Selfi Tan

Kalau ke M Bloc Space ini sebenarnya suka lihat, tapi pas teman ada sekalian mau ke sini, jadi ikutan juga deh. Dia ada outdoor area kalau masuk dari depan, kalau ke area belakangnya di bagian dalam, itu lebih gemes dan buat take away aja.

Cap Roti Buaya ini cabang langsung dari Bandung. Selain roti buaya mereka ada coffee dan non coffee juga. Aku cuma order roti buaya polos yang pandan. Rasanya sih kayak roti tawar, pas di buka sih wangi kecium wangi pandannya.

Second Floor coffee membuka cabang terbarunya di Jakarta, sekaligus di 2 area, di Menteng dan Senopati. Sempat lihat yang di Senopati pas aku ke Dapur Kasturi, tapi belum buka saat itu. Ini aku mampir ke cabang Menteng karena lebih dekat. Ada art gallery juga, tapi bukanya sekitar jam 11 siang.

Tempatnya bagus dan banyak lukisannya juga, ambiencenya terbilang cozy, ada outdoor area di bagian depan, seating areanya juga cukup banyak.

Aku pesan fresamentado, salah satu signature mereka, jadi ada kopi, strawberry dan oat milk. Ada caranya untuk minum, jadi sebelum minum kopinya, harus minum air dulu untuk mencuci lidah agar lebih netral. Kopinya enak, strawberrynya juga terasa dan pas, kalau dibiarin agak lama, rasa kopinya lebih keluar.

Sempat cobain puding manten kalau ga salah ingat, jadi ada puding almond, dengan lychee, nanas, kolang kaling dengan kuah yang ada rempahnya. Puding almondnya terlalu halus, jadi hanya bisa diseruput, entah memang dibikin seperti itu atau tidak. Terus di aku kemanisan terutama nanasnya. Rasa rempahnya pas ga berlebihan. Paling suka kolang kalingnya.

Pembayaran sementara hanya bisa via transfer bank.

Cabang kelima Kaizen Coffee di Duren Sawit, seperti biasa bukanya 24 jam. Tadinya nyariin yang segitiga, kok pas lihat ngga ada, tahunya dia ada di lantai atas, tapi naik tangganya dari luar, jadi kayak rooftop gitu. Enakan sore sih kalau mau duduk di atas.

Bagian bawahnya juga ada outdoor di bagian samping, selebihnya indoor area yang cukup spacious. Menu kurang lebih sama seperti cabang lain. Tapi, kalau ke sini tiap baru buka, pasti mocktailnya ngga ada 😂

Akhirnya pesan americano, lumayan juga, dia tapi cukup light kopinya.

Makanannya pesan salted egg chicken. Tapi, pas coba ga berasa sama sekali salted eggnya dan agak pedas gitu. Kalau dari segi porsinya pas.

Di sini pembayarannya prefer cashless.

Tempat ramen dan donburi di Blok M lokasinya dulu dekat dengan lokasi awal Naruto Takoyaki. Seating areanya nggak terlalu banyak, datang pas jam makan siang dan untungnya masih dapat satu meja karena pas ada yang udahan.

Di sini mengclaim 100% halal, no pork, no lard, no mirin dan no alcohol. Selain ramen dan donburi, mereka ada beberapa pilihan side dish dan kushiage.

Aku pesan chicken katsudon donburu, dengan harga 30.000-an menurut aku ini porsinya udah terbilang banyak. Katsusnya juga enak walaupun bukan tipe yang renyah tapi bumbunya meresap dengan pas, ukurannya juga cukup besar.

Aku pesen juga uzuranotamago alias telur puyuh yang digoreng dengan balutan tepung. Sayang sih tepungnya nggak ada rasa jadi harus pakai condiment yang di meja baru ada rasa, tepungnya sendiri sih tipis renyah.

Minumnya aku pesan ocha dan ini refill. Mereka ada menu yang unik juga namanya horumon donburi jadi ini pakai tunjang,kalau kalian suka mungkin bisa cobain.

Pas lewat terus lihat ada yang sakura & hojicha, auto mampir, pesan 2 itu. Kalau tempat hanya berupa isalnd booth saja.

Suka banget selalu super smooth dan manisnya juga pas. Suka banget yang sakura, kek harum lembut, tapi ga berlebihan.

Kalau hojicha lumayan cukup terasa, tapi kalau lebih bold lagi, bakal lebih suka.

Korean cafe dan resto baru di Sunter. Jadi di lantai satunya dikhususkan untuk resto, ada beberapa pilihan Korean street food. Ada snack, minuman dan ramen juga. Kalian bisa masak di tempat, nanti ada petunjuk masaknya.

Kalau yang mau ngopi aja bisa ke lantai 2, tapi kalau makan di lantai 2 juga bisa kok. Ga cuma ada kopi, ada non kopi juga. Ada stop kontak, tapi belum tersedia wifi.

Untuk jam buka sepertinya masih bisa berubah, ini aku jam bukanya lihat di postan IG, di Google tulisnya jam 8 pagi bukanya. Tapi, tadi pas datang, cafenya baru ready setengah 9 pagi, restonya kata mbaknya jam 10 pagi. Jadi datang jam 10 aja, udah ready dua - duanya.

Makanannya aku pesan chiken katsu kimbap, cukup wangi minyak wijennya, enak kok dan ukurannya juga cukup besar, bisa buat sharing. Terus pesan original teokpokki juga, ada tteok, oden dan kol. Pas panas tteoknya chewy, pas agak dinginan dikit jadi ga begitu chewy. Sausnya enak dan ga pedas kalau buatku. Ini porsinya juga bisa buat sharing.

Minumnya pesan mapple cinnamon latte, ini enak. Manisnya juga pas, wangi ada cinnamonnya. Kopinya juga masih lumayan berasa.

Sempat lewat pas masih dibangun dan sekarang mereka udah buka, baru banget buka hari Minggu kemarin. Di sini mereka menyajikan menu masakan Indonesia dan cafe di lantai 2nya. Total ada 4 lantai.
Lantai 1 dapur oma, lantai 2 ruang tamu oma, lantai 3 ruang keluarga oma dan lantai 4 teras oma.

Tempatnya cakep terutama di lantai 2, ke sini ga harus makan, mau ngopi aja juga bisa kok. Ambience tempatnya aku suka, wifi dan stop kontak juga ada. Staffnya juga ramah - ramah di sini.

Menunya sih menarik kalau buatku, apalagi makanannya. Aku pesan nasi pedas Bali, isinya ada nasi putih, dikasih taburan serundeng, kentang mustofa, kulit ayam dan ayam suwir sambal matah. Overall cukup enak. Tapi, kentangnya dan kulit ayamnya ga renyah, ga tahu apakah memang dibuat seperti itu. Sambal matahnya kurang wangi buatku. Cukup mengenyangkan 1 porsinya.

Minumnya pesan es kopi jeruk, pakai beans Flores dan Manglayang, jadi house blend robusta dan arabica. Kopinya aku suka, ga pahit ataupun asam, ga kemanisan juga. Satu lagi pesan es asam jawa oma, ini juga suka banget, soalnya ku suka tamarind, manisnya pas dan segar.

Mau balik lagi kalau lagi di Blok M dan pas lapar. Tempatnya juga gampang dijangkau kalau naik tije karena dekat Terminal Blok M dan Pasaraya Grande.

Akhirnya kesampaian mampir ke Semampire, ini cabang kedua mereka dan bukanya pagi, jadi bisa cepat dikunjungi. Sempat mampir ke cabang pertama yang buka di sore hari, tapi ternyata aku ngga ngecek dan datang pas di hari mereka tutup.

Untuk ambiencenya suka banget, pada bilang kayak di Bandung. Lokasinya memang di area perumahan dan dikelilingi banyak pepohonan, jadinya teduh dan asri.

Tadinya mau pesan coffee mocktail mereka, tapi karena lagi ada bahan yang kurang, belum bisa dipesan, jadinya pesan kiwi lemon soda. Segar banget, apalagi pas panas, terus ada buah kiwinya juga.

Mampir ke mini coffee shop ini, tadinya mau cobain Manglayang yang merupakan champion beans mereka di CoE Indonesia pada tahan 2021 lalu. Cuma pas aku datang lagi ga ada.

Ga hanya ada kopi, ada teh dan cokelat juga, mereka juga ada drip coffee.

Akhirnya aku pesan kopi susu gula aren. Oke juga, manisnya pas dan cukup creamy, oke buat dibawa minum sambil strolling area sekitar.