Review Dika & Opik (@go2dika)

Ini menu Lebaran hari kedua kami :D
Lama ngga kesini dan mendapati Salad Bar sekarang ukurannya mini amatan, dan udah pasti banyak kondimen yang ditiadakan.

Berhubung makan rame2, pesen Paket Ramadhan (yang Hamdalah Lebaran masih berlaku) buat ber 6. Lumayan komplit lah paketnya untuk ukuran harga 400rb, dari pilihan appetizer, drink (jar & glass), sampe dessert. Untuk tambahan menu ada Salad, Chicken Wings, Vanilla Milkshake, Nasi, dan Philly Steak.

Agak surprise juga ada menu baru Philly Cheese Steak Slider di PH, secara saya orangnya kl lagi tergila2 sama satu jenis makanan akan compare dengan resto lain yang punya menu sejenis.

Saladnya agak sepi, kata kakak saya yang ambil banyak kondimen yang sudah habis tapi belum diisi ulang. Ya wajar sih karena siang itu rame banget. Appetizer baru yang ada hiasan tomat enak sih, sayang tomatnya kurang matang. Menu Pasta & Nasi ngga ada yang failed. Semua enak! Pizzanya kami pilih Meat Lover dengan pinggiran sosis, karena menurut kami isian keju malah bikin eneg.

Philly Steak hadir dengan potongan daging steak asli disertai Nachos, sayang sausnya kurang cocok di lidah saya. Minumannya segar dan manisnya pas, untuk dessert pannacotanya enak dan lembut.

Saking udah males sama tempat yg rame bin hectic, kl harus buka puasa di luar pilih tempat yang anti mainstream. Contohnya ya kedai kopi. Sukur2 kalo mereka punya menu makan berat, tapi snack juga ngga masalah. Toh sehari2 juga jarang makan :p

Kopitalisme deket rumah sih sebenernya. Parkiran terbatas, tapi untuk cafenya ada 2 lantai (lantai atas untuk smoking room). Kebetulan mereka juga punya Menu Ramadhan, yang salah satunya kita pesen. Yaitu Chicken Blackpepper Rice + Es Teh Manis. Sementara Opik cuma minum Es Kopi Susu dan Filter Coffee.

Dan ternyata kopi disini serius lho, lebih enak dari kedai kopi yang outletnya dimana mana. Kopinya light tapi creamy. Nasi Ayam Lada Hitam walau penampilannya kurang menarik (bahkan saat disajikan tercium bau bumbu rujak), termasuk menu istimewa. Bahkan Opik yang tadinya enggan icip2 jadi berkali kali suapan.

Pelayanan juga ramah dan informatif, layak dijadikan tempat ngopi rekomendasi di wilayah Jakarta Timur.

Buka 24 jam dan saat saya datang hampir tengah malam, restonya penuh & waiting list. Untuk parkiran di pinggir jalan, ruang makan terbagi 2 lantai (lantai atas smoking room). Disini makanannya halal, bahkan tersedia mushola di lantai 2.

Mungkin karena menunya menjangkau selera banyak orang, yang makan disini hampir dari semua kalangan.

Karena hanya untuk supper, kami memesan Bubur Ayam & Cakue. Untuk minuman Opik pesan Pokka Green Tea dan saya cukup air mineral. Bubur hadir dalam mangkok medium, yang setelah dituang masing2 kami mendapat 2 porsi bubur. Buburnya tipe encer dan halus dengan potongan besar ayam. Rasanya light dan harus ditambah kecap asin jahe, sambal dan cabe untuk penguat rasa. Ditambah taburan kacang goreng yang memperkaya tekstur. Penampilan Cakuenya bersih dengan porsi cukup. Yang kami suka, disini tidak ada penggunaan penyedap rasa yang berlebihan.

Ini salah satu resto yang cocok buat buka puasa diluar, karena di sebelahnya persis ada mushola yang sepi. Apalagi takjil gratis yang dibagikan air kelapa muda murni. Dan disini minumnya disajikan dalam gelas besar.

Interiornya khas banget, bahkan dari luar juga eye catching, yaitu kaca yang dialiri air. Bikin kami jadi pengen bikin video klip ala ala. Parkiran luas dan gratis. Area makannya juga besar, terbagi atas smoking dan non smoking.

Opik pesan Mie Goreng Ayam, dan Kopi. Sementara saya Chicken Katsu dengan pilihan nasi (bisa pake kentang). Mie goreng datang dengan kondimen yang cukup lengkap, walaupun porsi kecil dan menggunakan mie telor tapi rasanya enak. Chicken Katsu hadir disertai salad. Saladnya minimalis sekali sih, hanya kol dengan potongan besar dan wortel mentah disiram mayo. Chicken Katsunya dibumbui dengan baik dan crispy. Nasinya ternyata porsi banyak dan tiada sanggup saya habiskan.

Menu disini bervariasi dan harganya cukup terjangkau. Hanya saat pengunjung ramai pelayan agak kewalahan melayani. Walaupun service mereka sangat baik, terbukti obat Opik yang tertinggal masih disimpan oleh mereka. Terima kasih!

Wuih ramenya! Akhirnya gelar meja sendiri di pinggir trotoar. Parkiran mah nyebar aja tergantung dapetnya. Kali ini dapet di parkiran kantor yang udah tutup, dan untungnya ngga terlalu jauh jalannya.

Untuk Nasi Goreng Kambing masih juara deh, apalagi porsinya pas buat perempuan. Makin seger dimakan bareng acar/asinan sayur.

Baik Sate Ayam maupun Kambing bumbunya sama, yaitu Bumbu kacang yang diblender halus. Sate Ayamnya lebih mirip Sate Taichan yang dibumbui kacang. Sate Kambingnya menurut saya agak berbau prengus. Lebih rekomen kesini cuma untuk Nasgor Kambingnya aja.

Menempati rumah yang amat luas. Jadi perkara tempat duduk dan parkiran mah bebas pusing kalau makan disini. Apalagi juga ada resto steak dan kedai kopi yang masih satu group.

Karena dateng udah mendekati jam tutup (bahkan waiter mengambil aneka saus di meja saat kami sedang makan), akhirnya pesan makanan yang simpel dan cepat saja.

Kalau Opik pilih Nasi Goreng Ayam, saya Nasi Goreng Teri dengan request tanpa kecap. Untuk porsi lumayan banyak ya, apalagi kondimennya pun komplit dengan sayuran segar selain emping. Rasanya sih enak tapi yang standar aja, bukan yang enak banget. Mungkin kunjungan berikutnya mau coba menu lain kalau waktunya cukup, karena sebenarnya mereka punya pilihan menu yang cukup beragam.

Ngopi ngopi mumpung baru besok lagi mulai puasa. Kalo lagi puasa mah yang selalu kebayang cuma Es Teh.

Lokasinya di pinggir jalan yang parkir hanya bisa motor. Disediakan juga beberapa meja & kursi. Jadi disini mungkin ada kerjasama dengan mini foodcourt di sebelah, so kita bisa makan atau ngemil sambil minum dari Kedai Janji Jiwa.

Order Es Kopi Susu dan Es Susu Soklat. Karena agak rame, maka kita duduk duduk dulu nungguin. Pesenan hadir dengan gradiasi warna yang cantik, cus abadikan dulu sebelum dikocok.

Es Kopi Susunya so creamy dengan kopi yang ngga terlalu bold. Sayang, lupa mention less sugar jadi agak kemanisan buat saya. Es Coklatnya manisnya pas dan walaupun rasa coklatnya tebal tapi ngga menimbulkan efek eneg kok.

Cabangnya ada dimana mana, andelan banget kalau lagi ngga masak atau ada tamu sebelum layanan aplikasi online 'menyerang'.

Ciri khas resto keluarga adalah menunya yang variatif. Lebih rekomen take away dan makan sistem sharing karena porsinya jumbo. Disini semua masakan dibuat dengan cepat dan punya standar rasa yang bisa diterima semua kalangan.

Ini karena nekat akhirnya nyoba makan di tempat. Ekspektasi sih kalau ngga habis mau dibawa pulang sisanya, eh tapi realitanya abis dong. Mungkin karena udah lama ngga makan di 99, dan rasanya ternyata masih seenak itu dengan isian yang berlimpah. Tapi memang porsi makan di tempat lebih sedikit dibanding take away.