Gregorius Bayu | ig: exploresto

     Waktu itu pernah coba yang di Pasar Santa dan jujur saja, aku terkesima dengan rasanya .. Hingga di event festival makanan ini, aku coba lagi.
      Saat dihidangkan sebenarnya masih terasa terlalu panas, sehingga aku tunggu dulu. Saat asapnya berkurang, baru kucoba. Rasanya enak. Dagingnya empuk, dengan saos sate padang yang enak dan gurih (ada rasa lada) dan bikin nagih. Menyatu banget dengan dagingnya. Lontongnya juga porsinya pas sehingga saosnya bisa memberikan rasa yang merata ke semua lontongnya. Mantapp
        Overall, rasa yang bikin nagih itu membuat lidahku sebenarnya merasa kurang puas kalau cuma beli 1, dan ingin mencobanya lagi, kapan-kapan  Sehingga, selamat mencoba! 

     Adanya variasi es dawet membuatku penasaran hingga aku pun membeli salah satu yang ini. Bagaimanakah rasanya?
      Aku beli yang Dawetan Oval, yaitu Es Dawet ditambah Ovaltine, susu cokelat. Hasilnya menurutku lebih ke kayak Susu Cokelat dingin ditambah dawet. Santan yg biasanya jadi bahan utama es dawet ayu itu kurang terasa. Ditambah lagi tidak tersedianya sendok dan esnya yang terasa kebanyakan membuat susunya sudah terlanjur habis ketika dawetnya masih banyak di gelas.
       Overall, Enak? Sebenarnya secara umum tidak buruk. Namun aku pribadi menyayangkan saja identitas utama es dawet ayu yang tidak terasa di sini. Ide yang bagus, semoga bisa diperbaiki 

     Aku mencoba beberapa tester di event festival buka bersama ini dan menurutku, tester inilah yang terbaik 
      Sebab rasanya paling enak dibanding yang lainnya. Jus mangga ini kental. Konsepnya lebih terasa seperti Juice Frappe gitu. Juice yang ditemani es-es yang digiling, tapi jusnya tidak terlalu beku. Rasa mangganya pun manis banget, tapi manisnya tu terasa datang dari mangga bukan dari pemanis tambahan. Sehingga rasanya jadi enak banget. Terasa manis, sehat, mangga, dan tidak cepat habis. It's a perfect drink!
        Overall, menurutku tempat ini pantas untuk direkomendasikan. Jadi, selamat mencoba! 

     Mencoba lagi dimsum benhil di festival ini, mantapnya lagi, kali ini mencoba yang menu gratisan  hehehe ...
      Oke, mari kita bahas. Menu yg kudapatkan kali ini adalah menu paketan dari beberapa varian dimsum sehingga tidak semua dimsum rasanya sama, Kata pelayannya begitu.
       Tapi sejujurnya, rasa dimsumnya mirip2 .. hahaha  (soriii ...) Jadinya karena rasanya mirip kita langsung bahas secara umum aja ya. 
        Secara umum sih rasanya enak. Dimsumnya empuk dan terasa gurih. Rasa dimsumnya terasa, dengan tambahan keju di atas (yang sayangnya nggak terlalu nyatu dengan dimsumnya, gampang lepas) terasa variasi warna baru yang membuat dimsumnya semakin enak.
         Overall, berdasarkan rasa, menurutku dimsum benhil ini pantas dicoba. Jadi, selamat mencoba! 

     Keinginanku untuk sarapan (dan toko ini buka (dan aku juga udah lama ngga nyoba ketoprak)) membawaku ke sini .. 😅
     Tempatnya kecil, tapi bagusnya tempatnya itu bersih. Jadi untuk sekedar makan (sendiri atau sama keluarga) sebenarnya lumayan nyaman.
      Harga ketopraknya standar. Nggak murah nggak mahal (15k) tapi aku suka dari porsinya karena porsinya itu bisa dibilang banyak. Kerupuknya aja sampe dibikin piring lagi. Ditambah telor. Sampe waktu awal-awal makan tu pada tumpah dimana-mana wkwk       Rasanya sebenarnya enak. Agak disayangkan bumbunya itu kayaknya sedikit terlalu padat, ya. Kalau cair dikit pasti makin enak karena makin gampang nyampur dengan lontongnya. Karena terlalu padat hasilnya rasa kolnya agak2 hambar gitu. Terus kecapnya juga terasa kebanyakan.
       Overall, tapi meskipun begitu, secara umum aku tetap suka ketoprak ini karena porsinya yang banyak, harganya yang standar, tempatnya yang bersih, dan rasanya yang tidak mengecewakan .. Selamat mencoba!