Ika Nurhayati

Bertempat di pinggir Jalan Benda yang padat ruko dan kafe, Selatan berkesan tersembunyi karena plang namanya tidak mencolok. Jadi saya dan teman pun kelewatan sedikit he he he. Tapi tempat ini homey, tanaman menghiasi bagian luar sampai dalam. Ada musala juga, lengkap sedia mukena. 

Kayaknya baru Selatan ini yang menyediakan menu untuk selera semua orang, termasuk vegetarian dan vegan! Dan bukan sekadar menu sayur atau buah, seperti hidangan yang kami pesan, yang kebetulan hidangan vegan: cilok rasa mencolok (44 ribu belum ppn dan servis) dan sweet potato chips dabu-dabu (41.500). Kami juga pesan jahe lemon madu (36 ribu) dan bottled water alias air putih dalam botol dengan takaran 1 liter (16 ribu). 

Buat cilok, harga puluhan ribu mahal ya, tapi cilok vegan yang entah berbahan apa ini enak, dengan tekstur bagian luarnya agak renyah, beda dengan cilok pada umumnya. Demikian juga pangsit garing yang merupakan hidangan pendamping cilok ini, yang memang garing. Tapi yang bikin ketagihan itu saus pedasnya. Sampai kami cocol keripik ubi dengan saus itu juga, padahal keripik ubi ini sudah punya sambal sendiri, sambal dabu-dabu yang segar.

Jahe lemon madu, yang katanya selain obat flu juga obat hati yang gundah he he he, lumayan besar porsinya. Tersaji di dalam teko transparan, jahe lemon madu hangat ini cukup untuk 3 cangkir. Kalau enggak salah, ada juga versi minuman dinginnya.

Tidak seberapa besar namun asri dan bersih, Maem punya menu makanan yang lengkap dan kelihatannya enak. Tapi karena mampirnya jelang sore dan habis makan, naksir roti eneng dengan rasa coconut jam (30 ribu). Untuk minum pesan es kopi susu (25 ribu). 

Es kopi susu Maem beda dengan es kopsus pada umumnya. Komposisinya kopi robusta dari Medan dan SKM. Saya sebenarnya enggak suka kopi robusta, ini masalah selera, tapi perpaduan robusta dan SKM ala Maem bisa saya nikmati. Untuk rasa, mengingat pekatnya kopinya, jelas rasa kopi menang dibanding susu. 

Kerja sama dengan Roti Eneng, Maem menawarkan roti bakar dengan berbagai rasa unik termasuk coconut jam, yang teksturnya creamy. Enak! Apalagi selainya dioles cukup tebal ke roti yang juga tebal.

Icip burger the original ukuran reguler (49 ribu belum tax-service) dan hand bread onion rings (37 ribu). Buat saya the original rasanya biasa, tapi bun-nya lembut dan sayur pendamping patty di dalam burger lumayan banyak. Nah onion rings ini enak banget! Gurih tapi tidak berlebihan, luarnya renyah. 

Makanan cepat datang meski saat bersamaan beberapa pengunjung lain juga memesan. Stafnya ramah dan sigap. Tapi sudah enggak ada tarian setiap setengah jam (atau 15 menit?) sekali kayak pas awal resto ini buka.

Belly Bandit, sejauh ini, menyuguhkan burger dan hot dog terfavorit! Bahan bakunya segar dan berkualitas, topping makanan-makanan ini pun beda dengan yang lainnya. Enggak menyangka juga Belly Bandit ini merek lokal, tapi makanannya, khususnya burger, duh jauh lebih enak daripada yang ditawarkan merek luar.

Mampir bersama teman-teman, kami berbagi beberapa burger dan hot dog, termasuk yang BYOB dan BYOD atau build your own burger dan build your own dogs. Memilih rotinya saja sudah bingung (untuk burger ada 3 pilihan, hot dog 2) apalagi memilih 2 dari belasan topping yang tersedia.

Akhirnya untuk BYOB kami pilih english muffin bun dengan coffee-infused patty, mesquite bbq sauce, dan topping berupa roasted beetroot dan pickled jalapeno. Kami memilih dibantu pemiliknya, jadi jangan segan bertanya ya topping dan saus mana yang paling pas dengan patty tertentu.

Hasilnya, enak banget! Dengan roti english muffin bun yang tidak tebal, coffee-infused patty juicy sekali. Enggak menyangka roasted beetroot enggak langu, malah menambah sensasi wangi asap pada burger BYOB ini. Tambahan kentang goreng tots—yang di luar dugaan juga renyah banget, lebih renyah daripada kentang goreng lainnya yang kami coba—melengkapi kenikmatan santap burger ini.

Satu lagi burger yang kami coba adalah truffle mushroom burger. Selain patty-nya juicy, wangi truffle-nya itu berasa banget. Penggemar jamur mesti coba yang satu ini. Selain patty daging sapi, tersedia pula pilihan breaded fried chicken, grilled barramundi, dan garden patty yang berbahan dasar quinoa untuk mengisi burger.

Yang juga wajib dicoba adalah hot dog BYOD dengan sosis chicken turingen. Nah sosisnya ini yang juara, gurih dan tebal! Sudah enak dimakan sendiri tanpa tambahan apa-apa. Karenanya mau dipadukan dengan topping apa pun, bebas. Dan paslah perpaduannya dengan house bun yang lembut, topping swiss cheese dan beef bacon jam, saus spicy mayo, plus kentang goreng waffle fries.

Kami juga mencoba BYOD dengan sosis aussie beef bbq yang wangi. Untuk yang satu ini kami padukan dengan whole wheat bun, fresh avocado, roasted mushroom, saus roasted garlic aioli yang memberi sensasi sedikit pedas, dan french fries.

No worries, kalau sudah kelaparan dan malas pilih-pilih, Belly Bandit punya beberapa jenis burger, hot dog, dan bahkan nasi yang dengan bahan pilihan mereka sendiri. Nah jangan lupa juga pesan minuman, karena juga recommended deh. Untuk kopi, Belly Bandit pakai kopi racikan sendiri dari Anomali. Jadi enggak heran ya, jangankan semacam espresso atau latte, avocado espresso dengan buah avokad saja kopinya masih berasa banget.

Lalu smoothie Belly Bandit terhidang di meja dengan sensasi sedikit tumpah-tumpah, pertanda memang dua smoothie pesanan kami isinya penuh dan padat. Kami pesan dua smoothie, yang pertama sunrise, smoothie yang berkomposisi jeruk, nanas, stroberi, raspberry, dan pisang. Yang kedua, tropical treat, sensasinya sedikit lebih lembut daripada yang pertama, dengan campuran pisang, kelapa, mangga, dan stroberi.

Puas dengan suguhan Belly Bandit, saya bakal balik lagi utamanya buat pesan burger dengan garden patty. Oh ya hari-hari tertentu Belly Bandit punya promo ciamik, cus deh follow IG mereka.