberapa macam sayuran semisal kapri, wortel, dan yang lain. Tahunya cukup lembut, namun menurut saya sausnya itu tidak terlalu berasa spesial. Mungkin, saus hotplate-nya sedikit mirip saus chajiang.
Nasi gorengnya dihargai 55 ribu, hotplate-nya 45 ribu. Semuanya belum termasuk pajak dan servis tambahan yang sebesar 16.05 persen. Sayangnya, terdapat rounding bill di Wee Nam Kee.
Terakhir, mengenai namanya, memang Wee Nam Kee tidaklah berkaitan dengan Nam Kee di Hong Kong. Dan, penulis sendiri masih berpendapat Nam Kee di Hong Kong lebih memorabel, karena Nam Kee di Hong Kong mempunyai kwetiau kuah yang kolosal.
Walaupun secara umum hidangan Wee Nam Kee sekarang biasa saja, all in all, chicken dan roasted chicken Wee Nam Kee menarik juga untuk didalami.
IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconk