hobinyaria

Ke sini saat sudah sore dan tentu saja sudah penuh dengan pengunjung. Awalnya dapat tempat duduk di meja bar yang membelakangi para pengunjung lain. Tapi nyaris dekat dengan open kitchennya. Jadi aroma masakan mereka itu langsung tercium sama pengunjung. Sayangnya kami sudah makan di tempat lain jadi mau ngopi saja.

Untungnya dapat tempat duduk. Ketika ditanyakan apakah bisa duduk di luar, ternyata outdoor area milik restoran di sebelah. Setelah duduk, kami dapat nota yang ada barcode. Dari barcode tersebut, setelah discan muncul pilihan menu. Bisa langsung pilih dan pesan dan open bill saja dulu. Asal jangan kelupaan bablas pulang sebelum membayar. 

Sempat kecewa karena menu kopi-nya sedikit pilihannya. Teman yang lain kecewa juga karena tidak ada manual brew. Akhirnya kami pesan:
Hot chocolate (IDR 40 K)
Cappuccino (IDR 38 K)
Affogato (IDR 43 K)


Rasanya? Suka sama hot chocolatenya. Tidak watery, rasa coklatnya juga lumayan kuat. Teman2 yg lain suka dengan pesanan mereka juga. Jadi gak mengecewakan lah. Harga2 yg tercantum belum termasuk pajak dan nantinya akan round up untuk total bill. 

Tempatnya tidak terlalu besar, seperti nongkrong aja di rumah. Pengaturan tempat duduknya terlalu rapat, IMHO. Kalau lagi ramai, sepertinya kurang nyaman. Kami dapat tempat duduk di dekat meja bar, jadi tidak terlalu rapat dengan pengunjung lain. 

Reservasi sehari sebelum datang ke sini di akhir pekan. Infonya sbb:
- Untuk di lantai 1, tidak ada minimum purchase. Tapi ada waktu dine in selama 2 jam. 
- Untuk lantai 2, baru buka jam 7 PM. Utk lantai 2, ada minimum purchase - bisa ditanyakan langsung saat reservasi
- VIP room: bisa muat 15 orang. Tentu saja di sini juga ada minimum purchase.
- Ada live music di hari2 & jam tertentu, karaoke night juga ada - konfirmasi lagi saat reservasi

Pas saya datang jam 1, waw ada banyak pengunjung. Tapi jarak aman masih ok. Beberapa dari mereka juga membawa anak2. 

Menu makanan harus discan dulu, tersedia di meja. Saya dan teman-teman pesan:
Iced caramel machiato - (IDR 45K)
Caramelnya kenceng juga, jadi lebih banyak rasa manisnya

Ham and jam - (IDR 75K)
Shokupan toast yang isiannya chicken ham, keju dengan selai strawberry. Jadi rasanya manis juga.
Sebenarnya enak sih, tapi pinggiran rotinya lumayan alot, jadi rada susah digigit

Yang lainnya pesan:
Lychee Iced tea (IDR 45K)
Lycmint Cobbler (IDR 45K)

6 hours Bolognese (IDR 85K)
Slow cooked for 6 hours bolognese, rasanya enak, pastanya juga pas, gak kering, gak lembek

Area tempat duduk ada di dalam dan di luar (semi outdoor) dan semuanya bisa untuk merokok. Sesekali sempat tercium bau rokok dari pengunjung lain, tapi gak mengganggu banget sih. 
Pelayanannya sopan, cuma agak terganggu aja karena 30 menit menjelang waktu 2 jam, pelayannya bolak balik terus mengambil piring yang kosong. 
Kebersihannya terjaga, toiletnya bahkan lebih dingin dari ruangan indoornya (seriusan). 

Outletnya jadi satu dengan optiknya dan jika mau dine in, duduknya di area foodcourt. Jadi minumannya langsung dalam kemasan takeaway. Karena baru makan berat, jadi skip deh cookies2nya yang keluaran Naked Dough. Tapi pesan hot chocolate aja.

Pelayanannya baik, pembayaran bisa dengan cashless. Pas ke sana scan barcode dari bank BCA. Untuk minumannya, dari segi rasa sebenarnya okay sih, not too sweet dan juga rasa coklatnya ada. Tapi harganya 44rb segelas kecil, for me a bit pricey. Cukup sekedar tahu saja. 

Pesan untuk dibawa pulang, bakmi dengan babi panggang. Seporsi Rp 68K. Isi bakminya lumayan banyak, tapi daging b2 panggangnya dikit banget... 

Bakminya lebar, tapi gak tebal, chewy, teksturnya masih oke buat saya. Lumayan gurih rasanya, plus kuahnya pun juga ada rasa kaldunya. Tapi daging b2-nya, IMHO terlalu sedikit. Jadi macam yang belum puas, eh udah abis aja. Dan rasa dagingnya juga hambar... Lumayan ketolong sama cabe-nya aja. 

Ketika melihat sepintas dari luar, sepertinya tempatnya tidak terlalu besar. Tapi, pas masuk ke sini sekitar jam 15.30 dan di antar ke dalam, wow... ternyata area indoornya lumayan juga. Yang paling menarik perhatian adalah dekorasi indoor yang paling dalam. Kayaknya bakal jadi area foto2 banget deh.

Ada area outdoor yang menghadap ke bioskop Djakarta Theatre & ke arah halte busway yang tengah revitalisasi. 

Walau cuaca mendung, saya sama teman memilih duduk di dalam. Sayangnya sudah gak kebagian area pojok yang dekat jendela. Yang asik juga ada banyak electricity plugs. Jarak meja satu sama lainnya juga ok. Pelayanan baik, salah satu waiter mau membantu melayani permintaan foto. Pasti kami bukan yang pertama yang cerewet minta tolong difotoin.    
    

Kami pesan :    

Hot mochaccino (IDR 39K)- recommended, coklatnya lebih  mendominasi daripada kopinya dan saya suka yang begini.    
Iced chocolate (IDR 39K) dgn less sugar   
    

Harga sebelum pajak dan service, total yang dibayarkan menjadi IDR 93K. Ada pembulatan ke atas

Akhirnya mampir lagi ke Subway di cabang yang sama. Dibandingkan dengan kedatangan pertama, yang kali ini lebih sepi. Mungkin karena masih siang dan juga di hari Minggu. Jadi bisa lebih tenang melihat-lihat mau pesan apa. Staff yang bertugas memberikan daftar makanan. Jadi lebih enak melihatnya daripada mendongak ke arah layar.
Pesan chicken slice dan minta di garlic bun (IDR 32K). Karena dimakan sendiri, saya gak pesan yang ukuran panjang.  Tidak menambahkan apa2, yang standard aja. Sementara teman saya pesan spicy shrimp buffalo. Untuk minuman. saya dan teman pesan iced tea (IDR 19K)

Rasanya memang biasa aja yah, tapi isiannya segar, vegetable masih fresh. Jadi oke aja sih, buat sesekali menikmati makan di sini. 
Tempatnya ada yang di luar dan di dalam. Sebenarnya agak heran juga kenapa di sini tidak ada tempat untuk cuci tangan. Hanya disediakan hand sanitizer.