Tak Hanya Ngeliwet, Ini Tradisi Makan Bareng yang Ada di Indonesia
List Artikel 10 Desember 2017 | 0 KomentarKamu pernah ngeliwet?
Ngeliwet merupakan tradisi makan bersama yang sering diadakan oleh masyarakat
Sunda dengan menggunakan daun pisang sebagai pengganti piring. Banyak yang
menganggap kalau tradisi makan bersama hanya ngeliwet saja, tapi nyatanya di
Indonesia ada banyak tradisi makan bareng. Masyarakat Indonesia memang sangat
suka makan bareng karena selain mempererat kekerabatan, cita rasa makanan juga
jadi lebih lezat sehingga makan jadi lebih nikmat. Lalu, apa saja sih tradisi
makan bareng selain ngeliwet yang ada di Indonesia? Mari kita lihat!
1. Bajamba dari
Sumatera Barat
Sumber: amazing-sumbar.blogspot.co.id
Di kota Sawah Lunto
ada tradisi makan bareng yang dikenal dengan Bajamba. Tradisi makan bareng ini pada
tahun 2006 pernah mencetak rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) karena diikuti
hingga 16.123 orang warga. Bajamba selalu dilakukan pada saat perayaan tertentu
seperti panen raya, pernikahan, hingga acara besar seperti hari lahir kota
Sawah Lunto. Ada satu hal yang unik dari tradisi makan ini karena sebelum
makan, Bajamba harus dibuka terlebih dahulu dengan pantun.
2. Megibung dari Bali
Sumber: ulinulin.com
Bali memang sarat akan
tradisi adatnya, termasuk padat tradisi makan bareng yang dinamakan Megibung. Tradisi
makan bareng ini awalnya berasal dari Raja Karangasem yaitu I Gusti Anglurah Ketut
Karangasem. Pada saat itu sang raja berperang untuk menaklukkan suku Sasak
(Lombok) pada tahun 1692 Masehi. Setelah berperang, sang raja mengajak para
prajuritnya untuk makan bersama-sama dengan nasi, sate, lawar mewar putih,
sayur urap, dan lauk pauk khas Bali lainnya.
3. Patita dari Maluku
Sumber: detik.com
Beralih ke Maluku, ada
tradisi makan bareng yang dinamakan Patita. Patita ini sering digelar pada saat
acara tertentu seperti pernikahan hingga perayaan besar lainnya. Uniknya, tak
hanya semua anggota keluarga atau teman yang bisa menyantap makanan yang
disajikan, tapi siapa saja yang ingin datang bisa makan bareng. Makanan yang
disajikan biasanya makanan tradisional Maluku seperti nasi kelapa dan nasi
kuning beserta lauk-pauk khasnya. Tak seperti tradisi makan bareng di daerah
lain yang digelar secara lesehan, patita justru digelar di atas meja hingga
beberapa meter.
4. Besaprah dari Kutai
Sumber: antaranews.com
Dalam bahasa Kutai,
Besaprah memiliki arti makan bersama sambil duduk bersila di atas tikar. Dalam
tradisi makan bareng ini tak ada batasan sosial sehingga baik itu pejabat
maupun rakyat biaya bisa makan bersama. Keunikan lainnya adalah kamu bisa memilih
makanan yang kamu suka dan duduk di depan makanan tersebut. Jadi nantinya kamu
tak akan tahu siapa yang akan makan di sebelah atau di hadapanmu. Apakah itu
orang lain, keluarga, atau pejabat yang datang.
5. Babancakan dari
Banten
Sumber: penghubung.bantenprov.go.id
Terakhir ada
Babancakan yang berasal dari masyarakat Pandeglang, Banten. Babancakan sering
kali disebut dengan Bancakan. Tidak seperti tradisi makan lainnya yang diadakan
pada saat acara tertentu, Babancakan justru bisa diadakan kapan saja dan di
mana saja. Bisa di halaman rumah, kebun, tepi sungai, atau di dalam rumah.
Serupa dengan tradisi ngeliwet khas Sunda, Babancakan ini juga menggunakan daun
pisang sebagai alas makannya.
Seru-seru kan tradisi
makan bareng di berbagai daerah tersebut? Kalau kamu ingin mencoba tradisi
makan bareng sama teman dan keluarga, bagaimana jika nanti mampir ke salah satu
restoran di bawah ini!