Filosofi Rumah Makan Sunda yang Mengajarkan Budaya Kebersamaan
List Artikel 15 Agustus 2023 | 0 KomentarIndonesia sangat kaya akan keanekaragaman kulinernya. Banyaknya suku yang ada di Indonesia menjadi salah satu penyebab mengapa kuliner kita ada banyaknya ragamnya. Salah satu kuliner yang paling terkenal di Indonesia adalah kuliner khas Sunda. Kepopuleran kuliner khas Sunda ini bisa kita lihat dari banyaknya rumah makan Sunda yang bisa dengan mudah dijumpai di beberapa kota di Indonesia. Berbeda dengan rumah makan tradisional Indonesia lainnya, rumah makan Sunda memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya terlihat unik dan berbeda. Tapi tahukah kamu bahwa di balik keunikan rumah makan Sunda ini ternyata ada filosofi yang penuh makna. Lantas, apa filosofi rumah makan Sunda yang sebenarnya? Yuk, simak penjelasannya langsung di bawah ini!
Makan Lesehan
Sumber: pergikuliner.com
Ciri khas rumah makan Sunda
yang pertama adalah tempat makan yang kebanyakan berupa lesehan. Lesehan
merupakan sebuah budaya makan dengan duduk di bawah, baik itu dengan
menggunakan alas tikar maupun tidak. Nantinya, makanan akan disajikan dengan
beralaskan daun pisang atau diletakkan di atas meja berkaki rendah. Nah, ternyata ada filosofi di balik makan
lesehan ini. Tradisi makan lesehan
ini sudah lama dilakukan oleh masyarakat Sunda dan awalnya dikenal dengan nama "bancakan". Tradisi ini mencerminkan masyarakat Sunda yang dikenal silih asih dan
asih asuh yang berarti tidak ada jenjang atau batasan di dalam masyarakat
mereka dan mengutamakan kebersamaan. Jadi, siapa saja bisa ikut makan lesehan
bersama tanpa melihat status mereka, baik itu kaum bangsawan hingga masyarakat
biasa. Tradisi ini terus berkembang hingga sekarang dan masih banyak yang
melakukannya.
Suasana yang Asri dan Penggunaan Wadah Tradisional
Sumber: pergikuliner.com
Ciri khas lainnya dari rumah
makan Sunda adalah suasana yang asri. Jika kamu melihat rumah makan
Sunda, kebanyakan didesain dengan menggunakan material bambu dan kayu, disertai taman-taman hijau serta kolam ikan lengkap dengan gazebo-gazebo yang bisa
digunakan untuk makan lesehan. Suasana yang asri ini sengaja diciptakan supaya
nantinya orang yang menyantap kuliner Sunda bisa merasakan hubungan manusia
dengan alam. Dulunya, masyarakat Sunda sangat suka makan lesehan di pinggir
sawah, perkebunan, atau di area terbuka. Tradisi menyatu dengan alam ini sudah
menjadi konsep dari masyarakat Sunda, termasuk pada saat makan. Makan berlatarkan
suasana alam yang asri ternyata bisa menimbulkan rasa nyaman sehingga makanan
bisa dicerna dengan baik. Tidak hanya suasananya saja yang terasa asri, rumah
makan Sunda kebanyakan menyajikan makanan mereka dengan menggunakan peralatan
makan berbahan dasar kayu, bambu, hingga periuk sehingga suasana tradisionalnya
sangat terasa.
Porsi yang Banyak dengan Ciri Khas Lalapan
Sumber: pergikuliner.com
Filosofi masyarakat Sunda
yang menyatu dengan alam juga bisa dilihat dari sajian kuliner Sunda yang
selalu menyertakan lalapan sayuran di dalamnya. Selain menjadi pelengkap
hidangan dan sumber serat alami yang baik untuk tubuh, lalapan sengaja
disajikan oleh rumah makan Sunda karena merefleksikan konsep menyatu
dengan alam. Tidak hanya lalapan, porsi yang disajikan oleh masyarakat Sunda
terbilang cukup banyak karena memang sengaja dibuat untuk porsi lebih dari satu
orang. Contohnya saja, nasi liwet yang selalu disajikan dalam wadah panci besi atau wadah bambu dengan porsi untuk 3-4 orang. Penyajian porsi yang banyak ini juga ada
filosofinya. Rata-rata orang datang ke rumah makan Sunda bersama dengan
keluarga hingga teman-teman. Porsi yang banyak ini memungkinkan kita untuk
saling berbagi makanan satu sama lain. Dengan begitu, akan ada rasa kebersamaan
yang dipupuk dengan baik.
Nah, itu dia filosofi rumah makan Sunda yang mengajarkan kita akan budaya kebersamaan. Semoga dengan adanya informasi tersebut, kamu bisa menambah pengetahuan tentang rumah makan Sunda. Buat kamu yang ingin menyantap kuliner Sunda, di bawah ini ada beberapa rekomendasi rumah makan Sunda yang bisa kamu datangi!