@stelmaris

kunjungan ketiga dan kali ini icip smoking room dilantai 2 bersama beberapa office mates. tbh, terasa perbedaan mencolok dr udaranya jika dibandingkan dgn lantai 1, meskipun jendela lt2 terbuka dan exhaust fan menyala tp udaranya cenderung pengap dan lightningnya pun lebih redup dibanding lantai 1, saya pribadi kurang merasa nyaman di lt2. 

dr segi interior sih tdk ada perubahan signifikan yg perlu saya review, namun terkait servicenya ada. memang kuantitas staff yg bertugas terbatas saat kunjungan saya tp nampaknya tingkat kecekatan dlm mengantar order harus lebih ditingkatkan, tidak peduli seberapa banyak tamu yg datang dlm waktu bersamaan.

untuk makanan dan minumannya, yg sempat terfoto saya hanya 2 yakni menu kopinya saja dan berikut detil reviewnya:
* Magic: jd pada kunjungan ini saya baru mengetahui houseblend cafeeiro merupakan mix beans Toraja dan Bali Kintamani, termasuk yg digunakan utk espresso orderan saya kali ini. yes, Magic merupakan menu milk based coffee yg seharusnya lebih strong dibanding Flat White ataupun Cappuccino. rasanya oke, nutty & chocolate nya terasa dan well blended, sedikit asam terasa di lidah saya dgn bitter yg masih dlm tahap enjoyable & light.
* V60 - Panama Hartmann (Fruit Bomb) by Common Grounds: ada beberapa beans yg tersedia utk manual brew dan beans satu ini paling direkomendasikan oleh sang barista. benar saja, hasilnya yg sangat fruity dr aroma dan tastenya sangat cocok dgn selera saya. memang cenderung asam tp enjoyable, duh enak!  
* Lychee Iced Tea: sorry ya ga sempet fotoin - sama seperti pd review sebelumnya, teh yg digunakan terasa jelas black tea, dgn tingkat kemanisan yg minim banget meskipun ga di request, minuman ini cukup menyegarkan khususnya di jam berbuka, disajikan dgn 2 buah leci yg manis.
* Spaghetti Aglio Olio: jenis pastanya bisa ditentukan mau spaghetti atau fettucini. porsinya cukup mengenyangkan lah utk seorang wanita sekali makan. pastanya cukup al dente bagi saya namun teksturnya terlalu kering utk disebut aglio olio, rasa garlicnya kurang terasa dan justru mlh oreganonya yg dominan. disajikan dgn beberapa potong dada ayam diatasnya, mungkin akan lebih baik jika diberikan pilihan topping.

jauh banyak perbedaan dibanding kunjungan awal yg msh dalam tahap soft opening.
dr segi interior, properti terlihat lbh rapi dan hiasan banyak bertengger di meja maupun dinding pajangan. beragam beans dr luar pun banyak dipajang dan customer bisa membelinya ataupun mencobanya langsung.

pd lantai 2 disediakan smoking room, wifi yg tersedia pun speednya oke banget.
saya mencoba pesan Piccolo dan Lychee Iced Tea tp maaf tidak sempat foto satunya.

Piccolonya lucu, penyajian dgn cup dan piring kuning cerah dihiasi dgn latte art bentuk hati yg mungil benar menarik perhatian. Rasanyapun oke, meskipun sedikit ketebalan milk foamnya tp kadar susu dan pahit kopinya balance. penggunaan beans gabungan toraja dan kintamaninya memberi rasa yg unik but enjoyable ke kopinya.
Lychee Iced Tea nya a bit plain, black teanya dominan dan tidak terlalu manis, didampingi dgn 2 buah leci sbg topping, minuman ini cukup oke sbg pilihan utk menyegarkan tenggorokan.

bagi para pecinta kopi di Bogor, kini hadir coffee shop baru nih yg lokasinya ga jauh dr kawasan air mancur. baru banget soft opening per tgl 1 Januari 2016 kemarin, hari ini saya mampir dan mencoba 2 menu yakni Taro Latte dan Flat White.
utk Taro Lattenya, rasanya unik karena tidak seperti Taro Latte umumnya yg sudah pernah saya coba, memang tidak kemanisan, kadar susunya pun pas, tbh overall after taste nya seperti rasa lapis bogor versi minuman.
Flat White saya disajikan tanpa latte art, barista yg bertugas memang masih dalam tahap belajar rupanya. disamping itu, rasanya enak ! kadar susunya pas, milk foamnya tipis dan teksturnya pun tdk terlalu encer. body kopinya masih berasa jelas namun tidak pahit ataupun asam.

didominasi lampu kuning remang, cafe satu ini memiliki ambience yg sangat cozy dilengkapi dgn view alam yg menakjubkan, mungkin memang kurang terlihat kalo malem tp udaranya terasa.
pd kunjungan ini, saya mendapat rekomendasi dr Head Chef langsung utk pilihan menunya: Chicken Parmigiana Pasta. basically, pastanya dimasak ala Aglio Olio yg dominan bawang putih dan pedas yg kemudian di topping dgn potongan ayam crispy dgn saus tomat ala parmigiana dan lelehan keju mozarella. tingkat kematangan pastnya pas dan bumbu aglio olionya berasa. sayang saja crispy ayamnya tidak maksimal dan keju mozarella yg meleleh tampak kurang fresh, disamping itu semua menu ini cukup memuaskan.
utk minumannya, saya hanya pesan Peach Iced Tea, tanpa topping dan es batunya tidak kebanyakan, manisnya pas dan rasa peachnya cukup terasa.

kalo ke rumah makan padang ini, wajib cobain soto padangnya !
menu lauk ala rumah makan padang umum ada tp yg terkenal disini justru sotonya. memang sih, kalo order take away dpt porsi lbh besar drpd makan ditempat tapi rasa sih sama enaknya. 1 porsi soto dihargai 18rb saja dan kalo ga request aneh2, isiannya dicampur: ada daging, babat, paru yg semuanya model tipis kering jd sambil makan ada sensasi kriuknya, kalo mau daging semua juga bs tinggal request. kuahnya bening dan gurih kaldu daging sapi banget. slain itu diisi dgn soun dan potongan perkedel juga, yg suka kuahnya bisa minta nambah.. GRATIS !
nasi putihnya dihargai 5rb/piring disajikan dgn potongan krupuk padang dan bawang. es teh manis 3rb, jadi seorang 26rb udah dapet kenyang enak deh. fyi, soto padang disini pernah diliput pak bondan winarno loh, jd udh bisa ketebak dong gimana maknyus nya ?