Fannie Huang||IG:@fiehuang

Mencoba nasi campur yang satu ini pas lagi bazaar Tirta Lie di Jakarta.

Aku mencoba :

1. Ultimate Pork Rice (Rp. 70.000)

Seporsi isi charsiu, babi panggang, lap chiong, telur kecap, babi goreng dan sejenis sayur.

Rasanya boleh juga, semua babinya nggak ada yang berbau. Buat rasa lapchiongnya standar.

Black charsiunya ada rasa manis gurih dri saus kental di atasnya. Babi panggangnya renyah kulitnya. Rasa daging babinya gurih dari lemaknya. Buat flavour dari saus kental di atasnya.

Soya eggnya enak., nggak alot dan kecapnya meresap. Babi gorengnya lumayan renyah.

2. Black Chasiu Bao

Ini gratisan dari beli ultimate pork rice. Paonya empuk dan cukup lembut. Isian dagingnya nggak berbau, cenderung empuk dan manis gurih.

Ukuran paonya juga cukup besar.

Sejak nemu brand yang satu ini di list tenant bazaar PergiKuliner, ini salah satu brand wishlistku. Apalagi brand yang satu ini asalnya dari Surabaya, pas banget lagi festival & nggak perlu jauh-jauh ke Surabaya.

Menunya ada salted egg pork belly, honey glazed, original & beberapa menu lainnya.

Aku mencoba :

1. Original Pork Belly (IDR 65k)

Seporsi isi babi panggang, sejenis daun singkong (?) dengan taburan bawang putih goreng dan sambal matah.

Sambal matahnya cenderung pedas meski bawang merahnya cukup banyak. Mungkin karena aku kurang tahan pedas, namun rasanta dominan pedas dan gurihnya kurang terasa.

Nasinya pun nggak pulen meski masih hangat. Namun daun singkongnya enak. Rasanya nggak pahit sama sekali.

Bawang putih gorengnya pun wangii dan renyah. Babi panggangnya beneran enak banget. Aku suka karena teksturnya empuk dan sama sekali nggak berbau.

Rasa bumbunya lumayan meresap sehingga dagingnya terasa sedikit gurih. Dagingnya juga nggak super berlemak & kulitnya beneran crunchy.

Seporsi ternyata cukup banyak dan mengenyangkan. Aku sendiri kenyang habis makan seporsi.

Nggak sengaja nemu kedai kopi yang satu ini habis mampir ke kedai kopi sebelah & langsung penasaran buat masuk.

Rupanya tempatnya beneran unik. Kalau mau pesan, bisa langsung ke kasir yang ada di balik pintu besar.

Di bagian luar penuh tanaman. Namun rupanya bagian dalamnya beneran unexpected. Lampu di area indoornya super terang & juga banyak tanaman.

Aku datang pas weekdays sekitar jam 7 malam & cuma ada aku di area indoor, dong. Ambiencenya tenang & cocok buat kerja atau nugas.

Buat yang mau merokok juga bisa duduk di area yang nggak ber-AC. Mereka ada 4 jenis biji kopi yang bisa dipilih.

Aku mencoba :

1. Ice Kalita Wave (IDR 28k)

Jujur, aku nggak terlalu paham kopi, namun penasaran sama minuman yang satu ini. Beansnya ada 4 jenis yang bisa dipilih

Penyajian Kalita wave juga unik. Jadi ice kopinya di bawah, lalu di ataanya ada gelas berisi es baru.

Dengan penyajian model begini, jadi rasa kopinya nggak terlalu pekat & segar.

2. Butter Croissant (IDR 22k)

Rupanya butter croissantnnya juga oke. Butteenya cukup terasa & dalamnya empuk.
.
.
📍@kopilaborasi
AJBS World, Jl. Ratna No. 14
🕐09.00-22.00
Halal

Nemu ramen yangvsatu ini di G*ogle Map pas nyari tempat makan terdekat dari hotelku. Restoran ramen yang satu ini cukup nyaman.

Konsepnya ada seating area buat sendiri yang bisa melihat langsung proses pembuatan mie, ada juga meja yang bisa buat makan ramen tanpa harus berhadapan sama orang. Jadi mangkuk ramennya dikasih melalui sejenis tirai.

Semua ramen di sini halal, no pork no lard. Haega ramennya juga mulai dari 20 ribuan aja, murah banget. Padahal restoran gitu.

Aku mencoba :

1. Ramen Miso Chicken (IDR 30k)

Aku merasa agak aneh karena ramennya malah pakai caisim. Namun masih acceptable karena harganya murah. Untuk mienya sendiri pas tingkat kematangannya dan porsinya cukup mengenyangkan.

Sayangnya, rasa misonya kurang strong meski rasanya gurij. Namun ayamnya beneran enak. Ayamnya empuk dan juicy. Potongannya pun cukup tebal. Ayamnya menggunakan bumbu black pepper yang meresap.

Ketimbang ramennya, sebenarnya malah ayamya yang sungguhan enak.

2. Ocha (IDR 6k)

Rasa green teanya kurang kerasa, sih. Cuma ada aroma samar aja. Namun masih oke lah karena murah.
.
.
Overall, ramen ini oke banget lho buat harga segini. Harganya super murah. Nggak sampai 50k udah bisa makan & minum di restoran. Mereka juga nggak ada service tax.

Tertarik menciba brunch di sini karena lokasinya cuma 100 meteran dari hotel tempatku menginap. Lokasinya ada di gedung apartemen Praxis dan seating areanya ada indoor & outdoor.

Aku duduk di area indoor dan ber-AC. Untuk harga menunya masih tergolong affordable. Harga seporsi makanan ada yang 30 ribu.

Aku mencoba :

1. Chocolate Rum (IDR 30k)

Jujur ini rasanya kurang enak. Minumannya terlalu watery dan rasa coklatnya agak aneh. Selain itu rperisa rhumnya kurang terasa. Seandainya lebih kental dan coklatnya lebih terasa akan lebih enak.

2. Chicken Katsu Teriyaki (IDR 30k)

Surprisingly rasanya beneran enak dan worth it bangwt buat harga segini. Porsinya juga mengenyangkan, nasinya pulen & hangat.

Sayurmya beneran segar, kerasa dari aromanya. Tomatnya manis & timunnya renyah.

Aku suka telur gorengnya yang renyah & nggak berbau amis. Rasa saus teriyakinya beneran enak, aroma & rasa jahenya kerasa.

Ayam renyah & dagingnya nggak alot. Saus teriyakinya beneran menambah flavour.

Nggak sengaja lewatin bakery yang satu ini & langsung penasaran. Konsepnya boulangerie Prancis gitu, ada beberapa menu ala Prancis yang harganya affordable.

Selain itu mereka juga punya seating area dan beberapa item diskon 10%.

Saya mencoba :

1. Magret de Cannard (IDR 32k)

Begitu mencoba croissant ini pada gigitan pertama, saya auto berpikir : "Boulangerie ini apa ga niat ekspansi ke Jakarta, ya? Enak banget, murah pula."

Saya mungkin lebay, namun faktanya memang begitu. Croissant ini dibuat pakai butter Elle & Vire. Pada gigitan pertama terasa sekali butternya. Padahal ini croissant dengan isian, lho.

Maksud saya, ada juga brand yang mengaku pakai butter Elle & Vire tapi kurang terasa butternya.

Tekstur croissantnya oke banget, renyah namun dalamnya moist dan empuk. Isian ducknya empuk dan gurih. Selain itu ada bawang dan saus yang kuantitasnya aps sehingga rasanya nggak terlalu mendominasi.

Croissant ini diskon 10% pula. Dan saya langsung makan ini sepulang dari mall. Pagi ini saya lanjutin lagi. Croissantnya saya taruh di kamar hotel bersuhu 23 derajat celcius. Croissantnya nggak alot, dong. Masih tetap enak kayak kemarin pas beli.

Saya udah ga ngerti lagi. Rasanya enak banget. Bahkan kalau saya bandingin sama croissant di Maison Kitsune yang jauh lebih mahal dan kecil, atau Monsieur Spoon di PIK, croissant ini lebih enak.

Menurut saya, susah nemu croissant enak yang sesuai selera. Yang nggak alot sampai bentuknya kayak serpihan mudah hancur kalau digigit, tapi nggak kelembekan udah lumayan rumit. Apalagi kalau nyari yang bitternya beneran berasa. Lebih susah lagi.

Fix saya bakal balik kalau ke Surabaya lagi.

2. Eclair Dulce de Leche (IDR 18k)

Sulit.percaya kalau eclair dengan cita rasa kayak gini harganya di bawah 20 ribu. Bahkan meskipun harganya 20 ribuan juga masih worth it.

Sebelumnya saya lumayan sering beli eclair di Nomz Grand Indonesia sebelum tutup. Namun jujur saja, saya beneran puas sekali dengan eclair.ini.

Ukurannya besar, tekstur eclairnya pas. Nggak terlalu keras. Padahal saya kadang nemu eclair yang keras dan agak kurang nikmat.

Isian krimnya pun pas. Rasanya nggak over sweet. Saya kurang manis dan merasa sangat cocok dengan rasanya.

Ini sungguhan super enak ❤️

3. Garlic Butter (IDR 10k)

Roti yang satu ini diskon 10%. Saya nggak berharap banyak dengan harga segini, sih. Cuma karena penasaran ya saya coba saja.

Rotinya empuk dan manis dengan taburan wijen. Jenisnya bukam yang akam lengket kalau digigit, saya suka.

Aroma garlic butternya lumayan wangi saat pertama kali dibuka. Namun rasa garlic butternya kurang terasa.

Sepertinya kalau mau mampir ke.sini, better beli makanan yang di etalase (entah itu eclair atau mungkin bread pudding). Croissantnya juga sangat recommended. Kalau roti sepertinya biasa saja.
.
.
Oh, ya. Rotinya juga semua dibungkus plastik sehingga lebih higienis. Kasirnya juga memakai masker.