Gregorius Bayu | ig: exploresto

Tempatnya sebenarnya indoor, namun karena punya kaca cukup gede yang terhubung dengan ruangan outdoor, kafe ini jadi punya sense of natural light yang menurutku bagus. Menyatu dengan baik dengan dekorasi interiornya. Jadi tempat yang nyaman parah.

Kursinya empuk, tidak ada senderan (agak disayangkan sih tapi ya gimana lagi), dengan posisi yang pas juga dengan mejanya jadi sebenarnya nyaman untuk buka laptop di sini.

Aku pesan sushi, Crispy Ebi Tempura Roll, 8 pcs. Yang mana menurutku enak. Udangnya empuk dengan bumbu yang terasa kuat sehingga rasa asam udangnya ngga terasa. Dengan tambahan saos, seluruh sushi bisa dimakan dengan nyaman.

Overall, it's a very nice to be visited. Nyaman berkunjung ke sini, suasananya santai, ngga terlalu ramai juga jadi enak buat nugas ataupun ngobrol. Top! Selamat mencoba!

Hal yang unik dari Starbucks Reserve memang merupakan adanya bar lain dengan barista dan menu dan kualitas kopi yang lebih kece, dan nuansa yang sedikit berbeda dibanding starbucks biasa.

Memang jujur, aku tidak memesan kopi via bar yang lain itu tapi via bar biasa. Dari segi harga, tidak ada perbedaan harga yang mentereng antara versi reserve dan biasa. Hampir sama, malah sepertinya sama

Untuk tempatnya sih, menurutku dekorasinya lebih bagus. Ada tambahan dekorasi kayu di sini sehingga tempatnya lebih terasa mewah dibanding starbucks biasa. Sayangnya, disini orangnya banyak. Penuh dengan orang buka laptop, kepenuhan ini memberikan sedikit rasa crowded yang membuat sedikit tidak nyaman.

Untuk minumannya, Asian Dolce Lattenya masih sama seperti starbucks biasa. Enak. No argumen. Sedikit perfect.

Overall, sebenarnya menurutku perbedaannya sedikit ya, antara Starbucks Reserve dan yang biasa. Kukira lebih banyak lagi perbedaannya. But nevermind lah, Starbucks tetap punya kualitas sendiri yang sama sekali tidak hilang di Starbucks yang ini. Selamat mencoba!

Kaget bin hepi banget ketika mendengar bahwa Kopi Toko Djawa (Tokdjaw) ternyata ada di Jakarta. Mengingat Tokdjaw (apalagi yg di Braga) itu jadi salah satu tempat favoritku dan teman-teman buat nongki, jaman dulu.

Banyak senyum tercipta saat aku membuka pintu di sini. Ternyata tempatnya agak berbeda dengan Tokdjaw Braga, lebih luas dan lebih banyak jendelanya. Nuansa yang kurasakan mirip Tokdjaw Burangrang (lokasinya di Bandung juga). Ruangannya dihiasi corak tembok rusak. Meja kursinya dibalut kain bermotif dan beberapa tanaman.

Mejanya yang hampir tidak terlihat dan ditemani beberapa kursi itu memang menjadi tempat favorit banyaj orang untuk ngobrol, dengan minuman favoritnya adalah Es Kopi Awan. Es Kopi + Foam Manis unik yang enak banget itu .. Foamnya manis bin lembut, es kopinya sendiri pas aku cobain ngga terasa manis dan malah cenderung pahit (mungkin emang ngga dikasih gula). Enak. Setelah dicampur foam manisnya makin enak lagi.

Overall, I'm glad you're here, and I love the clouds. Untuk pembaca, selamat mencoba!

Bersyukur akhirnya bisa menikmati malam di menteng, kali ini sedang rindu dengan sate padang, makanya nyobain sate padang ..

Ternyata enakk .. Dengan daging yang empuk, bumbu yang gurih pedas tapi tidak telalu pedas, teksturnya kental juga, dan porsi yang tidaklah sedikit. Sate Padang ini sebenarnya enak banget sih menurutku.

Dengan ditemani angin Menteng, suara tertawa orang, dan lembutnya cahaya malam, tempat ini jadi tempat yang nyaman banget buat makan sate padang.

Overall, it's well reccomended. Happy trying!! 😁

Hasil berburu terong membawaku ke sini malam ini. Lokasinya ada di Menteng. Cukup jauh dari jalan karena berada di dalam rumah Cokro. Bannernya kurang keliatan.

Setelah sedikit berjalan masuk, menemui sebuah kios kecil yang sangat ramai dengan hiasan. Tertulis nama Exquise Patisserie.

Kiosnya sebenarnya cukup kecil. Di dalam cuma tersedia 3 meja untuk 4 orang. Sementara di luar aku tidak menghitung jumlah mejanya .. Di luar kios dipasang banyak hiasan bunga, dan hiasan natal. Sementara di dalam, warna hijau muda menjadi warna dominan di dalam, dengan beberapa hiasan bunga di dekat kasir. Kursinya berbentuk sofa.

Aku memesan individual cakes bernama Laurent. Porsinya kecil. Tidak membuat kenyang. Warna cokelat gelap banget dengan 3 garis putih membuat kue ini jadi yang paling indah dan elegan. Semakin sering melihatnya jadi semakin tidak mau memakannya ..

Setelah mengumpulkan beberapa niat memakannya, akhirnya aku benar2 memakannya. Kuenya lembut, sesuai dengan keterangannya yang berupa choco cream. Kuenya juga empuk, manis, cokelatnya terasa dan tidak terlalu manis. Cocok bagi orang yang tidak suka dark chocolate. Worth it banget si ..

Overall, menurutku patisserie ini indah, indah banget. Dari kuenya, tempatnya, suasananya, hingga kenyamanannya. Sayang banget kalau makan di sini karena anda akan merasakan kesedihan saat menyendok kuenya atau saat meninggalkan tempatnya .. Selamat mencoba!