Rinni Kania

Pernah coba Yogurt? Pasti sudah pernah dong. Apalagi di kota Bandung dengan Yogurt Cisangkuy yang legendaris itu. Tapi Yogurt yang di-mix dengan kopi? Pasti belum pernah kan? Memang enak ya? Amazingly, it tastes sooo good. Nah, untuk coba Yogurt jenis ini, kalian harus datang ke Paris Van Java Mall (PVJ) di Sukajadi, Bandung. Disini ada Pop-Up Yogurt Studio bernama Yoforia yang menyediakan beraneka varian Yogurt unik yang belum pernah kita coba sebelumnya.
Karena konsep dari Yoforia ini adalah Pop-Up Studio, yaitu muncul di satu kota secara temporer (4-5 bulan), maka tanggal 21 Mei 2017 ini adalah hari terakhir Yoforia berada di PVJ Bandung. Belum ada info kota mana yang akan disinggahi Yoforia selanjutnya. Namun yang pasti Yoforia ini sudah membuat produk kemasan yang bisa kalian dapatkan di supermarket terdekat (sementara baru tersedia di Kota Bandung yaa)
Minuman unggulan yogurt Studio milik Chef Martin Natadipraja ini adalah Yofoccino, yaitu campuran plain yogurt, espresso dan caramel. Campuran antara yogurt dan kopinya 50:50, menciptakan sensasi yang unik dan menyegarkan. Yofoccino ini adalah salah satu rasa yang akan dibuat produk kemasannya. Selain Yofoccino, minuman favorit lainnya adalah Kuro Yochoccino, yaitu campuran plain yogurt, espresso dan cocoa, sedangkan untuk kalian yang suka yogurt dengan campuran buah yang segar, try Mother of Dragon, yaitu campuran plain yogurt, buah naga, pisang dan blueberry.
Untuk kalian yang masih sempat mengunjungi Pop-up Yogurt Studio di PVJ Bandung, Yoforia juga menyediakan beberapa pilihan lite bites yang menggunakan campuran yogurt. Salah satunya adalah Yo-Dip Wedges, yaitu Potato Wedges dengan special sauce ditambah Tartar dan Spicy Dip. This one is sooo delicious and very recommended. Selain itu, Salmon Salad with Dill Yogurt Dressing nya juga worth to try.
Jadi tunggu apa lagi, segera kunjungi Yoforia sebelum close yaa.. Selain interior design nya yang homy dan penuh nuansa Jepang, wi-fi nya juga kencang lohh...
IG: yoforiaid

IG Reviewer: rinnikania

Salah satu magnet wisata Kota Bandung adalah kafe-kafe legendaris "old school" yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Salah satunya adalah Rasa Bakery & Cafe yang sudah berdiri sejak tahun 1930-an. Berlokasi di tempat yang sangat strategis, yaitu Jalan Tamblong, sangat dekat dengan Hotel Preanger, Rasa Bakery & Cafe sudah menjadi salah satu ikon dan bagian dari sejarah Kota Bandung.
Saya sendiri sudah menjadi langganan kafe ini sejak kecil karena nenek saya adalah pelanggan setia Rasa Bakery & Cafe, atau jaman dahulu disebut dengan PT Rasa. Tidak banyak yang berubah dari kafe ini dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, kecuali kanopy kuning pada jendela serta cat bangunan yang selalu diperbaharui. Begitu pula dengan kualitas rasa yang stabil sejak dahulu kala, kecuali porsi es krim cup nya yang semakin sedikit, hihi.. 
Seperti yang kalian semua mungkin sudah tahu, salah satu menu andalan disini adalah es krim nya. Waktu kecil, es krim favorit saya adalah es krim dalam cup rasa moccha. Namun semakin dewasa, es krim favorit saya bergeser ke es krim dengan variasi rasa yang lebih banyak, yaitu Coconut Royale. Coconut Royale ini sangat segar, disajikan di atas batok kelapa muda, terdiri dari 3 jenis es krim, yaitu rasa coklat, strawberry dan vanilla, ditambah dengan campuran buah. Selain Coconut Royale, menu es krim favorit lainnya adalah Hawaiian Love Song, yang disajikan di atas buah nanas. 
Selain es krim, menu makanan disini juga sangat enak. Sebagian besar tentunya adalah menu makanan Indonesia, dengan porsi yang besar dan harga terjangkau. Salah satu favorit saya adalah Nasi Rames, yaitu nasi yang disajikan dengan beberapa jenis lauk, yaitu bihun, tumis tempe, telur, tumis buncis, daging, kerupuk udang dan sambal. 
Jika kalian mengunjungi Rasa Bakery & Cafe, jangan lupa juga mencicipi produk bakery nya. Disini disajikan banyak kue-kue unik, yang sudah jarang sekali ditemukan di pasaran saat ini. Sebagian besar kue-kue unik tersebut adalah resep Belanda jaman dahulu.
Jadi tunggu apalagi? Kalau kalian main ke Bandung weekend ini, jangan lupa mampir ke Rasa Bakery & Cafe. Dijamin hati senang, kantong pun tenang 
IG Reviewer: rinnikania

Restoran ini baru dibuka pada tanggal 5 Desember 2016 yang lalu. Jadi ketika saya mengunjungi tempat ini, belum sampai satu bulan restoran ini dibuka. Tapi pengunjungnya sudah cukup banyak, padahal bukan jam makan siang.
Sebenarnya tidak aneh jika restoran ini segera menarik perhatian warga Bandung. Restoran ini memiliki design interior yang sangat mewah, mengingatkan kita pada classic restaurants di Inggris pada tahun 1920-an. Salah satu hal yang membuat design interior semakin mewah adalah design langit-langit berwarna hijau tua (or I prefer to relate this with slytherin green, luxurious but cold), bar design dan lantai marmer hitam putih. Pada ruangan VIP, juga terdapat chandellier besar di atas meja yang terbuat dari marmer, beautiful and luxurious.
Sang pemilik restoran ini juga sepertinya ingin meng-combine kesan mewah dan natural, karena terdapat bagian dinding yang dilukis dengan tanaman-tanaman hijau sehingga kita akan merasa seperti ada di hutan. Pada intinya, interior design dari restoran ini akan membuat kita betah berlama-lama hangout disini, not to mention that it is very instagrammable.
Makanan yang disajikan di restoran ini cukup unik dan jarang ditemukan di tempat lain, seperti Patata Brava dan Salted Egg Choco Lava. Patata Brava adalah spanish tapas yang disajikan dengan fresh veggies, eggs, covered by melted mozarella cheese + hash brown. Rasanya sangat enak dan cheesy. Tapi menu favorit saya adalah dessert Salted Egg Choco Lava. Jadi ini adalah choco lava biasa, namun fillingnya ditambah dengan salted egg. Rasanya enak, apalagi dinikmati ketika masih panas dan melted di mulut. Highly reccomend this menu when you come here.
Menu steak disini memang agak pricey. Sirloin dan Tenderloin steak berada pada kisaran harga di atas IDR 100ribu. Tapi jangan khawatir karena menu lokalnya cukup terjangkau dengan rasa yang tidak kalah enak. Salah satunya adalah Nasi Goreng Gormeteria dan Bistik. Nasi Goreng Gormeteria cukup spesial yang disajikan dengan telur dadar dan sate ayam, sedangkan bistik adalah semur daging yang disajikan dengan nasi putih dan fresh veggies.
Terkait kehalalan, untuk makanan confirmed halal, namun terdapat minuman beralkohol. That's why they not put halal marks in the restaurant.
Jadi tunggu apa lagi? Let's try this restaurant when you go to Bandung.
IG: gormeteria

IG Reviewer: rinnikania

Dibandingkan dengan Bandung Utara yang memang merupakan tujuan utama destinasi wisata, Bandung Selatan tidak memiliki banyak cafe atau restoran dengan venue yang instagrammable. Oleh karena itu, ketika cafe-cafe semacam ini sedikit demi sedikit mulai bermunculan di Bandung Selatan, it is truly the jolly time. Salah satu tempat terbaru yang baru muncul adalah Saute Family Resto ini.
Didominasi dengan tema industrial yang kental, sebagian besar furnitur disini terbuat dari kayu dengan design yang sangat unik. Selain itu, salah satu pojok unik yang juga sangat mengindikasikan tema industrial ini adalah dinding yang dicat warna semen dimana terdapat gambar wajan berwarna putih dengan penjelasan deskripsi dari kata 'Saute'. This looks so cute.
Perbedaan utama antara cafe-cafe di Bandung Selatan dan Bandung Utara terletak pada harga. Harga makanan dan minuman di Bandung Selatan jauh lebih murah dengan porsi yang jauh lebih banyak.
Salah satu menu yang menarik disini adalah Special Saute Fried Rice, yaitu nasi goreng yang di-cover dengan telur dadar. Bentuknya agak mengingatkan saya pada nasi goreng telur dadar gulung legendaris yang ada di Restoran Rindu Alam Puncak. Selain itu, menu steak ayam nya juga harus dicoba (terutama karena harganya yang sangat affordable). Kali ini saya mencoba Cordon Bleu, steak ayam yang dilapisi tepung panir, di dalamnya terdapat keju meleleh. Terdapat beberapa pilihan sauce untuk steak dan saya memilih Saute Sauce yang rasanya asam manis.
Overall, rasa makanan di Family Resto ini cukup enak. Totally worth the price. Should come here if you pass South Bandung.
IG: sauteresto

IG Reviewer: rinnikania

Kalau kamu warga Bandung asli, pasti tidak asing dengan restoran ini. Setidaknya waktu kecil, pasti pernah diajak makan di tempat ini kalau kenaikan kelas atau ulang tahun. Yes, ini dia Toko You, rumah makan yang tidak memiliki plang nama ini sudah berdiri sejak tahun 1947. Terletak di belokan Jalan Hasanudin dan Jalan Pager Gunung (dekat Rumah Sakit Borromeus), restoran ini mudah dikenali dari eksteriornya yang didominasi kayu dan barang-barang antik.
Toko You menyediakan sajian khas Indonesia dan Chineese Food dengan konsep restoran keluarga. Hal ini terlihat dari porsi makanannya yang besar. Rata-rata satu porsi makanan bisa untuk 3 orang, jadi biasanya pengunjung restoran ini adalah rombongan yang kemudian memesan beberapa lauk untuk di-share bersama-sama atau "makan tengah". Namun untuk kalian yang ingin mencicipi hidangan disini dalam rombongan yang lebih sedikit (misal, dua orang), jangan khawatir karena Toko You juga menyediakan makanan dengan porsi single, salah satunya adalah mie basonya yang terkenal enak. Mie dan baso yang dihidangkan disini diproduksi sendiri dan kita juga bisa membeli mie dan baso mentah disini.
Ketika saya berkunjung kesini minggu lalu, saya dan kedua orang tua saya hanya memesan dua lauk, yaitu puyunghai dan ayam goreng tepung saos mentega (porsinya banyak banget, untuk bertiga saja tidak habis dan bisa dibungkus). Selain porsinya yang banyak, rasa makanan di restoran ini enak semua dan harganya cukup terjangkau. Sehingga tidak heran kalau restoran ini bisa bertahan hingga lebih dari 6 dekade dan sudah dijalankan oleh beberapa generasi. Restoran-restoran baru rasanya perlu belajar pada konsistensi rasa dan kualitas makanan yang terjaga dari restoran ini agar bisa bertahan pada industri kuliner di Indonesia.
IG Reviewer: rinnikania

After a month of hard work (even though the budget cycle has not been finished yet), I feel like I deserves something nice in the weekend. So, I was feeling to try new coffee shop when I stumbled on the instagram of this cute tiny coffee shop: BUTFIRST Coffee.
Jadi But First Coffee ini terletak di Pelaspas Darmawangsa. Pelaspas Darmawangsa sendiri adalah suatu kumpulan food & beverages ventures yang baru-baru ini mulai bermunculan, seperti layaknya Ruci's Joint di bilangan Senopati (or to be simplified: Pujasera to the next level). Nah, But First Coffee ini ada di bagian paling belakang dari Pelaspas Darmawangsa. Petite, but so cute and unique. Karena letaknya yang berada di bagian belakang, But First Coffee mendapatkan privilege berupa halaman kecil yang menyegarkan di bagian depan coffee shop. Interior design nya didominasi oleh kayu, terutama main door dan meja-meja kayu di dalamnya.
Kopi disini katanya sudah dikenal enak dan tidak diragukan dengan banyaknya bapak-bapak gojek yang datang membeli kopi untuk delivery. Salah satu menu yang direkomendasikan adalah Matcha. Tapi untuk sabtu pagi ini, saya memilih more calm menu to reward my hard work during last month: Hot Chocolate. Ketika minumannya datang, satu hal yang paling menarik perhatian adalah cup nya yang handmade dengan corak yang lucu. Minumannya sendiri sangat enak, pure chocolate, tanpa tambahan pemanis buatan, which is the kind of hot chocolate that I like. Definitely will come back for this.
Untuk makanan, But First Coffee hanya menyajikan makanan ringan, seperti Croissants, Cookies dan Pastries. Mungkin karena kita diperbolehkan membeli makanan dari venture lain yang ada di Pelaspas Darmawangsa ini. Tapi meskipun makanan ringan, ukurannya cukup besar dan mengenyangkan, lohh.. I ordered Rio de Croissants, and it all worths the price. Croissants nya renyah di luar, tapi lembut di dalam dengan cheese & beef yang sangat generous, ditambah ukurannya yang cukup besar. Mengenyangkan for brunch. So, I highly recommend this coffee shop to you + bonus to try other foods & beverages ventures di Pelaspas Darmawangsa. Happy weekend everyone.
IG: butfirstcoffeeshop
IG Reviewer: rinnikania