3 Jenis Keju Asli Indonesia yang Tidak Kalah dari Keju-Keju Luar Negeri
List Artikel 24 Agustus 2018 | 0 KomentarKeju sangat identik dengan negara Barat, terutama Eropa. Hal ini dikarenakan sebagian besar produksi keju di dunia berasal dari negara-negara Eropa. Tak heran jika rata-rata kuliner Barat menggunakan keju sebagai bahan tambahannya, sebut saja pasta, pizza, burger, sandwich, hotdog, dan lain sebagainya. Penambahan keju bisa membuat makanan tersebut memiliki nilai protein tinggi karena susu mengandung kalsium, mineral, serta berbagai macam vitamin yang berguna bagi tubuh. Tapi tahukah kamu kalau keju tak hanya dimiliki oleh orang Barat saja lho, karena ternyata masyarakat Indonesia juga punya keju sendiri. Coba saja kamu lihat keju-keju khas Indonesia yang ada di bawah ini:
1. Dadiah
Sumber : IndonesiaKaya.com
Keju khas Indonesia pertama adalah dadiah yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Indonesia karena keunikan pembuatannya. Dadiah yang berasal dari Sumatera Barat ini merupakan hasil olahan fermentasi dari susu kerbau yang diletakkan di dalam bambu yang sudah dibersihkan lalu ditutup dengan daun pisang. Waktu penyimpanan dadiah ini bisa sampai berhari-hari karena semakin lama disimpan, maka teksturnya akan lebih padat dan keras.
Dadiah biasanya dijual di pasaran saat sudah difermentasikan dalam jangka waktu kurang dari satu minggu karena masyarakat Indonesia lebih suka tekstur yang empuk dan menggelenyar seperti tekstur tahu. Cara menyantap dadiah adalah dengan disajikan bersama dengan siraman gula aren. Tapi ada juga yang lebih suka menyantap dadiah sebagai lauk dengan didampingi sambal.
2. Dangke
Sumber : Fajaronline.co.id
Jika lebih suka tekstur
keju yang padat, kamu bisa mencoba dangke yang dibuat oleh masyarakat Enrekang,
Sulawesi Selatan. Keju yang terbuat dari susu kerbau atau sapi ini sudah dibuat
oleh masyarakat setempat sejak tahun 1900-an. Jika dadiah menggunakan bambu
sebagai wadah fermentasinya, dangke menggunakan batok kelapa yang dialasi daun
pisang.
Tapi sebelum diletakkan dalam wadah, susu yang dimasak terlebih dahulu ini diberi tetesan getah daun pepaya muda. Daun pepaya dipilih karena bisa memisahkan kandungan air dan lemak yang ada pada susu, ditambah lagi getah dari daun pepaya bisa membantu membuat susu jadi lebih padat sehingga teksturnya lebih solid. Sebelum disantap, keju dangke biasanya digoreng atau dibakar terlebih dahulu lalu disajikan bersama dengan nasi hangat, sambal, dan ikan laut goreng.
3. Dali Ni Horbo
Sumber : Obatak.id
Terakhir ada dali ni horbo yang merupakan keju khas Batak karena berasal dari daerah Tapanuli, Sumatera Selatan. Tak jauh berbeda dengan kedua jenis keju khas Indonesia lainnya, dali ni horbo juga sama-sama terbuat dari susu kerbau atau sapi. Meski terbuat dari bahan yang sama, tapi cara pembuatannya pasti berbeda. Dali ni horbo dibuat dengan cara merebus susu sapi lalu diendapkan bersama dengan air perasan nanas yang dicampur dengan air daun pepaya, lalu difermentasikan beberapa hari.
Penambahan air perasan nanas dan daun pepaya ini bisa mengurangi bau amis pada keju. Tekstur dali ni horbo ini terbilang lebih lembut dibanding kedua jenis keju khas Indonesia di atas. Dali ni horbo sering disantap dengan bumbu kuah arsik yang memiliki rasa gurih dan pedas.
Wah, luar biasa ya Indonesia itu. Semakin ditelusuri, ternyata banyak hal-hal dari Indonesia yang menarik untuk dibahas dan salah satunya keju-keju asli Indonesia seperti di atas. Nah, mungkin akan sulit kalau kamu mau mencoba keju-keju asli Indonesia tersebut, tapi kamu jangan sedih karena kamu masih bisa makan makanan berkeju lainnya seperti yang ada di restoran rekomendasi PergiKuliner di bawah ini!