Darsehsri

Kalau masuk ke Southwest malam hari pasti ngga mengira kalau ini coffee shop, lebih mirip fine dining kalau dari segi lighting, sofa berbalut beludru, juga interior lainnya. Fancy, tapi entah kenapa saya merasa kurang nyaman.

Menunya cukup lengkap, tapi banyak yang kosong, padahal masih jam setengah enam sore dan malam minggu pula. Jadilah acara ngopi saya cukup singkat, tapi not bad lah.

Pesan Chicken Wings with Sriracha (50k), cukup renyah bagian luarnya, well seasoning dan dalamnya agak basah, hmm yummy.

Manual Brew (45k) pesanan suami kalau ngga salah pakai beans pitaloka, katanya cukup enak tapi bukan yang istimewa, juga merasa agak pricey di banding manual brew di tempat lain.

Homemade Affogato (35k) ternyata bukan pakai homemade ice cream kok menurut staffnya, saya pilih rasa durian, cukup manis dan espresso siramannya cukup enak.

Salah satu bakmi favorit saya di jakarta, tempatnya selalu ramai. Tapi jangan khawatir, pelayanannya cepat jadi kita ngga menunggu lama.

Setelah kesekian kali kunjungan akhirnya baru review, jujur kalau masuk kesini suka langsung sibuk menikmati mie.

Kemarin suami order Yamien Pangsit Ayam Jamur, ukuran jumbonya. Mie pipih dengan topping jamur shitake yang di iris-iris bersama ayam dibumbu kecap. Pangsitnya lembut, kalau kata suami kurang enak, kalau menurut saya paling enak memang yamie asinnya disini, terasa banget gurihnya.

Selain itu pesan Pangsit Kuah, isi 10 pcs, 38k. Pangsitnya lembut, isiannya enak dan ngga enek. Kuahnya gurih sedap tapi sayang banget kurang panas, jadi kurang nikmat. Entah kebetulan atau memang kualitas makanan disini sudah menurun.

Kalau ditanya jajanan apa yang susah saya hindari, jawabannya bakso. Apalagi seperti bakso kemon ini, ngga pernah nolak kalau diajak mampir di kedua cabangnya.
Tempatnya bersih, nyaman, staffnya standby dekat meja kita. Memang sedikit ribet kalau order harus kita bawa ke kasir pas bayar, tapi bisa kok minta tolong staffnya. Harga makanannya juga terjangkau.

Favorit saya Bakso Kemrusuk, baksonya kecil-kecil, kuahnya agak oily, sedap plus tetelannya cukup banyak. Tapi memang dasarnya doyan daging, tiap ke bakso kemon selalu nambah tetelan (10k) satu porsi, tetelannya cukup banyak, tapi tetap ngga mau ngebagi sama orang lain, hahaha.
Kemarin nyobain pakai tahu juga, kurang cocok menurut saya karena tahunya hanya tahu kulit yang di potong tipis-tipis, sekedar usul aja, kalau tahunya digoreng garing kayanya bakal lebih enak, jadi pas kena kuah bakso jadi kriuk kriuk.

Baru cobain varian ini karena anak saya minta beliin, di pikir-pikir setiap ada varian baru memang selalu di buat penasaran buat nyobain.

Kali ini sedikit agak terpana sama Wicked Mozarella Cheeeseburger, charcoal bunnya berwarna hitam pekat plus taburan wijen, ukurannya hampir sebesar double whooper. Beef Patty dua slice, plus keju meleleh sana sini. Termasuk beef enak versi Burger King, sangat mengenyangkan, bahkan belum habis setengah pun saya kekenyangan.

Sudah mengenal Jambo Kupi jauh sebelum cabang bogor buka, surprisingly cabang bogor tempatnya jauh lebih kece dari cabang pendahulunya. Bangunan dua lantai dengan dinding kaca dimana-mana, semakin menambah kesan luas. Lantai tegel, lampu hias warna warni juga mendukung suasana jambo kupi semakin enak di pandang.

Baik tempat maupun viewnya juga memang bagus, duduk di area lantai dua kita bisa memandang jajaran pegunungan. Selain smoking area juga ada ruangan ber-ac.

Pelayanan cepat, tapi sayangnya rasa makanan kurang istimewa. Dengan tagline “sejuta rasa” memang di jambo kupi ini bisa kita temui aneka makanakhas aceh.

Roti Cane Kari Kambing (55k) terlalu biasa, roti canenya di potong-potonga jadi mirip remah-remah. Kari kambingnya agak asam, saya kurang ngerti, apa itu memang dari bumbunya di buat agak asam atau memang kondisi karinya sudah ngga fresh.
Nasi Briyani Kambing (55k) cukup enak tapi ngga istimewa, nasinya berempah dengan komplimen cukup banyak, ada kari kambing, sayur udang, manisan nanas juga kerupuk.
Pun sama halnya dengan nasi gurih dan telur ikan tumis (20k), enak tapi kurang istimewa.

Yang saya sukai justru aneka kudapan manisnya seperti Ketan Selai (6k), Pulut (5k),Timphan (5k) dan Ketan Kuning (6k), enak semua. Kalau lagi kangen makanan yang manis bolehlah aneka kudapannya ini jadi pilihan teman ngopi/ngeteh.

Ada yang menarik dari booth brew & seeds, stickernya berlogo perempuan sedang menyeduh kopi. Meski begitu baristanya ada laki-laki juga, semua staffnya ramah.

Pilihan menu minuman cukup banyak untuk sebuah ukuran coffee booth. Saya beli Brew & Seeds Signature, dua botol hanya 30k saja. Rasa kopinya tebal,palm sugarnya terasa manis sekali buat saya, lebih nikmat dinikmati dalam kondisi dingin atau dengan es batu. Tapi packingnya bagus dalam botol plastik, jadi bisa diminum kapan saja dan ngga khawatir berubah rasa ngga seperti kopi susu yang dikemas dengan gelas plastik.

Masih dalam acara artisan coffee di mall kelapa gading, akhirnya saya mencoba juga es kopi susu cici manis. Sesuai dengan namanya, yang bikin pun memang cici-cici manis.

Es Kopi Susu Cici Manis (25k) rasa kopinya mendominasi meski sudah tercampur dengan susu dan gula, kurang lebih memang seperti latte pakai gula merah. Jadi bagi penyuka es kopi susu yang tidak terlalu creamy, es kopi susu cici manis ini wajb di coba.