RI 347 | Rihana & Ismail

Lokasinya terletak di lantai dasar Apartemen Kota Ayodhya. Accessible via bagian dalam food arcade maupun lewat parkiran. Buat kamu yang memang tinggal di Ayodhya dan pengin nongkrong sampai malam, atau sekedar makan pho, tempat ini cocok buat dicoba. Saya suka muralnya yang banyak menggambarkan hegemoni AS di Vietnam, yang tentu saja diwakili oleh Rambo versi Stallone. Hehe..

Untuk ukuran coffee shop non-chain restaurant, rasanya surprisingly good! Ambil contoh pho –nya (anw, mereka pakai istilah pho, cukup ‘noodle’). Kemarin saya coba Chikeen Noodle (Pho). Kuahnya sangat tasty dan aroma bawang putihnya cukup kuat. Thanks to potongan-potongan daun bawang yang meruah. Porsi mie nya memang gak terlalu banyak, tapi karena ditemani dengan potongan toge dan selda yang lumayan banyak juga, maka cukup bikin kenyang, lah. Terdapat juga beberapa potong daging ayam suwir dan 2-3 butir bakso ayam. Condiment yang disediakan cukup banyak, mulai dari soya sauce, sambal, jeruk nipis, sampai kecap. Silahkan deh diracik sesuai selera.

Dan karena namanya juga Saigon coffee shop, gak sah dong kalau gak jualan kopi vietnam. That’s exactly the case here. Menariknya, kamu bisa pilih varian kopi Vietnam yang disajikan, apakah mau yang import asli, atau yang biakan lokal. Saya pilih yang lokal saja deh, Indonesia First! Hehe.. disajikan dengan Vietnam Drip dan pemanis gula aren, rasanya menarik juga, dan cukup bikin saya melek semaleman. Duh. Selain kopi, tersedia juga campuran teh aneka rasa,s eperti rose tea, pandan tea, lemon grass tea. Bingung dengan rasanya? Kamu bisa ciba hirup dulu sample teh yang disediakan di kasir untuk memberi gambaran kurang lebih seperti apa rasanya.

So many goodness in this place. Yang pertama lokasinya, tepat bersisian dengan danau sehingga bikin adem dan menyejukkan pandangan, perfect to unwind yourself.

Tempatnya outdoornya berundak, so kamu bisa pilih beberapa opsi. Kalau pengin to be seen, kamu bisa ambil di area teras. Or maybe you want to conceal yourself? Ambil bagian bawah yang berbatasan danau. Mau kumpul sama gengs kamu tanpa terganggu tamu yang lain? Duduk saja di dek terpisah (minimum order 2.5m applied). Atau katakanlah, kamu Cuma pengen santai berduaan sama si doi? Duduk di indoor resto jawabannya. Paduan ornament yang luxurious dan chic. You decide!

They have ample selection of cuisine here, it’s impossible to review within one post. So I start with what I ordered. Spaghetti Al Vangole. Semacam aglio olio tapi ditambah clam. Well, rasa garlicnya cukup kuat, dan kerangnya terasa fresh. Walaupun saya agak kesulitan untuk mengambil daging kerangnya, ya. Four Cheese Pizza, pizza signature mereka. Lots of different cheese in a crust so thin it started to looks like a crepes. Rasanya savoury dan tidak terlalu asin. Tapi crustnya itu lho, tipis banget sampai berasa seperti lagi makan crepes alih-alih pizza.

Untuk dessert saya pilih melted choco volcano. Komposisi cokelatnya jauh lebih banyak ketimbang kuenya , jadi pas dimakan agak2 messy gitu ya. Oiya, ice creamnya enak! TBH I think they serve lots of other interesting food also, but apparently my choice is not reflecting the best option.

Oiya, haven’t I told you about the chapel? Mereka punya chapel yang terkoneksi dengan ruang makan indoor. So if somehow you feel like you want to married or simply renew your vow, you know where to go.

Pagi Sore – Superb taste, superb price.
Yes, you heard it right. The all-famous Pagi Sore di Padang, Sumbar, akhirnya membuka cabang di Alam Sutera. Dan seperti ekspektasi, rasanya se-luar biasa aslinya!

Masuk ke restoran ini, serasa masuk ke lobby hotel bintang 5. Mulai pintu masuk depan saja sudah ada usher yang bukain pintu. Sofa makan yang mewah, meja marmer, dan cutlerly yang berkilau, bikin kita sama sekali lupa bahwa kita ada di restoran padang.

Cara penyajian bisa kamu pilih, mau disajikan buffet di meja, atau order ala carte kalau kamu sudah tahu apa yang kamu mau (dan jaga-jaga supaya gak overbudget). Saya sarankan yang kedua. Kenapa? Karena untuk menu of 1 (lauk, sayur, dan minum), itu bisa seharga 80rb ++!! Lagi-lagi, ini tidak berasa seperti di restoran padang.

Tapi kalau ditanya soal rasa, memang rupa-rupanya sulit untuk mencari yang lebih baik dari mereka. Rendangnya sungguh juicy dan tasty. Paru gorengnya dibikin garing dan empuk, juga gak amis. Dan sayurnya, oh, kamu harus coba Daun Ubi Tumbuk. Rancak bana! Kalau kamu mau mau takeaway, tersedia juga rending yang sudah dipaket isi 6 atau 12 sebagai bekal kamu liburan.

Overall, I must say this is not your everyday Padang cuisine. Terlalu istimewa, dan terlalu mahal untuk ukuran makan siang kantor. Tapi kalau untuk tujuan serve tamu, this is perfect.

Masih di satu area dekat resto Ikea, Fika Corner ini hanya menyajikan kopi dan teh saja, beserta beberapa cemilan seperti cake dan croissant. Tempatnya seperti terpisah dengan area resto, ada tambahan beberapa sofa empuk. Sayangnya diarea Fila Corner ini tidak ada stopcontact, jadi kalau bawa laptop bisa pilih tempatnya di area resto.

Untuk rasa kopinya light banget, malah cenderung ga pahit. Sepertinya kopi ini dibuat memang untuk yang bukan pencinta kopi sih. Karena tekstur dan rasa kopinya ga kuat. Dengan range harga yang lumayan ramah di kantong sekitar 20k-25k pergelas. Untuk kuenya ada banyak pilihan mulai dari jajanan pasar seperti risol sampai berbagai macam cakes dengan harga mulai dari 7k-25k dan selalu disajikan hangat, jadi di microwave dulu sebelum disajikan.