Darsehsri

Kepepet ngopi tapi udah larut malam, pas lewat lihat myriad masih buka, tapi sudah closed order hanya boleh pesan minum dan dessert yang tersedia di etalase kaca saja. Ngga masalah, nongkrong tetap lanjut, saya lihat juga ada beberapa tamu yang masih duduk di smoking area, terima kasih sama staffnya yang ramah melayani sampai acara ngedessert saya selesai.

Tempatnya terkesan exclusive dan modern karena pemakainan warna putih pada interiornya, di beberapa sudut ada lampu hias flying swallow, juga zen garden yang rapih dan meneduhkan mata yang menyambut di area pintu masuk. Jujur saya betah meski hanya menikmati dessert, next time pengen coba menu main coursenya.

Suami pesan Manual Brew (35k) pakai beans panama, katanya cocok, sesuai selera. Kopi Susu Aren (35k) pesanan saya juga oke, kental dan creamy sekaligus, rasa kopinya masih terasa di lidah, saya suka.

Saya pilih dessert Tiramisu (40k) dalam gelas kotak, tiap layernya terlihat menggiurkan. Enak sekali, kecuali coffee caviarnya yang terasa janggal di lidah, mirip rice crackers yang kerendam espresso shot.

Coffee Panna Cotta (40k) juga enak, layernya cantik, charcoal sponge-nya lembut, coffee pannacottanya juga pas manisnya.

Coffee shop yang udah lama saya bookmark ini ternyata tempatnya asyik, sesuai dengan namanya, banyak pakai material kaca ruangannya. Kapasitas tempat duduk banyak, luas dan nyaman.
Menu yang ditawarkan selain minuman, juga ada pastry dan makanan berat. Harga juga sangat ramah di kantong.

Saya pesan beberapa menu, ada Eskimo (25k) berupa iced moka, coklatnya cukup melimpah, terutama di bagian permukaan minuman. Menurut info staffnya, ini salah satu menu minuman favorit di kaca coffee.
Selain itu pesan Kopi Susu (22k), ini juga enak, kopi dan susunya balance, manisnya juga pas. Ukuran gelasnya cukup tinggi, jadi puas banget.
Yang harus banget diorder juga, ada menu minuman dalam kemasan botol, lupa brandnya tapi enak sekali, saya mencicipi minuman kelapa bernama coconut party, segar, enak banget.
Untuk cemilan pesan Nastar cake (45k) dan Bakso Goreng (27k), keduanya recommended, nastar cake berpotongan besar dengan selai nanas melimpah juga sebutir nastar manis gurih yang ngga perlu nunggu lebaran dulu buat menikmatinya. Sementara bakso goreng juga terasa gurih meski kopong, saus cocolannya juga enak.

Terakhir makan pizza Papa Ron’s entah berapa tahun yang lalu, di cabang bogor dan agak mengecewakan. Lalu kemarin adik saya nanya minta dibawain apa sepulang dia kerja, nawarin pizza Papa Ron’s dan sedikit ragu-ragu. Ternyata pas beli widiihhh, enak bukan main, mirip pizza jaman dulu, masa-masa pizza jajanan mahal dengan topping melimpah dan dough empuk yang wangi.

Sebetulnya saya request chicago deep dish pizza yang kata teman-teman enak, tapi menurut adik saya pelayannya bilang sold out. Setelah beli Meat Eater dan Extravaganza baru bilang kalau chicago deep dish ready, hmm udah terlanjur pesan dua pizza lainnya.

Untungnya keduanya enak, sesame crustnya renyah dan wangi, rotinya tebal, empuk dan topping melimpah, tasty, mantap. Ada harga ada rasa, total beli dua loyang sekitar 200k. So far, pizza paling enak ala pizza jadul, ya pizza Papa Ron’s. Jadi pengen mampir ke outletnya deh.

Sekedar info saja, meskipun banyak resto yang memakai nama Al-Jazeerah, tapi resto timur tengah satu ini hanya memiliki dua outlet saja, satu di cikini ini dan satunya lagi di cipinang. Tempatnya di setting ala fine dining, rapih, tapi sebetulnya ini casual dining kok. Paling cocok kesini rame-rame karena rata-rata porsi makanannya cukup besar, harga menunya pun lebih bersahabat di banding resto timur tengah lainnya.

Favorit keluarga saya, Buntut Bakar, satu porsi isinya banyak, cukup untuk sharing. Lemak di buntutnya tebal, di bakar enak, di goreng lebih enak lagi. Pelengkapnya sambal kecap, tapi saya lebih suka sambal hijau yang disediakan untuk menu nasinya.

Pilihan menu nasi berempahnya banyak, saya suka Nasi Mandhi Lahamnya, rempahnya ngga terlalu strong tapi rasanya gurih, daging kambing yang jadi pelengkapnya juga kering tapi lembut. Selain itu juga pesan Madgot
Laham, menu nasi dengan arabian spices dan tomato paste, ngga kalah enak dengan mandhi laham.

Satu lagi yang ngga pernah absen, Arabian Bread plus Curry-nya, tetap jadi appetizer yang dinantikan.

Resto chinese food Terfavorit di mall, ya Sapo Oriental, semenjak resto chinese food belum banyak bertebaran dimana-mana. Dari dulu ngga pernah ragu buat makan disini, apalagi semenjak sudah Sertifikasi Halal MUI, saya dan keluarga makin mantap makan di Sapo. Pilihan makanan beragam, harga juga masih masuk akal, tempatnya cukup nyaman buat ngumpul bareng keluarga.

Sudah banyak menu yang sering saya pesan, hampir semuanya favorit, yang ngga boleh terlewatkan tentu saja Sapo. Terakhir makan disini pesan :

Sapo Bebek Oriental (40k)
Tersaji diatas claypot, hangat mengepul, isiannya beragam, ada potongan bebek kemerahan khas sapo oriental, jamur shitake yang kenyal, tofu yang lembut, irisan daun bawang juga paprika warna warni. Semua menyatu dalam kuah kental khas sapo, enak banget, disantap pakai nasi oke, pakai mie ngga masalah, bahkan hanya sapo saja lebih baik biar citarasanya makin nikmat.

Angsio Tahu Jamur Shimeji (35k)
Menu ini ngga pernah saya lewatkan, soft and silky tofu berlapis warna hijau daun, diatasnya bertebaran jamur shimeji, paling enak disantap saat masih hangat, biasanya sampai kuahnya pun jadi bahan rebutan kalau makan sama keluarga.

Ayam Saos Kungpao (38k)
Ayam, cakue, kacang mede dan cabai kering, sesimple itu tapi enak sekali buat di santap bareng nasi, cenderung agak kering dan bumbunya tasty sekali.

Buncis Szechuan (32k)
Menu sayuran favorit saya, baby buncis berpadu bumbu szechuan yang pedas, manis dan gurih. Buncisnya renyah ngga overcooked, bumbunya melimpah bercampur antara daging dan tauco.

Puding Longan (18k)
Kalau ini dessert favorit suami saya, legit manis, puddingnya ngga terlalu lembut juga ngga keras, pas sekali. Rasa manisnya juga pas, selain jadi pemanis tampilan, longannya juga segar.

Es Kelapa Jeruk (25k)
Minuman segar perpaduan antara es kelapa dan jeruk, bisa request untuk takaran gulanya. Kelapanya lembut, masih muda dan jeruknya manis asam, segar.

Kesan warm dan cozy terasa saat memasuki seating area, kursi dan interior didominasi warna coklat. Siapapun yang baru memasuki area Elasador pasti matanya tertuju sama tungku parillas alias panggangan barbekyu yang memakai arang.

Pesan Mixed Platters yang ternyata cukup untuk 3-4 orang, isinya terdiri dari beef, sosis dan ayam. Beefnya enak, juicy, well seasoning. Pun sama halnya dengan ayam panggangnya, meski sedikit keras tapi bumbunya meresap. Sosisnya juga ngga luput dari santapan saya, enak, padat dan gurih.
Karena belum termasuk sidedish, jadi pesan Creamy Spinach, enak juga, porsinya pun banyak. Selain itu pesan Bruschetta Mushroom, wah ini wajib order kalau kesini, rotinya tebal dan lembut, toppingnya luber memenuhi rotinya, berupa mushroom yang di sautee, enak.