@teddyzelig

La Moda, restoran yang terletak di tengah atrium Plaza Indonesia ini selalu menarik perhatian pengunjung. Baik yang dari atas maupun pads level yang sama, karena letak dan dekorasinya yang indah. Restoran juga dikelola dan berada di bawah manajemen Keraton, The Luxury Collection, yang tergabung dalam Marriott group.

Selama bulan ramadan, La Moda menghadirkan ta'jil buffet (Rp 168k++/pax). Beragam jajanan khas Indonesia tersaji di sini. Gorengan mulai dari tempe, risol, lumpia, tahu dsb. Selain itu hidangan segar pelepas dahaga juga ada, seperti es campur.

Kurma tentunya dan ada pula makanan, agak berat menurutku, opor ayam. Kuah opor-nya gurih, dengan ayam yang empuk dan disajikan dengan lontong. Tak lupa jajanan manis khas Indonesia.
Semuanya bisa diambil 'All You Can Eat'.

Selain itu ak sempat mencoba salah satu regular menunya, Buntut Mercon. Marinated oxtail yang dimasak dengan cabai, sehingga selain memberikan rasa yang pedas, juga menghasilkan tekstur yang empuk banget sampai mudah dipotong. Disajikan dengan kuah sup yang segar sekaligus gurih. Plus sepiring nasi putih hangat dan emping.

Untuk minuman ak nyobain Delicious Berry (Rp 60k). Healthy smoothies yang dibuat dari fresh strawberry, blueberry, raspberry dengan honey, skim milk dan non-fat yoghurt, menghasilkan rasa manis dan asam yang well balanced sekaligus sedikit creamy.

Last but but not least, hidangan penutup, dessert. Ada Cake Es Doger dengan penampilan dan rasa yang terbilang tradisional.

It's very good place to dine to feel good dining in style.

Benedict, salah satu restoran bagian dari Union Group, menghadirkan konsep modern Asian and international cuisine. Dengan tempat yang nyaman, semi open kitchen dan bar table di ujung restoran, membuat customer semakin betah untuk hang out maupun business meeting.

Pada bulan ramadan ini, Benedict menghadirkan berbagai menu yang menarik, khususnya menu Ramadan Rantangan (Rp 350k) yang cocok buat sharing 3-4 orang. Dalam satu susun rantang, ada 4 menu yang disajikan. Mulai dari Grilled Beef Cheek Sambal Tomat Ijo, yang empuk banget dagingnya dengan sambal yang buatku super pedas. Selanjutnya Sambal Balado Prawn, which cooked perfectly dengan rasa sambal yang pas. Javanese Ayam Bumbu Rujak jadi menu sajian berikutnya. Ayamnya very well cooked, masih empuk dengan bumbu rujak yang manis gurih, dengan sedikit rasa pedas. Rantang terakhir Nasi Gurih with Tempe Mendoan sebagai karbohidrat pelengkap.

Untuk pilihan menu personal, ak jatuh hati dengan Linguini Sambal Ijo (Rp 85k). Al dente linguini with shredded beef, kaffir lime and sun dried tomato. Kombinasi pasta dan beef-nya yang empuk berasa pas banget, ditambah dengan rasanya pedas banget, cocok buat spicy lovers.

Truly great dishes for this ramadan by one of great Chef in Indonesia, Fernando Sindu.

Union, restoran yang jadi favorit masyarakat Jakarta ini sudah memiliki beberapa cabang. Dengan konsep classic American brasserie and bar, restoran ini menghadirkan menu makanan yang casual dengan berbagai minuman alkohol dari bar. Di cabang PIM ini, Union mampu menghadirkan suasana yang nyaman dengan ditemani alunan live music.

Selain makanan, Union juga sangat terkenal akan pastry atau cake-nya, hasil buah karya Chef Karen Carlotta. Pada bulan Ramadan ini hadir varian Kolak Cake (Rp 65k) dan Donut Klepon & Pisang Ijo (@Rp 15k).

Cake-nya mnrtku sangat recommended dan wajib dicoba. Dengan texture yang lembut, aroma pandan, irisan pisang memberikan harmoni rasa yang pas banget. Buatku ini salah satu Kolak Cake terbaik di Jakarta dengan rasa ambience yang luar biasa.

Boat Noodle, salah satu restoran yang menawarkan konsep cukup unik. Berasal dari Thailand, terutama terinsporasi dari floating market di daerah Ayutthaya, Bangkok. Tempatnya di sini terasa nyaman, drngan dekorasi berbahan kayu yang berwarna. Dari dining area, customer bisa menyaksikan proses di dapur yang memang dibuat semi open kitchen.

Menu utama sekaligus yang menjadi daya tarik di sini adalah noodle-nya, terutama yang memiliki porsi kecil. Ini mengadaptasi dari cara di Thailand, bahwa pelanggan yang beli mie di floatin market sengaja diberikan porsi yang kecil agar lebih nudah menyantapnya.

Kali ini ak mencoba Rice Noodle with Beef and Sup Ayutthaya, serta Egg Noodle with Chicken and Sup Pathumthani (@Rp 8.954) untuk porsi kecilnya. Keduanya memiliki rasa yang hampir sama, di mana elemen sour menjadi yang paling dominan. Tingkat kematangan noodle pas, tidak terlalu soft dan masih cukup padat.

Selain itu, disediakan juga menu Noodle ukuran besar, seperti Red Tom Yum Fish Ball Soup (Rp 29.545). Menggunakan vermicelli dengan beberapa fish ball yang gurih dengan tekstur yang cukup chewy. Sayangnya kuah tom yum menurutku terlalu dominan pedas, jadi kurang nikmat.

Di samping itu ada pula menu pilihan nasi, Kra-Pow Chicken Rice (Rp 42.727), side dish Flame-Grilled Chicken Legend (Rp 41.181) yang ak pesan selain memu noodles. Untuk Kra-Pow buatku terlalu over seasoning, jadi terlalu asin, sedangkan chicken-nya enak disajikan dengan sambal kecap serta masih memiliki tekstur yang masih tender.

Dan sebagai penutup ak order Sangkayaa (Rp 17.727) untuk ukuran small. Selain kaya-nya memberikan aroma yang sangat menggoda, white bread-nya juga memiliki tekstur yang lembut.

Overall masih banyak yang perlu ditingkatkan, terutama dari segi rasa atau seasoningnya.