Fannie Huang||IG:@fiehuang

Tertarik mencoba bakmi ini karena direkomendasikan rekan sekantor. Lokasinya ada di kawasan perumahan dan cuma buka hari Jumat - Minggu dari jam 6 pagi sampai 12 siang.

Saya berkunjung sekitar jam 9 pagi dan masih kebagian. Buat sistemnya pesan dulu baru bayar. Pembayarannya bisa pakai QRIS atau cash.

Saya mencoba :

1. Miyabi (Rp. 56.000)

Toppingnya beneran melimpah. Isinya ada siobak, charsiu, ampaa lemak babi dan daging ayam. Saya request tanpa daun bawang.

Tekstur mienya keriting dan sepertinya seasoning kurang merata. Ketika dimakan suapan pertama rasa ladanya sangat dominan. Pada suapan berikutnya cenderung agak light.

Daging babinya sama sekali tidak berbau. Charsiunya enak. Rasanya manis dan rasa bumbu charsiunya strong.

Namun siobaknya kurang oke. Kulitnya alot dan tidak renyah. Ada beberapa bagian yang dagingnya agak hambar.

Rasa topping ayamnya tipikal yang sangat manis dari kecapnya. Untungnya ampas lemak babinya enak. Teksturnya renyah, gurih dan tidak alot maupun berbau.

Untuk tingkat kematangan mienya pas. Teksturnya keriting dan tidak overcook. Sayangnya, rasa kuahnya hambar. Sama sekali tidak terasa gurih dari kaldu ayam. Rasanya malah mirip air panas.

2. Bakso Goreng (Rp. 14.000)

Bakso gorenya model kopong dan sangat renyah, cenderung sedikit alot. Saya suka bakso kurang cocok dengan rasanya meski saya suka bakso goreng kopong. Rasa dagingnya jadi tidak terasa sama sekali.

Menurut saya bakso gorengnya agak pricy.
.
.
Dari segi pelayanan, salah satu ngko (sepertinya owner) cukup responsif. Pas saya nyamperin buat minta plastik langsung dikasih.

Total semua pesanan saya + es teh 75 ribu.

Tertarik mencoba ayam goreng yang satu ini karena banyak review positif.

Saya mencoba :

1. Paket Khass

Isinya 2 potong ayam, nasi kebuli, garlic mayo, sambal bawang dan teh botol.

Nasi kebulinya gurih, berempah, dan ada potongan kismis. Berasnya pakai beras bhasmati dan teksturnya nggak seret.

Namun porsinya sedikit. Kebetulan saya ada beli nasi kebuli extra, porsinya setengah dari nasi kebuli porsian yang saya beli.

Ayamnya empuk dan renyah. Seasoning lumayan meresap. Sambal bawangnya gurih dan pedasnya pas. Buat garlic mayonya oke juga dan bawangnya bukan yang super strong.

Sayangnya, saus sambal di sini rasanya cenderung manis.

Biasanya saya sellau delivery Namun kali ini saya akhirnya dine in di Gacoan karena ada urusan.

Saya berkunjung weekdays sekitar jam 5 sore dan antrian cum 5 menit. Sistem di sini pesan dulu -> nanti payment -> lalu ditentukan tempat duduk oleh staff di kasir.

Untuk mie di sini diantar, namun minuman dan gorengan self pickup.

Saya mencoba :

1. Paket Combat (Rp. 55.000)

Harga per paket 55 ribu udah dapet 2 mie, 2 gorengan dan 2 lemon tea.

Saya coba mie (lupa namanya) yabg rasanya sedikit manis gurih. Mienya ada yang agak menempel namun tidak kelembekan buat saya.

Buat dimsumnya saya coba bola rambutan dan udang keju. Bola rambutan tidak berminyak dan isian dagingnya padat.

Udang kejunya juga enak. Daging cukup berasa dan saus Thainya asam manis.
.
.
BTW pas makan saya nemu di lantai ada pangsit pelanggan sebelumnya dan nggak dibersihkan. Mungkin karena terlalu ramai jadinya staff nggak aware.

Kali ini, saya mampir ke kedai Thai Noodle yang baru buka 2 bulan lalu Range harganya di kisaran 30 ribuan dan sudah nett.

Di dalam kedainya ada 3 meja & kebetulan lagi kosong sekitar jam 2 siang, cocok buat yang lagi pengen makan di daerah Blok M tapi nggak mau terlalu ramai.

Saya mencoba :

1. Creamy Tom Yum Noodle (IDR 32k)

Opsinya ada mie kuning atau kwetiau. Saya coba kwetiau, namun menuru saya eksturnya mirip sejenis kwetiau yang biasa buat pho.

Untuk toppingnya daging sapi dan bakso sapi dengan pangsit goreng + taoge. Mungkin karena saya milih kwetiau, jadi serasa makan pho tapi kuahnya tomyum karena toppingnya sapi.

Daging sapinya cukup empuk. Rasa kuahnya creamy gurih, rasanya agak asam & sedikit pedas. Tipikal yang pedasnya nggak over power jadi masih kerasa asam dan gurih.

Di meja ada beberapa condiment bisa ditambah sesuai selera.

Salah satu nasi uduk yang beroperasi lebih dari 20 tahun di Pasar Baru. Dulu namanya Nasi Uduk Kota Intan, namun sekarang namanya berubah jadi Kotax Express.

Sistem di sini pesan dulu dan ambil lauk yang mau dipesan, lalu digoreng dan baru bayar di akhir.

Saya mencoba :

1. Usus Goreng

Ususnya tidak berbau dan renyah. Namun sayang, usus gorengnya alot sekali.

2. Tempe Bacem

Tempenya cenderung moist di bagian dalam. Rasanya manis, bumbu bacem meresap.

3. Tahu Kuning (Rp. 10.000)

Harganya termasuk murah karena ukurannya 1 blok besar. Tahunya lembut dan bumbu kuning meresap.

Dari semua lauk yang saya coba, ini yang paling enak.

4. Nasi Uduk

Bawang gorengnya cukup banyak namun rasanya kurang gurih.