yudistira ishak abrar

Sebenarnya saya pensaran sama Milli Bakehouse dengan aneka pastry nya yang menggiurkan. Makanya satu sore saya sengaja jauh-jauh pulang kerja mampir ke outletnya di bilangan Cawang hanya untuk menikmati Strawberry Bomb incaran saya. Sayangnya ternyata gerai mereka tutup sore hari. Karena sudah terlanjur sampai sana, akhirnya saya mendaratkan diri kembali ke Kopi Kani yang memang outletnya bersebelahan.

Dari bentuk bangunan nampak tak ada beda dari kunjungan terakhir saya empat tahun lalu. Sebuah bangunan dua lantai beratap pelana dengan sebuah tangga minimalis menjadi fasad yang cukup unik. Teras depan yang kini bersebelahan dengan Milli Bakehouse yang juga menyediakan area duduk terbuka membuatnya terasa lebih leluasa. Interior didalam bangunan masih sama persis, berpoles cat abu-abu dengan barisan cermin bulat yang memantulkan meja bar kopi.

Butter Croissant dan Pain Au Chocolat menjadi teman ngopi kali ini. kedua pastry teradon sangat baik sehingga lapisan demi lapisannya berongga udara sempurna. Tekstur kedua begitu lembut dilidah tak menyisakan lemak dilangit-langit mulut. Untuk yang butter sensasi buttery nya kentara. Pain Au Chocolat menggunakan isian potongan cokelat milky yang manis namun tetap ada sedikit sentuhan pekatnya. Mengingat harganya dikisaran belasan hingga dua puluh ribuan, saya rasa ini sih sangat enak.

Long Black yang tersaji dingin pun engga main-main. Minuman kopi ini langsung meletupkan nuansa fruity yang strong saat diseruput. Bukan hanya jago menyuguhkan pastry lezat, Kopi Kani pun piawai dalam meracik minuman berbasis kopi. Kopi Susu Kelapa nya juga tidak kalah enak. Mengkombinasikan espresso dengan susu serta air kelapa, minuman ini terasa menyegarkan...

Pertama kali mampir kesini sekitar akhir tahun 2010 lalu. Kini di tengah tahun 2023 kondisinya masih sangat terawat bahkan semakin cantik karena ada area duduk mirip taman terbuka di bagian belakang. Pepohonan hias baik dalam pot maupun tanah langsung serta air mancur membuat suasana jadi tampak asri. Area duduk di dalam bangunan utama masih sama dengan meja kursi berjajar rapi dalam jumlah banyak. Kondisi pengunjung ramai saat saya tiba, parkiran penuh dan tempat duduk pun terisi semua. Meski demikian pelayanannya tetap cepat dan pesanan tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk dapat tersaji dalam keadaan hangat di meja.

Mie Goreng Seafood Special (Rp45.000,-) Pangsit Goreng (Rp23.000,-) Susu Kacang Kedelai (Rp12.000,-) menjadi menu yang saya pesan malam ini. Sesuai dengan harganya, Mie Goreng disini porsinya banyak menurut saya. Potongan aneka boga bahari seperti cumi dan udang melimpah ruah. Tekstur mie nya lembut dengan rasa gurih yang nikmat sedikit manis. Tambahan telur dadar dipotong-potong menambah nuansa gurih pada mie ini. Pangsit Gorengnya renyah meski isiannya tidak begitu banyak. Cocolan sambal pedas, manis, asam menambah kenikmatan saat menyantap pangsit yang kriuk-kriuk. Untuk Susu Kacang nya begitu otentik, rasanya gurih, manis dan kental...

Sudah lama sekali saya melirik kedai kopi di lantai paling atas D'Mall. Namun selalu urung karena tidak yakin mereka sedang beroperasi atau tidak karena saking sepinya dan tak ada tanda-tanda kehidupan yang menegaskan bahwa mereka memang sudah buka. Namanya Pesona Kopi Nusantara. Beruntung sore ini akhirnya saya berhasil mampir hanya karena iseng lewat di depan gerainya. Konsep desain interiornya simple bertema industrial. Tempat duduk kayu memanjang berbentuk huruf L bersanding dengan meja serta kursi besi bercat hitam.

Manual Brew (Rp25.000,-) menggunakan beans wine Garut. Ketika menghirup aromanya saya seolah sedang diajak berekreasi ke taman yang penuh dengan pohon coklat. Sesaat setelah menyesapnya saya seperti tengah memasuki gerbang selamat datang di hamparan perkebunan kopi khas tanah Sunda. Letupan deras asam yang menyegarkan langsung meledak dimulut. Ditemani sedikit percikan manis yang terselip rona pekat secercah. Karakter dark cokelat sangat kentara bagi saya. Ini sih sangat nikmat sekaligus mengejutkan...

Waktu berlalu, dua tahun sudah Waroeng Noesantara beroperasi. Mereka belum mengalami banyak perubahan. Namun beberapa pohon ketapang kencana sudah tumbuh semakin rimbun dan tinggi. Diselimuti kain kotak-kotak hitam putih pohon tersebut membawa kesan nuansa Bali. Perawatan tempat ini sepertinya dikelola cukup baik. Kebersihannya pun terjaga. Pelayanan disini masih baik seperti dulu saat pertama kali saya mampir.

Paket Solusi 3 (Rp33.000,-) Nasi Ayam Taichan dengan Es Teh Manis. Nasinya sendiri begitu pulen jadi terasa nikmat. Potongan ayam terasa juicy bertabur wijen. Sambal taichan pedasnya pas, gurih, sedikit asam. Cireng Sambal Rujak (Rp23.000,-) teksturnya kenyal didalam renyah diluar. Sambal rujaknya tidak begitu pedas dan manisnya pas...

Coffeeshop ini hadir pertama kali di bilangan Sentul dengan konsep ngopi di pinggir danaunya. Kini mereka membuka outlet kedua di daerah Bogor Utara, tepat di area Lot 64 Collective Space bersama beberapa tenan makanan serta minuman lainnya. Fasad bangunan nampak seperti dua buah rumah modern dengan potongan mirip barn beratap pelana. Satu berselimut dinding putih sedangkan satunya lagi berlapis kaca-kaca berkusen besi hitam.

Anthology sendiri mengisi area sisi kiri bangunan yang berbentuk rumah kaca lengkap dengan halaman modern berpohon rindang. Area duduk memang didominasi oleh ruangan terbuka, karena didalam bangunan utama hanya berisi meja bar kopi merangkap kasir, dapur tertutup dan satu set meja dengan dua kursi minimalis berbahan transparan. Alunan musik yang diputar easy listening menambah betah ngopi disini.

Secangkir Cappuccino hangat serta sepotong Lemon Cake tak luput saya pesan. Berhias latte art cantik, Cappuccino mereka begitu lembut dengan nuansa kopi berkarakter fruity. Teksturnya creamy pas diseruput. Kontras dengan kopinya, Lemon Cake yang tak kalah cantik berhias edible flower serta irisan lemon kering hadir bernuansa asam segar diiringi rasa manis. Tekstur kuenya sedikit kasar mudah rapuh, bukan jenis yang fudgy dan moist. Aroma khas lemon langsung menguar sesaat sebelum saya menyuapnya...

Pagi-pagi sekali Tomoro Coffee di ujung Kelapa Dua, Depok sudah buka. Coffeeshop yang ternyata sudah tersebar di beberapa titik ini tampil minimalis dengan dominasi warna putih. Teras depan diisi empat set meja simple sebagai smoking area. Masuk ke dalam hampir seluruh area dihuni oleh meja barista merangkap kasir. Tempat duduk hanya berupa meja bar menghadap ke arah jalan serta dua set meja di lorong sempit menuju ke toilet di belakang.

Kali ini saya memesan Hot Americano (Rp15.000,-) dengan Chocolate Croissant (Rp10.000,-). Karena menggunakan arabica sudah otomatis rasa kopinya begitu nikmat. Karakter fruity yang diselingi oleh sedikit bitter mengisi seluruh mulut setelah menyesapnya. Untuk croissant dengan harga ceban sih sangat worth to buy. Meski teksturnya tidak selembut itu, tapi sensasi butternya terasa, tidak menyisakan lemak dilangit-langit mulut. Isian coklatnya pun enak...

Selain shabu-shabu dan grill, kini juga ada dimsum all you can eat. Berlokasi di daerah Bogor Utara tepat di Jalan Achmad Sobana, Kirai Dimsum & Kitchen menawarkan makan dimsum sepuasnya. Bicara soal tempat mereka tampil minimalis tanpa banyak ornamen. Wallpaper bertema oriental melapisi dua sisi dinding membuatnya tampak semarak. Meja kursinya terjajar rapi. Fasilitas ruang sholat pun tersedia. Pelayanan disini cepat, baik dan ramah.

Mereka menawarkan dua jenis all you can eat yaitu biasa dan premium. Saya memilih AYCE Premium Rp108.000,-. Aneka dimsum disini rasanya enak-enak. Tersaji unik diatas wadah kayu berbentuk jembatan. Yang special disini adalah chilli oil nya yang dibuat sendiri. Rasanya pedas, gurih. Jamur crispy dan cakwenya juga enak, wajib coba. Dessert eskrim nya juga enak...

Kangen dengan wilayah Senopati membawa saya mampir ke South Coffee. Kafe bergaya industrial ini nampak ramai di Rabu sore ini. Halaman depan ada area duduk asimetris terbuat dari adukan semen berpagar bata abu-abu di satu sisi serta rumput tinggi di sisi lainnya. Beberapa pohon tinggi tumbuh ditengahnya menjulang.

Masuk ke dalam ruangan dibagi dua dengan dinding kaca berkusen besi berpoles cat hitam sebagai sekat. Sisi kiri non smoking area, sisi kanan smoking area. Meja bar kopi bersisian dengan sebuah ruangan lagi. Kali ini hampir mirip sebuah taman indoor berisi tempat duduk variatif yang membuatnya tampil estetik modern.

Long Black (Rp27.000,-) minuman kopi full arabica ini menyuguhkan sensasi rasa fruity begitu kuat sambil diselingi sedikit sentuhan bitter. Untuk segelas espresso dengan tambahan air, ini jadi seperti kopi seduhan manual. Mampu mengeluarkan karakter rasa beragam yang menjadi jati diri kopi itu sendiri. Enak.

Roti Bakar Coklat Keju (Rp30.000,-) dua tangkep roti diberi isian mesis dan parutan keju. Hasil panggangan membentuk motif kotak-kotak diagonal yang tampak seksi. Tekstur rotinya begitu empuk. Saya baru menemukan tekstur roti tawar yang seperti ini. Padat tapi empuk. Isian coklat dan kejunya diberi siraman kental manis jadi membuatnya terasa manis menyenangkan.

Chicken Wings pun tak luput saya coba. Menu ini hadir bersama salad dan saus sambal. Sayap ayam dipotong-potong lalu digoreng berselimut tepung tipis serta sesuatu mirip kelapa atau oatmeal yang menyuguhkan rasa gurih pulen sedikit manis serta asin. Sayap ayam ini enak karena berbumbu serta masih juicy. Salad berdressing sesame sauce nya pun mantul. Kombinasi yang sempurna...