Fannie Huang||IG:@fiehuang

December Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang memilliki beberapa cabang. Kali ini saya berkunjung ke cabang Citra 8.

Untuk tempat duduknya mostly outdoor, namun ada juga indoor. Viewnya ada yang menghadap ke jalanan dan ada juga yang view danau.

Pelayanana di sini cepat dan ramah. Harga menu di sini juga affordable. Cuma dengan harga 50 ribuan, saya bisa menikmati kopi susu dan Baileys Choux dengan view danau.

Saya mencoba :

1. Kopi Susu

Saya request gula 50% saja dan menurut saya manisnya sudah oke.

Kopi susu memakai gula arean. Meski susunya terlihat banyak, namun after taste tidak super milky. Somehow rasanya nalah sedikit gurih legit.

Esnya juga pas, tidak kebanyakan namun tidak terlalu sedikit sampai kopinya jadi tidak dingin.

2. Baileys Choux

Chouxnya awet padahal saya beli sekitar jam setengah 5 sore dan baru makan jam setengah 11 malam sesudah beberapa jam di suhu ruang lalu masuk kulkas sekitar 1 jam an.

Isian krimnya cukup banyak dan ada sedikit after taste pahit. Rasanya cenderung bittersweet.

Kali ini revisit mie ayam Alot. Buat opsinya ada yang mie karet & kecil. Aku nyoba lagi yang mie karet.

Buat porsi mie karetnya besar dan rasa kuah kaldunya masih seenak pas kubjungan pertama, cenderung gurih.

Rasa mienya pun cenderung gurih dan masih tetap terasa meski pakai mie karet.

Kali ini aku juga coba bakso gorengnya. Rasa sausnya sedikit pedas manis. Bakso gornegnya renyah dan bukan modelan yang super kenyal karena terlaly banyak tepung.

Penjualnya ramah. Bahkan aku mau bayar additional box take away karena nggak habis. Namun ternyata free.

Restoran yang satu ini baru buka di daerah Grogol. Tempatnya ber-AC dan meski sederhana namun ambience cukup nyaman. Jarak antar meja ditdak super dempet. Selain itu musik yang diputar malahan jazz instrumental ketika aku berkunjung.

Buat es tehnya juga free refill dan aku suka karena tehnya wangi dan rasa tehnya pekat.

Harga menunya juga sangat affordable. Buat menu nasinya mulai dari 20 ribuan.

Menu yang kucoba :

1. Kulit Crispy (Rp. 15.000)

Suka banget sama kulit crispynya. Seporing 15 ribu tapi cukup banyak. Potongannya juga pas, nggak ketebalan dan sama sekali nggak berbau tengik.

Rasanya gurih meski dimakan begitu aja. Namun kalau dicocol sambal jadi semakin enak.

2. Jukut Goreng (Rp. 15.000)

Pertama kalinya makan jukut. Ternyata jukut itu sejenis sayur yang digoreng.

Sayurnya gurih, rasanya pas nggak terlalu asin dan nggak pahit sama sekali. Jukutnya renyah namun tidak berminyak.

3. Nasi Liwet Sambal Teri (Rp. 25.000)

Seporsi isi tempe.orek, bakwan jagung dan sambal teri. Sambalnya pas pedasnya dan potongan terinya balance sama cabai. Rasanya gurih, tidak pedas berlebih.

Bakwannya renyah dan tidak berminyak meski dimakan lebih dari 20 menit sesudah dihidangkan.

Nasi liwetnya pun terasa rempahnya meski dimakan begitu saja Rasa tempe.oreknya juga pas, tidak terlalu manis.

4. Gokilz Solo 2 (Rp. 39.000)

Seporsi isi nasi putih, ayam (bisa pilih, saya pilih ayam kremes), tahu dan tempe goreng, sambal, lalapan dan sayur asem.

Ayamnya segar dan renyah namun bagian dalamnya tidak alot. Kremesannya banyak dan beneran renyah.

5. Gokilz Solo 1 (Rp. 39.000)

Isinya ada nasi liwet, ayam, lalapan dan sambal. Buat yang ini saya pilih ayam bakar.

Bumbu ayamnya meresap dan terasa bumnunya di setiap gigitan. Ada aroma smokey karena dibakar namun tidak ada bagian yang pahit karena gosong.

6. Sambal

Buat sambalmya ada 4 jenis; sambal pedas gokil,.pedas manis, sambal bawang dan sambal teri.

Saya coba semuanya. Buat yang pedas manis, sesuai namamya rasanya cenderung manis dan cocok buat yang mau coba sambal namun kurang tahan pedas.

Buat sambal bawangnya beneran berlimpah bawangnya dan aromanya wangi.

Kalau sambal pedas gokilz, sambalnya ada sedikit minyak. Rasanya pedas sekaligus gurih. Sesuai namamya ini varians paling pedas namun pedasnya masih bisa dinikmati sehingga tidak sampai menutupi cita rasa makanannya.

7. Es Jeruk (Rp. 15.000)

Es jeruknya segar dan tidak terlalu manis. Jeruknya pakai jeruk peras.
.
.
Satu hal yang oke banget dari tempat ini, minyak yang digunakan di sini tidak hitam. Karena minyaknya bersih, jadinya nggak bikin sakit tenggorokan.

Rumah makan yang satu ini lokasinya beneran hidden. Lokasimya di kawasan perumahan yang bahkan nggak ada plangnya.

Buat tempatnya sendiri cuma ada 3 meja. Aslimya garasi namun diubah jadi tempat dine in. Kalau kalian mau pesan di Grab Food/GoFood juga bisa.

Buat harga menunya tergolong affordable, buat mie babinya cuma 50 ribu namun ada berbagai topping.

Menu yang dicoba :

1. Mie Babi 6 Topping (Rp. 50,000)

Toppingnya beneran melimpah hampir sama banyak dengan mienya.

Buat mienya palai bakmi yang berukuran agak besar dan sedikit mirip mie karet.

Mienya pas tingkat kematangannya, nggak kelembekan. Rasanya sedikit manis gurih dengan hint rasa lada.

Buat toppingnya ada babi charaiu, babi panggang, babi grill bakar, lapchiong, babi incang dan telur kecap rempah.

Semua babinya beneran nggak berbau dan sama sekali nggak pelit bumbu. Bumbunya beneran meresap.

Babi charsiunya nggak kering dan rasa bumbu charsiunya kerasa. Charsiunya juga bukan model.yang pakai pewarna sampai kelihatan agak pink.

Babi panggannya juga renyah dan dagingnya tebal. Buat babi grill bakarnya sedikit manis dan sangat neresap ke daging.

Telur pindangnya juga nggak kalah enak. Di bagian putihnya nggak hambar sama sekali. Bumbu pindangnya beneran meresap, jarang nemu yang begini.

2. Babi Kecap (Rp. 60.000/100 gram)

Kalau kalian pesan babi kecap bisa minta kuahnya agak banyak atau standar. Kalau yang ini versi kuah banyakan.

Biasanya aku kurang suka babi kecap, namun aku suka banget yang di sini. Bumbunya medok, rasanya nggak kemanisan.

Tekstur kuahnya agak kental, bukan jenis yang super cair. Selain itu juga ada sedikit minyak dari babinya. Bahkan kuahnya enak dimakan begitu aja.

3. Kwetiau Goreng Babi Lapchiong ( Rp. 45.000)

Kwetiau gorengnya lumayan banyak porsinya. Isinya ada daging babi dan lapchiong.

4. Nasi Goreng Babi Lapchiong (Rp. 45.00)

Nasi gorengnya pas, nggak terlalu kering atau terlalu berminyak.

Isinya ada potongan babi, lapchiong dan bakso ikan.

Cake shop yang satu ini baru buka di Little Cokro awal bulan Maret ini. Tempatnya berupa kios kecil tertutup dan ber-AC dan menjual nastar, mille crepes, tiramisu dan beberapa menu lain yang sangat affordable, mostly under 50 ribu.

Kuenya gluten free dan metode pembayaranya bisa pakai QRIS.

Saya mencoba :

1. Tiramisu Kahlua (Rp. 38.000)

Harganya termasuk affordable buat harga segini. Opsinya ada yang non alkohol (lebih murah 5 ribu) & pakai kahlua.

Saya mencoba yang pakai Kahlua. Di dalamnya ada sejenus bolu beraroma kopi. Krimnya pas, tidak creamy berlebih dan ada hint aroma maupun sedikit rasa pahit dari campuran sedikit Kahluanya.

Saya suka tiramisunya karena nggak oversweet dan tidak terlalu creamy.

2. Matcha Mille Crepes (Rp. 33.000)

Beneram kaget karena harganya cuma 30 ribuan tapi slicenya cukup besar.

Crepesnya tidak terlalu tebal dan krimnya ada sedikit rasa pahit khas matcha. Buat harga segini udah termasuk oke banget.

Berkunjung ke Moonlight Pocha buat mencoba menu bukber. Lokasinya ada di lantai 2 & tempatnya cukup luas.

Buat seating areanya ada yang bernuansa ala pocha dan seating area biasa.

Di Moonlight Pocha ada menu paket buka puasa mulai dari 170 ribu.

Menu yang dicoba :

1. Paket Bukber 1 (Rp. 170,000)

Isinya ada segaj chicken & kimchi bokeumbab.

Nasi goreng kimchinya agak moist namun nggak berminyak. Ada rasa kimchinya dan ada nori + telur meleleh, cocok dimakan sama ayamnya.

.Buat ayam gorengnya cukup enak. Ayamnya jenis boneless dan tepungnya renyah namun tetap moist tetapi tidak sampai watery. Ada yang original, sedikit pedas dan manis gurih dengan potongan almond.

Tempat yang satu ini lokasinya di dekat pintu keluar mobil Blok M. Konsep tempatnya didominasi warna hijau dan sistem pembayaran cashless.

Selain menu matcha di sini juga menjual dorayaki. Untuk sistem pembayaran cashless dan harganya sudah nett. Karena sistemnya self service jadi tidak ada service charge.

Saya mencoba :

1. Matchaman Latte (Rp. 63k)

Untuk matchanya menggunakan ceremonial grade . Buat susunya kombinasi freshmilk dan oatmilk.

Ketika diminimum, memang kualitas matchanya sberbeda. Rasanya tidak sekedar pahit, namun ada slightly rasa umami. Aromanya pun berbeda dibanding non ceremonial, lebih kuat.

Minumannya slightly creamy dari matchanya dan saya suka karena takaran susunya masih pas sehingga nggak milky berlebih.
.
.
BTW, meski tempat ini ramah, pelayanan cukup ramah. Saat customer keluar masih menyempatkan bilang : "Terima Kasih." Padahal di tempat tertentu kalau sudah ramai ya customer keluar didiamkan saja.