Marisa Aryani

Coffee shop ini punya tempat yang cukup luas berdominasi elemen warna putih. Sang waitress dan waiter pun ramah dan sigap menjawab pertanyaan saya yang sedikit penasaran dengan cita rasa kopi yang ditawarkan.

Di sana, saya memesan Kahlua Latte dan Baileys Latte. 

Ah saya suka dengan paduannya, apalagi harga yang ditawarkan hanya Rp. 30.000. Sebagai pendamping, saya memesan French Fries dan Roti Bakar. Kombinasinya memikat.

Berhubung sudah malam, saya hanya memesan Tuna Salad sebagai menu pendamping bir. Bagi saya, Tuna Salad tersebut kurang punya dressing yang kuat. Ditambah ikan Tuna yang menjadi topping terlalu kering. Namun menu ini masih bisa saya nikmati dengan baik bersamaan sebotol bir yang menyegarkan.

Kali ini ice cream shop yang saya datangi adalah Haagen Dazs. Lebih dari 20 pilihan menu tersedia di sini. Sementara menu yang saya pilih adalah Macademia dan Cookies & Cream. Haagen Dazs terkenal akan tekstur es krimnya yang tak cepat meleleh, ditambah dengan brand premium yang tentu jadi garansi kualitas. 

Di sana, saya memesan beberapa menu salah satunya Spicy Dynamite Roll yang berisi Tuna, Salmon, Crabstick yang dibungkus dengan nori dan dilumuri dengan mayonnaise. Menurut saya, Sushi ini terlalu besar untuk ukuran mulut wanita. Saya sempat kewalahan mengunyah menu yang satu ini. Soal rasa, menu ini bukan termasuk favorit saya. 

Berikutnya ada Black Gragon Roll. Berisi 8 Sushi dalam 1 porsinya. Lagi-lagi, Sushi ini bukan salah satu menu favorit saya. Mungkin saya akan kembali lagi lain waktu untuk mencicipi menu lain yang menjadi highlight di sana. Ditambah lagi bagi saya, Shoyu besutan Hachi Hachi terlalu asin sehingga ada baiknya Anda mencocolnya di bagian ujung Sushi saja.

Menu yang saya pesan termasuk menu baru di sini, namanya Okonomi Gyudon. Disajikan dengan telur setengah matang, menu ini pas dinikmati sebagai makan siang. Berikutnya adalah Tokyo Tan Tan Ramen. Tekstur Ramennya saya suka, tidak terlalu keras dan tidak pula lembek. Namun, saya agak terganggu dengan kuah yang disajikan. Dominan rasa jahe yang lumayan kental membuat saya sedikit kewalahan menyantapnya. Basicly, saya tidak suka rasa jahe jadi ada baiknya dijelaskan di dalam ingredients mengenai tambahan bumbu ini.  

Menu yang jadi favorit saya adalah Bakso Super Keju dengan tambahan 2 bakso kecil. Buat saya olahan bakso di sini pas di indera pengecap. Ditambah rasa kuahnya yang mumpuni. Hanya saja, bagi saya kuah yang tersaji kurang panas sehingga ada bagian yang kurang maksimal. Tapi keseluruhan rasanya saya suka. Jika ingin menu yang lain, Anda bisa memesan Bakso Super Urat. Menu ini lebih mengenyangkan dibanding menu sebelumnya.

Tanpa berlama-lama memutuskan menu apa yang akan dipesan. Segera saja terhidang seporsi tenderloin di atas meja. Steak tersebut ditata apik di atas piring panjang dengan tambahan kentang goreng dan dibubuhi garnish cantik. Hendak menyemarakkan sesi berikutnya, ada Norwegian Grilled Fresh Salmon Salad. Lembutnya daging salmon beradu dengan wortel yang segar menambah semangat bersantap kala itu.