Mengapa Kue Keranjang Selalu Tersaji Saat Perayaan Imlek?

11 Februari 2021 | 0 Komentar

Imlek tak hanya identik dengan lampion saja, tetapi juga identik dengan kuliner khasnya, termasuk jajanan khas Imlek. Berbicara tentang jajanan khas Imlek, ada satu kue yang tak boleh ketinggalan dan selalu tersaji pada saat perayaan hari raya Imlek, yakni kue keranjang. Mungkin sebagian besar dari kamu sudah tahu bentuk dan citarasa dari kue khas Imlek yang satu ini. Kue keranjang dibuat dari bahan dasar tepung ketan dan gula. Tak heran jika citarasanya cenderung manis dengan tekstur legit dan kenyal. Dinamakan kue keranjang karena memang bentuknya yang mirip dengan keranjang kecil. Lantas sebenarnya kenapa kue keranjang ini selalu tersaji pada saat perayaan Imlek dan apa alasannya?

 


Sumber: Ayobandung.com


Tahukah kamu kalau ada sebuah mitos yang beredar di kalangan masyarakat Tionghoa kalau ternyata ada sebabnya mengapa kue keranjang selalu disajikan pada saat perayaan Imlek. Konon katanya kue keranjang merupakan bentuk sesembahan kepada Dewa Tungku (Cau Kun Kong). Dewa Tungku ini setiap tanggal 25 bulan ke-12 kalender China melakukan tugas yang diberikan oleh Raja Surga (Hong Siang Te) untuk mengawasi setiap kondisi yang ada di rumah manusia dan melaporkannya ke surga. Agar Dewa Tungku memberikan laporan yang bagus-bagus, maka manusia membuat kue keranjang yang bercita rasa manis. Hal ini dimaksudkan agar Dewa Tungku akan mengatakan atau melaporkan hal-hal yang manis kepada Raja Surga. Sedangkan tekstur kenyal dari kue keranjang dimaksudkan agar Dewa Tungku tidak banyak bicara akibat lelah mengunyah kue keranjang. Semenjak itulah kue keranjang selalu disajikan pada saat Imlek.



Sumber: Magazine.job-like.com


Sementara itu, bentuk kue keranjang yang bulat seperti keranjang ini ada maknanya. Makna dari bentuk kue keranjang ini adalah kebersamaan keluarga. Jadi kalau ada salah satu anggota keluarga yang berpisah atau tidak tinggal bersama dengan keluarga dimaksudkan agar bersatu kembali atau berkumpul bersama pada saat perayaan Imlek. Kue keranjang ini memiliki daya tahan yang cukup lama alias awet. Jika masih ada sisa setelah perayaan Imlek, maka kue keranjang akan dijemur hingga mengeras. Nantinya jika ingin disajikan kembali, kue keranjang harus diolah terlebih dahulu dengan cara dicelupkan ke dalam adonan tepung dan telur lalu digoreng hingga bagian luarnya garing.
 
Itulah sekilas informasi tentang kue keranjang. Semoga informasi di atas biasa menambah pengetahuan kulinermu ya! Jika kamu ingin merayakan Imlek dengan makan malam bersama keluarga, kamu bisa datangi salah satu tempat di bawah ini aja ya, teman kuliner!

New Cahaya Lestari

Golden Sense International Restaurant

Soup Restaurant

PUTIEN

Din Tai Fung Chef's Table


Topik artikel ini: