Selfi Tan

Tertarik mencoba martabak lab karena ada promo buy 1 get 1 untuk martabak tipis asinnya yang memang sedang hits.

Datang bersama teman dan patungan seorang 33k karena harga per porsinya 66k

Tempatnya semacam kontainer tapi kecil ada di bagian kiri depan House of Tebet. Kalau ingin dine in akan disuruh naik ke lantai 2nya yang juga sebuah cafe. Saya rasa sih house of tebet ini satu kepemilikan dengan kedua tempat makan yang saya sebutkan sebelumnya. Terdapat juga pakaian di bagian dalam yang dijual.

Cheese & meat lover
Yang digunakan bukan daging tapi sosis. Untuk kulitnya rasanya manis dan renyah tapi masih nyambung dengan isiannya yang asin kok. Keju dan sosisnya cukup generous jumlahnya dan yang terpenting kejunya tidak membuat eneg.

Salted egg chicken
Sebenarnya ingin mencoba yang rendang tapi sedang kosong. Untuk saus telur asinnya cukup terasa tapi ayamnya cukup keras sewaktu dikunyah. Mungkin terlalu garing sewaktu digoreng.

Overall rasanya enak namun tidak istimewa. Masih penasaran dengan yang rendang dan tuna mayo & egg

Siapa sih yang ga tahu Platinum, resto yang cabangnya cukup banyak bertebaran di mal yang ada di Jakarta. Di Platinum ini menunya bervariasi banget kadang sampai binggung nentuin pilihan mau makan yang mana, dan Platinum itu merupakan salah satu resto favorit udah dari zaman dulu aku masih kuliah sampai sekarang. Dulu kalau pulang kuliah pasti suka banget makan di sini, bisa 2-3 kali dalam seminggu. Tapi, sayang banget ada beberapa menu baik makanan maupun minuman yang udah ga ada di daftar menu mereka. 

Kayak, pure mango aja yang merupakan minuman favorite aku, udah ga ada lagi, padahal kalau di makan di platinum pasti pesan minuman ini. 

Dimsumnya sekarang juga cuma tinggal 3 jenis aja. Padahal dulu ada kali lebih dari 5 jenis. Ya udah sekian dulu deh nostalgianya Back to review yah..

Kalau yang di cabang ini penempatan tablenya boleh dikatakan cukup unik, ada di kiri dan kanan tapi ga nyambung, karena di tengah-tengah itu merupakan jalan untuk berlalu lalang. 

Tempatnya cukup cozy yah, tapi enak kalau siang hari lebih terang. Walaupun cahayanya cukup terang, tapi kalau udah malam, bagian belakangnya jadi agak gelap.

Hotpot Noodle
Menu ini terdiri dari semangkuk mi yang disajikan bersama pangsit goreng dan terdapat hotpot yang berisi sawi putih, baso ikan, kornet ayam berbentuk bulat, pangsit rebus dan cincangan daging ayam. Bumbu dari kuahnya gurih tapi, kalau diseruput terus-terusan meninggalkan jejak penyedap rasa yang agak over di tenggorokan. Mienya cukup enak, cuma kering jadinya mesti dikasih kuah dari hotpotnya. Pangsitnya lumayan enak, dengan isian daging ayam di bagian tengahnya.

Jasmine Green Tea
Pas ditaruh di atas meja, wangi tehnya udah kecium banget dan masih ada uap ngepul dari tehnya. Tehnya enak dan panas airnya juga pas, enak deh minum teh ini pelan-pelan. Teh yang dipakai menggunakan merek Lipton. Tadinya order strawjelly, tapi katanya habis yah udah langsung pesen deh teh ini. 

Lobo merupakan salah satu restoran yang bertempat di Ritz Carlton Mega Kuningan yaitu, Lobo. Lobo di sini berfokus dalam menghidangakan menu – menu Eropa. Untuk tempatnya dapat kita jumpai dengan mudah, dari pintu masuk akan langsung terlihat signage di bagian kiri dan tinggal lurus ke dalam saja. Untuk tempat lumayan cukup luas dengan ambience yang elegan.


Welcome Bread 

Seperti biasa kalau makan di restoran di hotel atau fine dining, biasanya suka diberikan welcome bread. Welcome bread yang disediakan terdiri dari berbagai macam pilihan. Saya hanya mengambil satu macam. Sebenarnya saya tidak begitu suka dengan bread semacam ini karena teksturnya yang biasanya keras dan benar saja ketika akan digigit agak sedikit melawan tapi masih bisa dikunyah kok. Rasa dominan adalah asin gurih dan cukup enak kok. 


Maaf kalau menu yang ini saya kurang tahu namanya. Untuk yang disendok kalau tidak salah merupakan tofu foam dan rasa yang dominan adalah cheese. Rasa cheesenya cukup strong untuk saya. Yang ditengah dan disajikan di dalam cangkir adalah soup dan pas dicoba lagi-lagi rasa yang dominan adalah keju. Yah mungkin kalian yang membaca menganggap orang aneh mana yang tidak suka keju. Tapi saya memang salah satunya di antara orang-orang aneh tersebut XD Terakhir ada mini baguette dengan topping tuna. Dari semuanya ini yang paling saya suka. 

Hokkaido Scallop 
Parmesan Crumble, Sauteed Pok Choy, Passion Fruit Dressing 

Sebelumnya pernah mencoba scallop yang alot dan tersangkut di gigi sewaktu digigit. Tapi, di sini scallopnya enak banget. Terdapat dua macam yang raw dan grill dan keduanya sama enaknya. Yang masih raw, teksturnya lembut dan tidak amis dan yang grill gampang sekali dipotong dan lembut sewaktu dikunyah. Pok choinya juga pas matangnya. Wajib banget pesan kalau kamu penyuka scallop. 

King Prawn Carpaccio
Kafir Leaf Oil, Peanut, Lime Cilantro Dressing 

Dish ini merupakan salah satu menu yang direkomendasikan di Lobo. King prawnnya enak dan terasa manis dari udangnya. Di atasnya terdapat caramelized pineapple. 

Foie Gras Tortellini 

Saya tuh paling anti dengan hati hewan apa pun itu. Makanya sedikit was-was pas tahu ada dish dari hati bebek. Pas dicobain ternyata enak, tortellininya kenyal dan foie grasnya enak dan ga bikin eneg atau benyek. Rasanya seperti memakan tortellini dengan salted egg sauce. Menu ini juga wajib untuk dicoba. 

Crispy Half Suckling Pig 
Apple Puree, Pineapple-lemongrass Puree, Suckling Pig Gravy 

Salah satu signature dish di Lobo. Dagingnya cukup empuk dan yang paling juara sih kulitnya tapi aku kurang begitu suka dengan lemak yang masih menempel di bawah kulitnya karena terasa greasy di tenggorokan. Potatonya enak dan empuk, seingata saya kalau tidak salah, dimasak menggunakan cumin dan bubuk curry. 

Mango Sorbet 

Mango Sorbetnya enak. Rasa mangganya terasa sekali tapi tidak terlalu manis. 

Live Painting 

Keren banget deh pembuatan dessert ini karena menggunakan cara molecular gastronomy dan dibuat langsung di hadapan customer pada saat dipesan. Dari semuanya, saya paling suka dengan coconut ice creamnya, enak.   
 

Datang kemari karena ada promo buy 1 get 1. Tempatnya sendiri di Batavia Tower one. Dari pintu depan ambil kiri dan terdapat Starbucks jalan terus sampai ketemu eskalator dan naik 2 kali sampai ke P3.

Pelayanannya agak ngebetein kalau boleh aku bilang. Bukan sikapnya sih tapi lebih ke ga nyambung.
Aku minta hot dikasih iced. Terus pas datang yang hot malah ditaruh di cup kertas dan croissant pesanan aku malah ditaruh di paper bag. Disangkanya aku take away, padahal mau dine in.
Pas awalnya juga ga tanya mau take away atau dine in. Sebel deh. Padahal ada cangkirnya tuh. Maaf fotonya ga proper karena pakai paper cup. Padahal pas dibuka ada latte artnya.

Almond Croissant 20k
Rasanya enak dan flacky. Terus di tengahnya ada isi semacam kayak tausa tapi ada rasa yang familiar seperti cherry.

Green Tea Latte 25k
Rasanya green teanya bold dan aku cukup suka rasanya.

Avocado Latte 25k
Untuk minuman yang satu ini juga enak. Rasa avocadonya terasa, tidak terlalu manis dan tidak membuat eneg dan terasa seperti meminum juice alpukat versi hot. Ada juga smokey taste sewaktu diseruput.

Untuk rasa makanan dan minumannya aku suka. Tempatnya walau kecil tapi cukup cozy dan lagu yang diputar enak2. Harganya juga murah banget. Sudah termasuk tax.

Samwon Express ini letaknya ada di foodcourt mkg. Untuk tempatnya karena di foodcourt, jadi bebas duduk di mana saja. 

Waktu itu makan di sini karena ada voucher buy 1 get 1

Yang kami pilih chicken katsu dan chicken karaage dalam bentuk bento. Sudah termasuk cold ocha refill.

Di dalam bentonya terdapat juga nasi putih, kimchi, tofu, gaeran mari. Porsinya lumayan besar juga. Untuk chicken katsu dan karaage baru digoreng saat ada pesanan. Cukup enak juga. Biasa aku ga gitu suka kimchi karena rasa asemnya yang kurang bisa diterima di lidah aku. Tapi kimchi di sini enak juga ternyata.

Lomia Amen Pinangsia merupakan salah satu tempat makanan yang menyajikan lomie sebagai andalannya. Tempat makan ini juga sudah lama ada dan bisa dikatakan tempat makan legendaris. Sang pemilik juga masih suka turun tangan untuk menyajikan makanan kepada costumer.

Tempatnya ini sederetan dan ga jauh dari Pinangsari. Tapi Lomie Amen ini juga tidak kalah terkenal lho. 

Tempatnya sendiri tidak begitu besar, pada saat masuk ke dalam, kita akan melewati area yang berfungsi sebagai tempat menyajikan makanan. Kalau mau kita bisa melihat proses pembuatan makanan sebelum sampai ke meja kita. 

Di sini menunya hanya ada dua saja yaitu lomie dan nasi campur dengan variasi daging ayam, daging babi atau campur antara keduanya. Tapi lihat di bagian depan ada toples dan menjual kue kering ubi. Lupa nama tepatnya tapi ubi udah dibikin seperti mi dan dikasih gula merah. 

Servicenya sendiri cukup bagus, karena pas kita duduk akan langsung disamperin dan ditanyakan apa yang ingin kita pesan. 

Lomie Ayam
Aku memilih lomie dengan daging ayam, karena takut kalau pakai daging babi terlalu heavy. Pas sebelumnya sampai meja saja, bau jeruk limaunya sudah tercium. Bikin pengen cepat – cepat disantap. Lomienya sendiri terdiri dari mie yang ukurannya cukup tebal, kangkung, tauge, daging ayam dan taburan bawang goreng. Kuahnya kental kecoklatan dan sudah diberi perasan jeruk limau dan aku suka banget, enak kuahnya. Daging ayamnya sendiri lembut dan banyak juga diberikannya. 

Nasi Campur
Pilihan dagingnya sama seperti lomie. Kalau yang namanya nasi campur harus pakai daging babi dong yah baru afdol. Pas datang porsinya cukup kecil dibandingkan nasi campur lainnya yang pernah aku makan. Di sini dagingnya hanya daging babi saja dan disiram saus coklat yang sepertinya sama dengan saus yang ada di lomie. Daging babinya enak dan empuk dan dikasih banyak juga lho. Nasi campurnya menurut aku juga recommended untuk dicoba.

Minum es teh tawar. Standar aja.