Masuk Era Normal Baru, Apa Saja pengaruhnya Pada "Budaya" Nongkrong Anak Muda?
List Artikel 18 Juni 2020 | 0 KomentarNongkrong sudah menjadi "budaya" anak muda sejak beberapa tahun yang lalu. Tapi sejak kemunculan virus corona, tampaknya kita bahkan sudah lupa kapan terakhir kali nongkrong bersama dengan teman-teman. Sebelum diberlakukannya PSBB pada bulan Maret, kita masih bisa nongkrong santai sambil chit chat dan mencicip aneka kuliner enak di kafe atau kedai kopi. Tapi sekarang kebiasaan nongkrong nampaknya menjadi hal yang tidak mudah dilakukan di tengah pandemi covid-19 ini. Saat pemerintah sudah memberlakukan PSBB, semua orang disarankan untuk tetap berada di rumah dan meminimalisasi kegiatan di luar rumah serta melakukan pembatasan sosial atau social distancing. Otomatis orang menghindari kafe dan kedai kopi dan jika ingin menikmati makanan atau minuman tertentu, mereka lebih suka take away agar lebih aman. Tapi sejak mulai diberlakukanya era normal baru atau new normal oleh pemerintah, apakah budaya nongkrong akan populer kembali?
Sumber: Holamigo.id
Virus corona yang belum juga ditemukan vaksinnya membuat semua orang harus ekstra hati-hati ketika melakukan kegiatan di luar rumah. Pemberlakuan normal baru mengajak masyarakat untuk kembali berkegiatan di luar rumah, meski harus menerapkan beberapa protokol kesehatan. Kafe, kedai kopi, serta rumah makan mulai kembali dibuka untuk dine in, jadi kita bisa mulai kembali nongkrong. Pertanyaannya adalah apakah nongkrong di normal baru akan sama seperti nongkrong di saat-saat terdahulu? Jawabannya tentu saja tidak. Ada banyak sekali perubahan yang akan mengejutkanmu ketika memutuskan untuk nongkrong kembali di kafe. Perkara nongkrong di kafe saat ini bukanlah perkara yang mudah karena orang akan berpikir dua kali ketika akan nongkrong di kafe dan mempertimbangkan segi kesehatan mereka terlebih dahulu.
Sumber: Yopiefranz.id
Jika awalnya kita memilih kafe atau tempat nongkrong yang nyaman dan instagramable, sekarang kita wajib memilih kafe yang bersih dan sudah menerapkan protokol kesehatan dari pemerintah. Beberapa protokol kesehatan ini seperti adanya pengecekan suhu, meja yang diatur dengan jarak minimal 1 meter antar pelanggan, kapasitas pengujung yang dibatasi, dan lain sebagainya. Jadi meskipun kafe tersebut terlihat instagramable, tapi kalau kebersihannya tidak terlihat aman, pasti kita akan mengurungkan niat untuk mampir karena pastinya tidak akan merasa nyaman berada di tempat tersebut, bahkan rasanya bisa terus was-was kalau tertular virus.
Sumber: Detik.net.id
Ada tiga hal lain yang paling terasa adalah ketika kamu nongkrong di tengah pandemi ini. Pertama adalah teman-teman yang ikut nongkrong pasti jumlahnya akan terbatas alias tidak seperti dulu. Setidaknya kamu masih tetap bisa nongkrong bersama 2-5 orang teman. Kedua adalah ketika mengobrol dengan teman harus berjauhan sehingga volume suara harus diperkeras karena kita tidak bisa bisik-bisik lagi sambil bergosip. Dan yang satu lagi adalah kita tak bisa nongkrong berjam-jam lamanya atau hingga larut malam karena adanya pembatasan jam buka dan jumlah pengunjung sehingga mau tak mau kita tak bisa berlama-lama agar pengujung yang lain juga bisa bergantian masuk ke dalam kafe tersebut.
Perubahan inilah yang mau tak mau kita adaptasi karena kita harus menjalani hidup di tengah-tengah virus corona. Meski demikian, jika menerapkan protokol kesehatan, kita masih tetap bisa nongkrong. Jadi usahakan selalu menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan, mengenakan masker, serta tidak menyentuh area wajah selama bepergian di luar rumah.