5 Kuliner Indonesia yang Dipengaruhi Budaya Tiongkok

18 Desember 2019 | 0 Komentar
Indonesia memang dikenal punya beragam kuliner lezat yang sangat bervariasi. Hal ini dikarenakan masing-masing daerah di Indonesia selalu punya kuliner khasnya sendiri. Tapi terlepas dari hal tersebut, ternyata ada beberapa kuliner Indonesia yang dipengaruhi oleh budaya dari negara lain. Beberapa negara yang punya pengaruh kuat terhadap kuliner Indonesia adalah Timur Tengah, Belanda dan Tiongkok. Dari ketiga negara ini, PergiKuliner kali ini akan membahas tentang beberapa kuliner Indonesia yang dipengaruhi oleh budaya Tiongkok. Supaya tahu lebih lanjut lagi, cek dulu yuk ada kuliner Indonesia apa saja!

1. Pempek


Sumber : Pergikuliner.com

Kuliner Indonesia pertama yang mendapat pengaruh dari budaya Tiongkok adalah pempek. Kamu pasti tidak akan menduga bukan kalau kuliner khas kota Palembang ini ternyata ada pengaruh dari budaya Tiongkok. Menurut sejarahnya, pempek yang sudah ada sejak tahun 1617 ini dibuat oleh seorang apek keturunan Tiongkok yang mencari cara agar ikan-ikan yang ada Sungai Musi ini tidak hanya bisa disantap dengan cara digoreng atau dibakar saja. Agar ikan yang ditangkap bisa lebih awet, maka ikan-ikan tersebut dibuat menjadi pempek.

2. Bakso


Sumber : Pergikuliner.com

Kuliner yang kedua adalah bakso. Bakso sebenarnya juga mendapat pengaruh budaya Tiongkok. Nama bakso dalam bahasa dialek Hokkien memiliki arti daging giling. Awalnya bakso di Tiongkok dibuat dengan menggunakan daging babi giling. Tapi berhubung di Indonesia mayoritas penduduknya muslim, maka bakso dibuat dengan menggunakan daging sapi cincang yang halal. Tidak seperti bakso di Tiongkok, bakso di Indonesia disajikan bersama dengan kuah. 

3. Capcay


Sumber : Pergikuliner.com

Berikutnya ada capcay atau cap cai yang punya pengaruh dari budaya Tiongkok. Hal ini bisa kamu lihat dari penamaannya. Capcay sendiri dalam dialek Hokkien memiliki arti sepuluh sayuran. Tak heran kalau capcay Indonesia menggunakan beragam sayuran seperti sawi putih, sawi hijau, jagung putren, wortel, jamur dan lain sebagainya. Capcay biasa disantap dengan nasi putih dan aneka olahan seafood. 

4. Cakwe


Sumber : Pergikuliner.com

Cakwe menjadi salah satu cemilan yang bisa dengan mudah kamu jumpai karena kuliner ini merupakan street food yang dijual oleh pedagang kaki lima pinggir jalan dengan menggunakan gerobak. Cakwe di Tiongkok punya arti ‘hantu yang digoreng’. Hal ini dikarenakan cakwe lebih banyak dijumpai sebagai makanan pendamping bubur nasi panas. Di Indonesia sendiri, cakwe menjadi cemilan yang lezat disantap dengan sambal kacang yang pedas.

5. Lumpia


Sumber : Pergikuliner.com

Terakhir ada lumpia khas Semarang yang juga punya pengaruh dari budaya Tiongkok. Lumpia di Indonesia berisikan rebung, daging ayam, telur, dan udang. Awalnya lumpia memang dibuat oleh keturunan Tingkok yang tinggal di Semarang pada tahun 1800-an. Orang keturunan Tiongkok yang membuatnya bernama Tjao Thay Yoe. Sama seperti bakso, awalnya lumpia ini berisikan campuran daging babi cincang, tapi kemudian diganti dengan daging ayam.  

Itulah beberapa kuliner Indonesia yang dipengaruhi oleh budaya Tingkok. Beberapa diantaranya bisa kamu temukan di beberapa referensi di bawah ini ya!

Pempek Palembang Awan

Pempek Selamat

Bakso Kemon

Bakso Solo Samrat

Spice Bakso Ikan


Topik artikel ini: