Gregorius Bayu | ig: exploresto

Aku mengunjungi kafe ini karena ajakan temenku menonton Superbowl pagi tadi (yang mana membuatku tak menyangka pertandingan NFL bisa memakan waktu hingga 3 jam). Aku mengunjunginya ...

... Dan aku pikir kafe ini benar - benar merupakan kafe untuk nobar .. Di kiri kanan depan temboknya ditutupi oleh poster sepak bola, serta dipasangi syal milik tim bola. Mantap deh..

Menunya sederhana, aku pun membeli indomie telur kornet (Internet) karena kupikir itulah yang paling enak. Hasilnya, aku tidak bisa membandingkan antar menu, sih. Tapi kalau dibandingkan antar penjual indomie sepertinya masih ada yang lebih enak. Hehe

Overall, Kafe ini adalah kafe nobar sejati. Sehingga, untuk sekedar nongkrong, sejujurnya aku tidak terlalu merekomendasikan tempat ini sih. Kurang terasa rapi aja. Itu aja

Ini pengalaman pertamaku mengunjungi Upnormal yang ada di dalam mall. Cukup unik, sih. Namun aku menyayangkan suasananya yang entah mengapa tidak senyaman Upnormal lainnya. Entah, mungkin karena suara promosi gerai lain yang mengganggu atau apapun, saya tidak tahu.

Aku memesan kopi favoritku, Si Eko, serta menu baru yang harganya masih 10 ribu, yang aku lupa namanya apa, huhu .. Si Ekonya, tentu saja enak. Tidak mengecewakan. Menu Barunya, ah kupikir mienya terlalu kering dan lembek. Terasa seperti mie lama yang sudah dilapisi bumbu, dipanaskan, lalu disajikan untuk saya. Tidak seperti indomie baru matang. Sayang sekali namun hal itu cukup mengecewakan.

Overall, ternyata pengalamanku mengunjungi Upnormal Coffee Roasters BEC tidak sesuai ekspektasiku yang mengharapkan suasana, pelayanan, rasa, dan segalanya menyamai Upnormal Coffee Roasters cabang lainnya. Entah memang begitu atau hanya saya yang lagi bad luck, namun aku menyayangkan saja ketidaksamaan itu..

Promo Starbucks! Event itu pun kembali membawaku ke sini. Namun Starbucks yang berbeda, yaitu Starbucks Pasir Kaliki.

Karena pengen berhemat, hari ini pun aku membelinya teh saja. Teh asli, kurang manis, namun menyegarkan. Tinggal di kasih gula, rasa teh ini pun kembali menjadi manis. Mantap ...

Cuma sayangnya, dibanding Starbucks yang lain (yang pernah saya kunjungi), Starbucks ini sepertinya kurang rapi ya .. Cukup banyak sampahnya, apalagi bagian luarnya. Tempatnya juga memiliki kesan terlalu sempit. Mungkin karena kursinya yang cukup banyak dipasang, terutama yang bagian dalamnya. Gitu sih.

Overall, ya Starbucks Pasir Kaliki memang tidak mengecewakan.. Cuma, aku rasa, sepertinya Starbucks ini tidak bisa dikatakan sebagai salah satu yang terbaik.. hehe
Selamat mencoba!

Siang ini aku menyempatkan diri mengunjungi kafe ini. Lokasinya yang cukup "terpencil" memang menjadikannya kafe yang sepi. Sayangnya sepinya kafe inilah yang membuat "gairah" ku pun kurang muncul. Kafe ini jadi terlihat sebagai kafe yang biasa aja ...

Apalagi ditambah interiornya yang minimalis (meskipun aku suka tumbuhan kaktusnya yang benar - benar penguat utama keindahan interior kafe ini), dan juga pelayannya yang saat itu cuma satu membuat kesan "sepi" semakin terasa.

Aku cukup menyukai Reach Coffee Creamnya, dibandingkan Reach Coffee (yang tidak mendapatkan tambahan krim keju), minuman itu lebih enak. Sayangnya, menu makanan dari kafe ini bekerja sama dengan merk lain yang tidak jualan hari ini. So, yeah ... No food for today 🙂

Overall, Jadi .. Ya mungkin memang saya yang sedang datang dalam waktu yang tidak tepat atau memang seperti ini, yang jelas ya .. Kupikir kafe ini masih butuh peningkatan .. Semangat!

Ini aku memesan teh susu, tetapi diminta dicampurkannya juga dengan sirup melon karena penasaran ... Tapi sayangnya jadi kemanisan

Jadinya, karena ini kesalahan ku sendiri yang asal coba - coba jadinya aku tidak berani menilai teh poci itu nggak enak. Kalau membicarakan teh susunya itu teh poci cukup enak. Meskipun masih kalah dibanding yang lain tapi bukan berarti tehnya ga enak.

Overall, kupikir kalau memang lagi haus abis olahraga di GOR dan lagi butuh kesegaran, mencoba teh poci ini bukanlah sesuatu yang salah ..Selamat mencoba!

Jadi siang ini, aku diajak untuk ngopi di sini.. Mokka Coffee Cabana. Aku tidak mengerti arti Cabananya sih namun nevermind lah.

Jadi, kafe ini terdiri atas dua lokasi, Outdoor dan Indoor. Kami menempati posisi Outdoor yang boleh merokok. Sayangnya, ternyata wifinya nggak nyampe sini .. hingga kami pun memakai wifi mall yang dibatasi hanya boleh dipakai 2 jam. Sad ..

Kemudian karena lagi bosen kopi dan lagi ada menu promo, saya pun membeli Boba Brown Sugar Chocolate. Coba lah sekali kali boba2an haha .. Ketika sampai, penyajiannya cukup unik karena kalau biasanya boba itu ditaro bawah, ini di taro atas haha .. Unik juga. Akhirnya aku pun mencobanya. Namun ....

Rasanya aneh .. Rasanya malah mirip seperti rasa kopi. Entah, mungkin ini karena brown sugarnya sehingga cokelatnya hilang dan mengingatkanku pada brown sugar kopi, atau karena memang pelayannya salah mendengar sehigga yang disajikan Brown Sugar Coffee. Entah, aku tidak tahu. Namun sangat disayangkan dan malah mengganggu. Membuat rasanya menjadi aneh. Bobanya juga keras. Mirip mirip Bubble gitu ..

Overall, tempatnya bagus. Indah dan bikin nyaman. Namun aku menyayangkan pelayanannya. Seperti saat saya di sana, menurut saya mejanya itu sedikit terlalu tinggi daripada dudukan kursinya. Sepertinya itu saja. Terima kasih