Syifa

Jadi akhirnya mencoba makanan viral ini.
Gegara adik gue pun penasaran mau coba.
akhirnya datang deh jam 5 sore, pesan yang 3 pcs 2 box. lalu 1 orang di belakang gue adalah customer terakhir yang dapat 'jatah'
gilaaa sold out di jam 5 sore!!!

sistemnya diambil beberapa jam kemudian karena orderan yang menumpuk.
punya gue pun bisa diambil sekitar jam 8 malam kata kasirnya, dengan sistem nanti dihubungi via WhatsApp.

untuk 3 pcs croffle, dibanderol seharga 27k dan untuk saus dip-nya seharga 6k
yaa akhirnya coba saus choco crunch dan blueberry cheese cream.
keduanya enaaaak!!!
croffle-nya pun sendiri sudah etrasa manis, jadi makan langsung pun enak.

kayaknya akan menjadi trend 2021, berburu croffle deh hahaha

Memaksa seorang teman untuk mengantar gue ke sini.
Lokasi yang tidak terduga, dari luar terlihat tidak begitu ramai. justru tenang suasananya.
saat masuk, waah interiornya bagus.
lalu pesan japanese, teman pesan lemon, dan kopi susu.
saat pesanan datang.... gue tercengang!!!
porsinya gede banget!!! untuk seharga 23k mah murah banget!!!!
kopinya sungguh enak, ternyata pakai full Arabica.
ga nyesel jauh-jauh dari Karawaci hahhaa.

Lalu gue penasaran ke lantai 2.
karena sedang terisi oleh pengunjung lain, gue gabisa foto keseluruhan. huhu :')

pokoknya mau balik lagi nyoba makanannya!!
happy!

Pas datang belum ramai. Bahkan cuma gue dan bapak GO-JEK 1 orang.
Disambut sama kakak di depan pintu. Untuk registrasi dan kakaknya info bahwa di dalam susah sinyal, jadi pakai wifi aja yaa.
Langsung dikasih tahu itu password wifi mereka.
Lalu gue pesan Hot Capp dan 1 cinrol rasa cream cheese, namanya cream Cheezin.
1 cinrol dibanderol seharga 35k belum ppn yaa.
Lalu, kakak kasirnya bilang, nunggu 15 menit ya kak.
Ya ok.

Di sini bisa lihat langsung proses pembuatan cinrollnya juga lhoooo~
Karena kaca dapurnya itu berkonsep open kitchen.
Pas datang, lumayan besar sih.
Lalu aromanya itu haruuumm banget.
Pas gue potong, crunchy banget luarnya tapi dalamnya lembut banget. Lalu rasa cinnamon sugar-nya pun ga kemanisan.
Ini enak banget. Nyesel cuma beli 1 haha
Lain kali harus beli 4 buat sendiri nih hahah

Memang space-nya tidak luas, bahkan hanya tersedia kursi di dalam untuk kapasitas 2 orang.
Begitupun yang di luar.
Jadi memang kayaknya lebih ke coffee-to-go yaa.

Overall, pelayanannya ramah. Cepat.
Selalu minta less sugar kalau pesan kopi tuku. Mantap banget.
Nah untuk carrot cake sudah masuk perut sebelum difoto. Oh iya, carrot cake-nya bisa minta dihangatkan dulu lhoo.
Enak jadinya.

Bingung mau ngopi pagi di mana?
akhirnya ke kawasan Ruko Golden 8, Serpong saja.
secara di sna banyak sekali pilihannya. sampe bingung.
nah pas sampai sana, ternyata rata-rata bukanya jam 10 pagi.

tapi, ada satu kedai yang sudah terbuka pintunya dan ada yang sedang beberes.
berhentilah gue dan nanya,
"kak, buka jam berapa ya?"
dijawab "jam 10 kak, tapi kalau mau nunggu silahkan masuk saja. bisa tunggu di lantai dua yaa. karena AC lantai dua sudah saya nyalain"
waaahh, langsung diperilahkan loooh, padahal nanya jam buka saja.
yauda masuk gue, sambil nunggu gue izin foto.

suasananya tenaaaang banget.
beneran!
asli, enak banget ini mah buat bengong.
eh buat nugas deh :')

gue pesan hot capp, terus pas datang......
Cup-nya gedeeeee banget! ini gelas apa mangkok sup, ya?! ga salah? HAHHA
mana enak banget lagi huhu :((
ga nyesel, ga rugi sama sekali :((

mau balik lagi nanti!!!

Siapa yang tidak tahu dengan 'mitos' dalam perkopian tentang Tadasih?
Tidak perlu tahu banyak, sih. Setidaknya pernah terlintas sekejap di telinga kata Tadasih, ya?!
Hari itu, kami mencoba untuk menelusuri 'mitos' yang santer terdengar mengenai salah satu kedai ternama di kawasan Jakarta.
Berbekal aplikasi penunjuk arah di ponsel, kami nekat saja pergi ke sana dengan mengendarai motor.
Bagaimana tidak, aku yang kemana-mana selalu mengandalkan transportasi umum atau online, atau bertanya kepada seorang teman yg memang 'hatam' akan transportasi umum di Jakarta. Lalu, partnerku, datang jauh dari Bandung. Yang mana dia tidak mengetahui transportasi di Jakarta.

Sengaja berangkat lebih awal agar menghindari waiting list.
Alhamdulillah sekali, kami datang pukul 11 pagi, meski kedai buka jam 12:30
Masih banyak waktu. Lebih baik kami menunggu di area terdekat, daripada sampai lebih dari jam buka yg mereka tetapkan.
Kami akhirnya berkeliling di area Pasar Baru.
Lalu, jam 12:15 kami kembali ke depan kedai mereka.
Tepat pukul 12:30 rolling door dibuka oleh seorang yg sudah tidak asing lagi.
Yaa mas Ferza.
Dengan ramah, mas Ferza mengajak kami berbincang. Menanyakan kami asalnya dari mana, sudah berkeliling ke mana saja.
Obrolan ringan, sampai pada penawaran beans yg tersedia.
Hari itu ada beans 1980 dan tentu saja si primadona Mekarwangi.
Kami memilih keduanya.

Saat proses penyeduhan, aku sedikit kaget. Kok begitu ya?
Teknik apakah itu tadi?
Namun, kami tak peduli.
Seruputan pertama untuk Mekarwangi di gelas pertama terasa manis. Yaaa, manis. Kaget sekali. Sungguh!
Lalu, saat mencoba gelas yg berbeda, acidity-nya lebih terasa meski tipis.
Lalu aku mencoba 1980, beans dari Pasuruan.
Hah? Memang ada yaa kebun kopi di sana?
Aku gatau sama sekali akan hal itu. Apalah gue ini.
Pengetahuan gue akan kopi masih cetek pake bangetzzzz!
Lalu saat menyeruput..... Gue langsung tertegun!
Ini.... Teh?! Teh atau kopi, sih?!
Mas Ferza langsung tertawa dengan tawa khasnya.

Aah rasanya 2 gelas pun masih kurang
Namun, kami harus segera mengejar waktu untuk kembali ke kawasan selatan Jakarta.
Sungguh banyak pengalaman dan pengetahuan baru yg kami dapatkan di Tadasih.
Terima kasih, telah hadir dan memberi pengalaman berharga bagi kami.
Semoga bisa segera kembali.