UrsAndNic

Tempatnya agak hidden di dalam Sarinah store, tapi café ini punya area outdoor yang luas dengan city view yang cakep. Indoornya juga nyaman dan bersih. Ada area private room dengan ambiance mirip di gerbong kereta api. Kapasitasnya untuk sekitar 12 - 15 pax yang dilengkapi dengan white board untuk presentasi. Saya order :
*Nasi goreng Stasiun (65k++) – Nasi goreng yang dilengkapi dengan telur ceplok, sate ayam irisan tomat dan ketimun, acar dan kerupuk. request ga pedes, yang datang nasi gorengnya pedes😅. Rasanya biasa banget, satenya juga keras. Ga recommended sih.

*Pisang goreng (35k++) – disajikan dengan gula castor yang halus. Pisangnya cukup manis dan gorengannya ga keras. Cocok untuk temen ngopi atau ngeteh.

*Hot Cappucino (39k++) – Kopinya dominan fruity tapi ok lah, tastenya cukup bold. Ditambahin brown sugar rasanya jadi lebih enak. Not bad tapi belum terasa istimewa.

Di sini ada live music area outdoornya, tapi ga sempat tanya jadwalnya. Suka sih suasana outdoornya, asik untuk senjaan. Sayangnya untuk menu yang diorder kali ini belum ada yang istimewa.

Outlet Dapur Solo di Sarinah ini tidak terlalu besar. Terbagi area outdoor dan indoor.
Selalu ramai di jam makan siang. Sebelumnya saya pernah take away Nasi gudegnya tapi kurang ok jika dibandingkan dengan yang di outlet langganan saya. Kali ini order untuk take away Sego Soun Terik Daging (50k+) dan Kerupuk Udang (13k+). Sego soun ini Paket nasi yang dilengkapi dengan terik daging suwir yang lembut dan enak, tumis soun yang sedikit pedas, irisan telur dadar, sate tempe bacem dan lalapan daun selada, irisan tomat dan daun kemangi. Enak deh. Kerupuk udangnya juga enak, renyah dan berasa udangnya. Di plastiknya ada stiker dengan tulisan Berpotensi Bikin Nagih! Dan ternyata bener, enak dan bikin nagih. Recommended untuk dinikmati dengan menu2 yang ada di Dapur Solo.

Donut legendaris ini pernah buka di Sarinah dengan nama American Donuts dan selalu buka stand di PRJ. Kalau nga salah dulu juga pernah buka di Kelapa Gading deh. Setelah 35 tahun mereka buka kembali outlet di Sarinah. Di sini kita bisa melihat langsung pembuatan donutnya dengan mesin robot. Jadi bentuk donutnya bisa sama besarnya. Tipe donut jadul yang tebal, empuk dan teksturnya lembut mirip cake, enak. Saya sih masih tetap suka karena rasanya masih mirip seperti jaman dulu. Beli ½ lusin 70k. Variannya tidak banyak, jadi saya pilih : donut gula, keju, coklat, dan donut polos. Ada beberapa donut yang tersisa saya simpan di kulkas, keesokan harinya dihangatkan di microwave sebentar saja sekitar 20 detik, teksturnya jadi lembut lagi dan terasa lebih legit. Salah satu donut jadul favorit keluarga. Ada varian wafflenya juga, kapan2 kepingin cobain.

Resto Padang baru di Sedayu City. Tadinya saya pikir jualan jajan pasar / lemper loh karena ada toko snack yang namanya sama. Lokasinya di sebelah Warkop Naik Kelas. Tempatnya spacious, bersih dan rapi. Nga sempat tanya kalau di lt.2 ada dining area atau tidak. Resto ini satu group dengan Sari Ratu, jadi ini resto pertama mereka yang lokasinya di luar Mall. Lama nga ke Sari Ratu jadi beneran sudah lupa dengan rasanya. Yang saya ingat jaman dulu suka makan otaknya aja sama terakhir makan mahal😅 Kali ini cobain :
Prekedel kentang (14k) – cukup besar dan lumayan enak, Rendang (24k) - bumbunya cukup bold dan dagingnya empuk, enak juga , Pekedel jagung (14k) – ukurannya besar dan crunchy not bad, Telor Dadar Special (50k) – agak kaget ya pas lihat billnya soalnya telor dadarnya simple aja, enak sih tapi bukan yang istimewa banget. Ayam Pop (24k) – ayamnya ayam kampung, dagingnya manis, sambalnya sambal kecap. Ayamnya kering kayak nga seperti tipe ayam pop yang saya suka, yang agak basah dan moist. Jadi ga suka dengan menu ini. Dedeng Batokok (24k) – dagingnya cukup tebal, tidak terlalu pedas. Nasi putih @ 20k – cukup pulen, porsinya tidak terlalu besar. Kerupuk kulit (9k) – crunchy dan disiram dengan gulai yang cukup kental dan cukup pedas. Secara keseluruhan rasanya ok lah, not bad tapi belum ada yang istimewa banget juga.

Lokasi resto baru ini lokasinya disamping Pizza Hut. Tempatnya tidak terlalu besar, terbagi area semi outdoor dan indoor yang nyaman. Di lantai 2 ada dining area juga tapi belum rampung. Saya order beberapa menu signaturenya antara lain :
*Fried chicken (55k) – Fried chickennya bagian paha jadi empuk dan juicy, bumbunya meresap dengan sempurna. Tepungnya juga ga ketebelan ok sih. Disajikan dengan macaroni dan kol yang diparut & mayo. Enak juga meskipun bukan yang istimewa.

*Spaghetti meatballs (60k) – spaghetti dengan marinara sauce. Pastanya al dente, tapi saucenya kurang banyak. Meatballsnya berukuran besar, sayangnya dry banget ga juicy.

*Old souls spaghetti (50k) – spaghettinya al dente, katanya sih pake meat tapi ini meatless dan agak dry. Special saucenya agak spicy tapi lumayan enak juga mirip2 aglio olio. Secara keseluruhan sih terlalu simpel ya apalagi ga ada dagingnya sampai saya minta meatball dari spaghetti meatball pesanan suami untuk memperkaya rasa.

Pilihan menunya belum begitu banyak ada sandwich, soup dan beberapa pilihan pasta yang lainnya. Masih penasaran dengan menu2 lainnya kapan2 akan balik lagi.

Tentang Kopi & Toast by Dwi Andhika baru buka di Sedayu City. Tempatnya terbagi area semi outdoor dan indoor yang cukup nyaman. Pilihan menunya cukup banyak. Saya order :
*Egg tentang toast (16k++) – kebayang2 bakalanmakan Egg toast yang enak, pas lihat tampilannya yang ini kok kurang banget ya. Telornya telor ceplok, ada smoked beef, keju, daun salad dan coleslaw. Rasanya seperti nga menyatu semuanya. Toastnya sendiri teksturnya lembut, nga gitu crunchy dan rasanya standard aja.
*Smokey Corned Beef & Mushroom (16k++) – ga ada cornetnya dong hahaha… kayak ada irisan beef tapi dikit banget.Ga ada hint smokeynya juga.

*Es Kopi Susu (18k++) – kopinya mild aja, ga creamy, ga milky, untuk gula normal agak kemanisan untuk saya. Bukan tipe kopi susu yang sesuai dengan selera saya.

*Ice Red Velvet Latte (17k++) – creamy sih tapi kurang sesuai dengan selera saya

*Vanilla cone (8k++) – ice creamnya creamy tapi dikit. Conenya bolong pula, conenya crunchy.

Servicenya juga kurang ok, mas2nya masih perlu training deh. Ada tamu datang malah dicuekin. Product knowledgenya juga masih kurang. Harga2nya sebenarnya cukup terjangkau tapi untuk rasa sepertinya masih perlu banyak improvement.

Tempatnya sederhana tanpa AC, tapi ada kipas angin jadi tidak terlalu panas juga.
Beli 1 porsi Baso aja isinya 10 pcs (40k) campuran baso halus dan baso urat. Tekstur baso halusnya lembut, baso urat dagingnya sedikit lebih bertekstur. Keduanya enak berasa dagingnya. Kuahnya gurih tapi berasa micin sih. Lupa request ga pake micin. Penasaran sama siomaynya next time kepingin cobain.