hobinyaria

Ke sini karena mau nyantai dengan voucher PerKul. Eh, ternyata 3 voucher tidak bisa dijadikan dalam 1 bon pembayaran. Saat di sana sih ya agak males lah ya telp2 admin PerKul. Dan mengingat mau nongkrong lumayan lama, jadi ya udahlah, digunakan sampai 3 kali.

Di sana pesan:
Kentang goreng (IDR 25K)
Kentang gorengnya kering di luar soft di dalam, gurihnya dapet, terus mayonaise juga segar. Jadi ada mix gurih dan asam segar gitu deh. 

Mexican Nachos (IDR 35K)
Ini juga enyaaak, dicemilin bareng enak loh. Garingnya dapet, daging cincangnya juga rasanya gurih.

Nasi goreng Tjikini (IDR 38K)
Cocok buat yang gak bisa pedas, karena ini gurihnya dari nasi goreng secara keseluruhan. Gak istimewa banget, tapi masih bisa dinikmati. Dapat kerupuk warna warni, porsi cukup buat 1 orang.

Chocolate Choco Chips (IDR 41K)
Ini pesan sampai 2x (di luar pemakaian voucher lah pastinya), karena memang doyan manis, dan ada tekstur dari oreo, jadi suka aja sama minuman yang satu ini. Apalagi cuaca juga tengah panas.

Apple Tea (IDR 32K)
Jujurly, ini mirip banget sama yang dijual botolan di S**rb***s. Rasanya sama segernya, jadilah pesen sampai 2x juga. Recommended kalau lagi gerah & ingin yg segar2.

Iced Hazelnut latte (IDR 35K)
Latte sama hazelnut, ya jelas enak2 aja. Hazelnutnya langsung berasa dari sejak tegukan pertama. So, yeah, ini recommended juga sih, IMHO.

Pas saya datang pertama, masih pandemic, minuman disajikan di kemasan takeaway. Kemarin, sudah disajikan di gelas besar, karena kami memang bilang mau dine in. So, masih worth it lah, harga segitu.

Kalau dulu ada dua sofa besar yang bikin pewe karena bisa melihat pemandangan di jalan Cikini dekat stasiun KAI, sekarang hanya ada 1 sofa. Tapi masih bikin betah banget. Kebetulan pas datang, gak ramai sama pengunjung. Kalau mau ngadem, mending di lantai 1. Karena di lantai 2 semi rooftop dan panas banget. 

Akhirnya nyobain juga cookiesnya Endorphins. Tempatnya di GI ini tidak bisa menampung banyak pengunjung. Hanya ada 3 meja jika ingin makan di tempat.

Saya beli:
Vegan chocolate chip cookie (IDR 20K)
Espresso brownie cookie (IDR 22K)
Signature chocolate chip cookie (IDR 20K)

Harga2 sudah termasuk pajak. Cookies dibungkus plastik lalu dimasukkan lagi ke dalam kemasan takeaway. 

Rasanya? Surprisingly yang paling enak yang vegan choco chip. Tidak terlalu manis, gemuk, dan isian choco chip banyaaaak. Tapi yang lainnya yang saya beli juga ok. Yang paling manis rasanya dari ketiga varian yang saya beli: signature chocolate chip cookie. Tapi masih ok. 
Bakal balik lagi sih.
I also share posts on social media, check out my IG or TikTok acct : @hobinyaria for more details.

Pergi sama nyokap ke sini, karena penasaran melihat postingan temen foodie juga. 
Karena nyokap gak bisa makan pedes, jadi pesan yang original tanpa sambal. WELL, AGAK NYESAL SIH MINTA TANPA SAMBAL. Karena sebenarnya sambalnya bisa dipisah saja. Jadi, bisa buat saya kan. Sambalnya terlihat menggiurkan juga. 

Sementara saya pesan yang dengan sambal matah. Total keduanya jadi IDR 130K.

Jujurly, saya sih suka babi kriuknya, tapi nyokap saya kurang cucok, karena dia lebih suka yang lemaknya yang banyak. 
Plus point lainnya, sambal matahnya beneran enak, imbang antara bawang merah, cabe, minyaknya, semuanya pas. 

Tempatnya sendiri ya biasa aja sih, memang bukan tempat untuk berlama2. Minuman di sini harganya IDR 10K. 

Saya sampai di Shophaus sekitar jam 10-an dan Demie termasuk yang sudah buka yang bisa buat bikin perut lumayan kenyang.

Pesan bakmi keriting char shiew chicken dan ternyata gak pake kuah... Akhirnya pesan lagi bakso, 1 porsi isi 2. Total semuanya jadi IDR 54.900,- 

Rasanya? Ya, B banget sih, soalnya tidak ada pilihan lain di jam2 segitu. Tekstur mie kecil keriting, ok lah, kebetulan memang suka mie yang seperti ini. Bakso juga biasa aja, daging ayamnya pun demikian.

Pelayanannya sih bagus, ramah banget dan helpful. Lokasinya mereka sebenarnya di lantai 2, tapi kalau mau makan di lantai 1, tetap diantarkan juga kok. 
I also share posts on social media, check out my IG or TikTok acct : @hobinyaria for more details.

Suka gak nahan kaaaan beli kue di sini, walau hanya bisa sesekali karena harganya maut. 
Kali ini pesan whole cake Chocolate cream decoration. Kue di bagian bawah, sementara di atasnya chocolate cream dan ada topping kacang almond. Harganya IDR 150K , terbuat dari bahan lokal. 

Tahan selama 2 jam di luar, setelah itu harus segera masuk kulkas agar tidak rusak. 
Cream-nya lembut banget, dimakan bareng dengan cake-nya jadi lebih enak. Rasanya memang gak luar biasa enak, tapi bagi yang gak suka kue yang terlalu manis, cocoklah sama yang satu ini. 

I also share posts on social media, check out my IG or TikTok acct : @hobinyaria for more details.

Mampir ke sini dan nyobain opening promo package. Jadi paketnya bisa untuk berdua di harga IDR 113.636,-

Paket terdiri dari:
2 nasi
2 ice lemon tea
mix vegetable A
Chicken bbq
Tasty wagyu Plate

Untuk tambahannya: 
2 lobster ball (IDR 23.636)
Spicy beef bbq (IDR 25.455)
Sweet beef bbq (IDR 25.455)

Harga tercantum belum termasuk pajak 10%.

Pelayanannya baik, tapi IMHO rasanya makin lama makin B aja. Kami minta kuahnya kaldu ayam, tapi rasanya hambar.
Spicy beef bbq juga gak ada rasa pedas. Yang saya demen sih tetap sauce-nya mereka, yang ini masih tetap ok. Lainnya, ya gitu lah. 

Iseng beli MCFLURRY yang edisi HERSHEY's. Ada dua tipe, ada yang dengan coco crunch ada yang dengan wafer, intinya ya sama sih. Es krim juga hanya dengan topping coklat Hershey's. Beli sekaligus dua jadi IDR 30K. 

Rasanya? Ya manisnya coklat Hershey's kurang berasa siiiih... Tapi bagi yang suka MCFlurry dan manisnya coklat, suka2 aja. 
Pelayanannya cepat, jadi antrian gak panjang2 banget. Walau kalau lagi antri, berdirinya jadi mepet2 karena letaknya kiosk ini di tengah2 area tempat pengunjung lalu lalang. 

Pesan makanan di sini karena memang kepingin yang ada daging babi.
Yang recommended:
Bakmi chasiu mie halus ukuran kecil (IDR 45K) 
Topping-nya banyak (campur dengan daging ayam), jadi hampir menutupi penampakan bakmi. Ukuran bakmi tidak terlalu besar. Karena sudah gurih dengan topping dan bumbu di bakmi, kuahnya malah biasa aja & hambar. Pangsit rebusnya juga biasa aja. Sudah sepaket sama bakmi. 
Overall, enak, dan kudu dipesan. Kalau ragu, pesan aja yg ukuran kecil.

Yang kurang rekomen:
Bakmi goreng Hokkian (IDR 50K)
Selain kurang suka sama ukuran bakminya, agak heran sih kok bakmi goreng masih ada kuah macam capcay gitu. Sebenarnya rasanya lumayan kok, tapi toppingnya tidak sebanyak bakmi chasiu. Disediakan jeruk nipis, setelah disiram di bakmie, jadi lebih enak. Porsi besar, cukup untuk dua orang.  

Pembayaran hanya bisa dengan non tunai. Pelayanan biasa aja, tapi makanan benar2 baru dimasak jadi dihidangkan selagi panas. Patut dicoba kalau lagi ke MKG.

Mampir ke sini lebih karena penasaran karena termasuk tempat yang sudah lama ada di Sabang dan mampu bertahan setelah pandemik.

Pas masuk areanya tidak terlalu besar, terbagi dua untuk indoor area & smoking area. Jadi, hanya dipisah dengan tirai plastik, ruangan sebelahnya ada yang terbuka. Bagi yang merokok jelas lebih enak duduk di sini daripada duduk di luar, walaupun masih semi outdoor. 

Tempatnya nyaman, sebenarnya kalau cuma mau ngobrol sambil ngopi lumayan bisa betah lah duduk di sini. Masalahnya saya lagi laper & agak kecewa sama makanannya.

Saya pesan:
Bakmi Jawa (IDR 35K)
Ya, tekstur bakminya kenyal dan ukuran yang besar walau gak segendut udon. Rasanya terbilang biasa aja, untungnya saya minta yang pedas. Ada telor, shrimp paste sama daging ayam & slices fish balls. 

Kopsus gula aren (IDR 28K)
Rasa kopinya lumayan, kombinasinya enak dengan susu dan gula aren. Aman, gak terlalu manis. Tapi ya gitu aja, gak terlalu istimewa.

Harga2 belum termasuk pajak 10%