UrsAndNic

Kedai Locale yang baru buka ini meskipun tempatnya lebih kecil dari outlet pertamanya yang di Rawamangun, interiornya terlihat lebih cantik. Terdiri dari 2 lantai, lantai 1 untuk non smoking area, lantai 2 untuk smoking area. Area coffee barnya ada di lantai 2.

Parking spacenya terbatas banget

Letaknya sederetan dengan beberapa resto yang terkenal yang juga cukup ramai pengunjung, jadi kebayang dong kalau semua resto itu ramai, pasti rebutan parkir.
Pilihannya menu di outlet ini lebih sedikit daripada yang di Rawamangun. Beberapa makanan favorit saya di Rawamangun tidak tersedia di sini.
Saya pesan :

*Nasi gedeg balado - Nasi ini agak sedikit pedas.Terdiri dari potongan kecil ikan asin, sedikit ayam suwir, kacang, oncom.Daun kemangi yang menjadi salah satu pelengkap bumbu di menu ini terasa agak dominan.Rasanya unik dan sangat khas tradisional Indonesia, lumayan enak tapi masih kurang tasty.
*Nasi goreng kampung - not bad, tapi rasanya kurang tasty, tidak seperti di Rawamangun yang rasanya sangat berani bumbu.
* Cappucino - harus menunggu cukup lama karena ada trouble di coffee makernya.Jadi makanan yang dipesan sudah habis, kopinya baru datang.

Kopinya strong banget, tapi tidak sepahit yang di Rawamangun.Saya lebih suka taste kopi yang di outlet ini. Houseblendnya kopi arabica dan robusta asal Jawa.
Saat ini masih banyak yang harus ditingkatkan untuk bisa mencapai kualitas makanan yang

sama dengan outlet pertamanya.

Fyi, Saat ini masih ada promo 30% discount untuk F & B sampai bulan July 2016.

Stall Bakmi Terang Bulan yang baru buka di Pasar MOI ini selalu saja ramai. Kebetulan pas duduk di depannya dan belum ramai langsung deh pesan Bakmi ayam jamurnya. Bentuk bakminya agak besar dan teksturnya agak kenyal. Sayang topping ayam dan jamurnya, kurang banyak deh. Rasanya enak juga, apalagi ditambah dengan perasan jeruk lemon cui yang biasa dipakai seperti di Bakmi Aloi.. makin tambah enak, sambelnya juga enak. Recommended

Lokasinya di depan Gastromaquia, tempatnya mungil banget hanya ada 3 table kecil. Kalau nga rame sih ok aja untuk menghabiskan tea time atau coffee time di tempat ini.
Pilihan cheese cake tidakbegitu banyak. Dijual dengan 3 macam ukuran S, M dan L. Kali ini beli Kyoto White Cheesecake ukuran S dengan diameter 10cm. Berbeda dengan warna New York cheese yang terlihat lebih kuning. Warna cakenya Kyoto ini soft agak terlihat kuning pucat. Rasa kejunya mild mirip seperti cream cheese, tapi enak banget. Kyoto cheese cake ini cocok untuk yang tidak pencinta cheese cake yang tidak suka rasa cheese yang terlalu cheesy. Teksturnya lembut banget dan melted in your mouth, yummy. Packagingnya cute banget... mau deh kalo ada yang mau ngirimin  Harganya memang cukup mahal 170k untuk ukuran paling kecil S dengan diameter 10cm  

Sebenarnya cuma iseng aja ngikutin  crowd. Penasaran aja mau nyobain sushi yang murmer dari Japanese fresh deli yang baru buka di Pasar MOI ini. Datang jam 10.45 antrian sudah mengular dan sushinya sudah  90% sold out. Terbagi atas section Robatayaki,satsuma age,Kushi katsu, tempura, sushi, sashimi.

Kelihatannya bagian Robatayaki, satsuma age agak sepi peminat.

Kushi katsu dan tempura pilihannya juga cukup banyak. Tapi terlihat banyak orang yang hanya mengincar sushi dan sashiminya.

Menurut salah seorang pegawainya, di hari ke-2 ini antrian sudah dari jam 10 pagi dan persediaan sushinya benar2 hampir habis

Setelah mengantri hampir 30 menit nyampe juga di sushi section, cuma dapat beberapa macam... yah seadanya aja buat tester Sushinya lumayan fresh tapi rasanya so so aja,ukurannya kecil juga. Saya suka banget katsunya seperti dori katsu, ebi katsu..warna gorengannya itu bagus, golden brown dan isinya juga tebal untuk harga 9k per tusuk.Semuanya fresh dan tidak berminyak.

Disini yang paling saya nga suka sumpit,sendok/garpu,soyu,wasabi,mayo, sesame dressing semuanya harus beli lagi.

Tadi juga sudah tidak lengkap semua, wasabinya nga ada.
Kalau balik lagi saya pasti akan beli katsunya saja. Karena sushinya tidak istimewa, biasa aja sih.

YeaY.... ini review yang ke-1000 di Pergi Kuliner nih, jadi mau tumpengan dulu wkwkkk... review nasi tumpeng mini aja yaaa....

Sering banget makan di Nasi Kuning Plus Plus, karena selain harganya murah makanannya juga enak. Biasanya saya pesan paket ayam kampung, kali ini nyobain yang paket ayam negerinya. 

*Tumpeng mini : nasi kuning, ayam negeri 1/8 ekor goreng kremes, irisan telur dadar dan orek tempe. 

*Tumpeng mini komplit : sama dengan tumpeng mini, tambahannya prekedel dan tahu. 

Nasi kuningnya porsinya banyak, rasanya enak dan legit. Ternyata ayam negeri goreng kremesnya enak juga, harganya juga lebih murah dari yang paket ayam kampung. Recommended.

Cafe ini menyatu dengan sebuah furniture shop. Ruangannya ada yang indoor dan juga outdoor.

Ruangan indoornya tidak terlalu besar. Outdoornya sangat asri, dan terasa makan di luar kota. Waktu berada di sana cuaca lagi tidak panas, jadi sangat menikmati outdoor breakfastnya meskipun ada daun daun yang berjatuhan yang agak ganggu sih . Pilihan Bread and cakenya juga cukup banyak dan kelihatannya yummy deh semuanya.

Saya dan teman2 pesan : 
*Quiche – slicenya cukup besar, disajikan dengan fresh salad. Crustnya perfect, rasanya lumayan enak agak mirip rasa macaroni deh, tapi filling beef hamnya terasa kurang banyak. Bisa untuk sharing 

*Raspeberry Crumble – Da bomb! Suka banget rasa asam dari raspberrynya sangat seger dan mewah ada topping almondnya juga...enak banget. 

*Banana cake – banananya masih terasa, cakenya moist dan tidak terlalu manis, enak.

*Mocca – minuman ini enak banget, rasanya mewah dan recommended. 

*Cappucino - rasa coffenya standard, saya kurang suka. 

Saya masih penasaran dengan menu breakfast, bread and cake yang lainnya dan pasti akan kembali lagi ke sini

Entah terinspirasi dengan Sekolah pelayaran yang lokasinya di seberang coffeeshop ini atau ownernya memang pelaut atau owner kapal, tempat ini benar2 kental dengan nuansa kapal lautnya. Masuk ke tempat ini ambiancenya benar2 terasa berada di deck Kapal laut. Tempatnya cukup spacious. Lantai 1 untuk non smoking area, luarnya ada juga outdoor untuk smoking area. Sedangkan di Lt. 2 lebih spacious lagi. Cukup cozy dan homey juga, cocok untuk tempat hangout dengan teman2 yang hobby ngopi. Di sini tidak ada makanan berat, hanya ada snacks saja.

Saya dan Ladyonaf pesan : 
*Cold Brew Malabar (25k) – Minuman yang instagenic, dikemas dalam botol kaca berbentuk bohlam lampu, unik juga. Untuk rasa aftertaste kopinya tidak pahit, terasa ada sedikit taste anggur dan rasanya light. 

*Hot Green tea latte (27k) – taste green teanya soft banget, agak milky tapi secara keseluruhan tastenya nice.

Harga minuman di tempat ini tidak terlalu mahal, next time pasti saya akan datang kembali untuk nyobain Cappucinonya.  

Berbeda dengan Watt Cafe yang di Kwitang, tempat ini lebih spacious dan ambiancenya lebih ok.Pas datang siang, lagi sepi banget nga ada tamu yang lain serasa cafe milik sendiri

Sekarang Watt cafe tidak memakai beans dari Tanamera lagi, mereka sudah memakai coffee beans sendiri.  Saya order Cappucino House Blend (Gold Rust) dengan beans dari Bali, Toraja, Jawa.Karakter kopinya cukup kuat, terasa agak pahit dengan fruity after taste. OK juga nih
*Alfajor - sandwich cookies khas Spanyol / Amerika Latin.Bentuknya bulat kecil pinggirannya di taburi kelapa parut.Bagian luarnya seperti cookie yang kering sedangkan di dalamnya seperti cookies dengan tekstur yang soft dengan filling ke susu kental dan caramel. Rasanya ok juga, tidak terlalu manis cocok untuk teman ngopi.
Tempat ini recommended banget deh untuk tempat hangout.