Fannie Huang||IG:@fiehuang

Sebetulnya aku sendiri bukan penikmat kembang tahu (karena nggak tahan dengan rasa jahe terlalu strong yang membuat tenggorokanku sakit). Namun berhubung kembang tahu ini buka di dekat rumah & ada rasa susu + keju (Rp. 24.750), aku akhirnya pesan via ojol.

Aku mencoba cicip tanpa menuang jahe dan tekstur kembang tahunya beneran lembut. Ditambah rasa susu yang manisnya pas dan keju yang asin gurih jadi terasa unik. Ada rasa manis sekaligus asin gurih.

Namun segalanya berubah sejak negara ap-- oke abaikan aku, maksudnya setelah kutuang jahe merahnya. Rasa jahenya begitu dominan sehingga rasa khas dari keju yang cenderung gurih tertutup.

Ketik aku mencoba mengigigt kejunya, malah terasa khas Jahe yang begitu kuat. Namun ketika mencoba menghirup jahenya, terdapat keju parut dengan tekstur yang agak creamy ketika digigit dan kejunya juga banyak. Belum lagi ditambah kembang tahu yang padat namun lembut dan cenderung melted saat digigit.

Menurutku, keju, kembang tahu dan saus jahe bukan peepaduan yang sesuai. Sepertinya lebih baik mencoba kembang tahu tanpa keju.

Penasaran sama kedai minuman yang satu ini. Kebetulan beberapa varian minumannya juga nggak terlalu mainstream. Jadilah saya pesan via Tr*v*l*ka E*ts Delivery.

Di aplikasi ini, rupanya nggak ada opsi untuk llevel gula. Saya bahkan nggak tahu bisa request apa nggak (saya ga mau nulis di notes karena kalau ternyata gulanya udah standar, ya saya ngerepotin penjualnya, kecuali kalau saya udah tau tempatnya), jadi ya saya ga request.

Sebenarnya sih kalau boleh saran sebaiknya ditambahkan opsi level gula di aplikasi, mengingat tidak semua orang suka manis.

Saya mencoba :

1. Seasalt Rose Matcha Latte (IDR 34.900)

Saya bahkan nggak ngeh kalau minunan ini pakai seasalt sampai saya lihat nenunya lagi waktu nulis review.

Rasa dan aroma matchanya cukup strong sebetulnya dengan perpaduan rasa dan aroma bunga mawar.

Saat meneguk, terasa campuran matcha dan rose meski rasa rosenya lebih dominan dan rasa matchanya terasa hanya sebagai after taste.

Namun berhubung saya suka rasa greentea yang pahit, saya merasa rasa gulanya sangat menganggu. Buat saya, rasanya terlalu manis hingga memengaruhi cita rasa meski saya masih bisa menghabiskan (beberapa minum yang saya rasa terlalu manis bahkan sampai saya tinggal). Rasa seasaltnya juga tidak terasa sama sekali.

Saya menyesal sekali, tahu begini saya request no sugar saja sekalian. Mungkin rasa seasalt, rose dan matchanya jadi lebih strong.

2. Oolong Milk Tea (IDR 23.000)

Untungnya, minuman ini nggak semanis seasalt rose matcha latte meski sama-sama normal sugar.

Tehnya cukup wangi dan rasa susunya nggak terlalu dominan tidak sampai meninggalkan after taste kesat di lidah.

Nanun buat saya, rasa teh susunya tetap agak kemanisan dibanding teh susu yang biasa saya minum (saya biasa minum teh susu no sugar atau quarter sugar). Padahal sebenarnya sih teh susu ini harusnya cukup enak.

Overall, kalau kamu ga suka manis, lebih baik pesen no sugar aja. Kalau bisa half atau quarter (saya ga tau istilah kadar gula di sini bisa berapa aja soalnya nggak semua kedai minuman sama), mending request.

Saya sendiri mungkin bakal mesen lagi tapi mau request no sugar aja.

Belakangan ini croffle merupakan salah satu cemilan yang lagi hits. Saya sendiri sudah menxoba 4 brand sebelumnya, dan ini yang kelima. Opsi crofflenya juga ada opsi savoury maupun sweet

Kalau kalian mau pesan via delovery juga bisa. Saya sendiri pesan karena lagi ada promo.

Saya mencoba :

×. Paket Savoury Isi 3 (Rp. 40.700)

a. Hot Pepperoni Pizza Mozza

Sesuai namanya, croffle ini menggunakan keju mozzarella dengan topping peperonni di atasnya. Rasanyabcenderung gurih dari keju dan pepperoninya, namun juga sedikit asam dari saus tomat yang dipakai.

b. Cheddar Cheesy Mozza

Dari semua rasa, ini yang paling savoury menurut saya dan yang paling saya suka. Rasa kejunya cukup strong dan kejunya beraroma smokey

Dalam satu gigitan bisa terasa tekstur croffle yang renyah berpadu dengan mayonaisse yang creamy gurih dan keju yang asin dan smokey. Mayonaissenya juga tidak terlalu asam.

c. Saikoro Beef Mushroom Mozza

Rasanya cenderung gurih dengan potongan saikoro beef yang empuk dan mayonaisse creamy di atasnya. Selain itu juga ada jamur yang renyah dan saus creamy gurih.

x. Sweet Series (Rp. 40.700)

a. Legendary Cheese Brulee

Dari semuanya yang saya coba, ini yang paling saya suka. Rasanya nggak manis banget dibanding 2 rasa lainnya, krim kejunya creamy dan agak gurih.

Secara keseluruhan, rasanya sedikit manis, namun lebih cenderung asin gurih.

b. Classic Honey Almond

Croffle yang satu ini cenderung manis dengan madu di atasnya. Potongan almondnya yang cukup banyak cocok buat menetralisir rasa manis.

c. Biscoff Lotus Crumb

Merupakan croffle dengan Lotus crumb yang cukup banyak. Namun jujur saja, buat saya yang kurang tahan manis (kalau kalian penikmat coklat dengan kadar 70-85%, kita satu selera), saya bahkan tidak sanggup memakan lebih dari 2 gigitan.

Rasa crofflenya super manis sampai meninggalkan after taste yang tidak enak di mulut. Rasanya sangat oversweet menruut saya. Diperparah dengan crofflenya yang hanya sekedar renyah namun rasanya plain, rasa lotusnya jadi semakin menonjol.

Karena saya membuang, saya akhirnya memasukkan ke kulkas semalam. Untung saat dimakan dingin rasanya jadi lebih oke. Manisnya jadi pas. Namun bukankah harusnya croffle ini dimakan hangat? Menurur saya, sebaiknya kadar manisnya perlu dikurangi.
.
.
Sebenarnya, saya kecewa sama crofflenya sendiri. Crofflenya memang tipis dan crunchy, namun saya berharap setidaknya ada aroma butter.

Namun jangankan rasa butter, aroma butter saja tidak ada meski saya mengigit hanya crofflenya saja tanpa.toping. Berhubung saya udah nyobain savoury croffle di T*kyo G*rilla di mana aroma butternya sendiri masih tercium dan bahkan ada sedikit rasa butternya, saya jadi makin kecewa sama croffle ini . Soalnya saya tahu walaupun savoury croffle, bukan berarti nggak ada aroma butternya.

Kalau kalian nyari croffle yang rasa dan aroma butternya nggak strong, kalian mungkin bakal cocok. Namun berhubung saya nyari yang sebaliknya, saya kecewa.

Tertarik mencoba restoran sei sapi yang satu ini karena kebetulan lagi promo di ojol. Menu di sini juga cukup unik, ada pilihan sei sapi mentai & sei sapi black pepper yang anti mainstream.

Aku memutuskan mencoba Sei Sapi Mentai (IDR 28k), isinya ada sei dapi dengan saus mentai, kangkung crispy dan nasi jagung.

Sebenarnya buat nasinya ada beberapa opsi. Bisa juga memilih nasi daun jeruk, nasi goreng, maupun mie goreng.

Sejujurnya aku sama sekali tidak berharap dengan rasa saus mentainya. Sepengalamanku makan saus mentai dengan harga 20-40k, jarang yang rasanya oke (terkecuali resto khusus mentai). Kebanyakan rasa saus mentainya cenderung asam sampai meninggalkan after taste tidak enak di mulut, seperti hanya menggunakan spicy mayo saja.

Namun surprisingly justru saus mentai di sini malah penyelamat rasa. Rasanya memang asam, namun juga ada sedikit rasa pedas dan gurih. Aku juga merasa ada sedikit telur ikan di dalamnya.

Untuk sei sapinya memang ada aroma smokey, namun rasanya agak tawar meski tidak terlalu berlemak sehingga cenderung so so.

Rasa nasi jagungnya beneran hambar, hanya saja ada potongan jagung. Begitupun dengan kangkung crispynya. Meski renyah dan tidak oily, rasanya cenderung tawar.

Overall, rasa saus mentainy sudah oke. Namun seandainya rasa smokeynya lebih kuat, seinya aakn lebih enak.

Berawal dari restoran yang spesial menjual menu chicken salted egg, kini ada berbagai menu lainnga di Eatlah. Tidak hanya ayam, ada juga menu dori.

Kali ini saya mencoba menu Honey Soy Chickem via Sh*p** F**d. Seporsi berisi nasi, ayam dan telur. Telurnya bisa request matang atau setengah matang. Saya sendiri memilih matang.

Meski terlihat kecil, sebenaenya porsinya sanhat besar dan mungkin bisa share berdua. Tampaknya perbandingan ayam vs nasi malah lebih banyak ayamnya. Saya sendiri bahkan cuma sanggu pamakn setengah.

Untuk ayamnya sendiri cenderung juicy dan tenyah dengan saus honey soy yang terasa manis sekaligus gurih, namun lebih cenderung ke aisn gurih. Untuk telurnya sendiri tidak berbau amis dan terletak di bagian bawah.

Kalau mau nggak terlalu asin, sebaiknya menikmati ayamnya demgan nasi putihnya yang pulen dang hangat.

Tousta menyajikan aneka toast (baik manis maupun asin) serta aneka minuman. Minuman yang disajikan mulai dari coffee, tea maupun minuman selain teh dan coffee, beneran lengkap banget.

Sebenarnya aku pesan di Tousta via ojol 2x seminggu. Pertama mesen minumannya, lalu hari ini toast dan coffeenya karena penasaran sama toasnya.

Aku mencoba :

1. Midnight Mood (IDR 23k)

Midnight mood merupakan minuman dengan perpaduam dark chocolate dan crispy balls. Mendengar kata coklat, aku membayangkan rasa dark.chocolate yang cenderung pahit. Soalnya aku pernah minum minuman dark chocolate yang rasanya pahit.

Ketika meminum minuman ini, aku merasa kecewa sekali pada tegukan pertama. Rasanya manis seperti coklat biasa. Bahkan terlalu manis buatku hingga meninggalkan after taste. Cuma ini ada sensasi krenyes krenyes aja.

Menurutku seandainya ada opsi pilih level manis bakal membantu banget buat yang kurang suka mania.

2. Gloomy Clouds (IDR 18k)

Minuman ini terlihat samgat menarik. Butterfly tea dipadukan dengan susu dan cream. Rasanya agak langka menemukan kreasi minuman butterfly pea tea.

Pada tegukan pertama, lagi-lagi rasa manis yang mendominasi meski tidak semanis si misnight mood. Namun buatku, ini masih tetap kemanisan.

Rasa manismua mendominasi meski rasa tehnya yang agak unik masih terasa.

3. Cafe Latte (IDR 18k)

Dari semua minuman yang kucoba, ini satu-satunya yang nggak manis gila-gilaan. Rasa kopinya sedikit pahit dengan susu yang menambah rasa manis.

Kalau kamu kurang suka manis, ini opsi yang aman buat dicoba.

4. Crispy Chicken Truffle Mentai

Rotinya menggunakan toast tebal yang permukaanya renyah meski tidak serenyah kompetitor.

Isiannya ada daging chicken katsu yang renyah, telur dan keju. Di atasnya ada saus mentai dan yang berbentuk love itu rupanya merupakan minyak.

Rasa saus mentainya begitu asam dan sangat mendominasi cita rasa. Bahkan rasa keju dan telurnya tidak terasa karena terutup rasa asamnya saus mentai.

Aku pun kurang nyaman dengan isiannya yang terlalu tebal hingga tidak bisa dinikmati dalam sekali gigitan. Akhirnya semua isian dinikmati secara terpisah dan aku jadi agak terganggu. Padahal kalau dinikmati bersamaan bisa jadi lebih lezat.

Tekstur telurnya lembut, namun tawar. Untuk ayamnya cenderung renyah.

Overall, sepertinya aku kurang cocok dengan keseluruhan rasa. Kalau kalian suka manis, mungkin malah suka.

Sebelumnya pernah direkomendasikan nyobain seafood di resto ini. Ternyata restoran ini juga menjual menu mie goreng dan sejenisnya selain olahan seafood.

Aku mencoba :

1. Mie Goreng Kepiting (IDR 67k)

Porsinya beneran gede banget, bahkan bisa share 3-5 orang. Aku sendiri makan berdua dan bahkan nggak habis, padahal dimakan tanpa nasi atau lauk tambahan.

Mienya berukuran besar dan agak padat, namun saat digigir lumayan kenyal, tapi nggak kelembekan. Aroma mienya beneran wangi banget pas dibuka dan rasanya pun meresap.

Rasa mienya cenderung manis dan sedikit gurih. Telurnya cukup banyak dan ada suwiran daging kepiting yang menambah rasa gurih.

Suwiran dagingnya juga lumayan banyak. Dengan harga segini, menurutku masih cukup oke.