Darsehsri

Sedikit melipir dari kota bogor, perjalanan menuju ruang riung setidaknya butuh waktu 15 menit dari pintu tol sentul selatan. Melewati kebun pinus mengarah ke bukit pelangi, kalau mengikuti maps kurang akurat karena titiknya di green valley. Padahal posisinya masih maju lagi, bersebelahan dengan resto sunda. Papan nama cukup jelas, berwarna merah dengan tulisan putih.

Suasananya ala pedesaan, bangunannya terbuat dari bambu. Spacious dan cukup bersih, bagian samping sedikit berbukit penuh tanaman bambu juga perdu. Di seberang, masih dalam satu area dengan coffee shop ada bangunan yang nantinya mau dijadikan pusat oleh-oleh.

Saya pesan Coffee Salto, mocha dan flat white @idr 25k. Dinamakan coffee salto karena posisi gelasnya di balik, cara minumnya gelas di angkat sedikit demi sedikit dari tatakan, ngga butuh keahlian khusus hanya sedikit sabar dan hati hati. Karena kalau terburu-buru bisa bisa isi gelas tumpah semua ke dalam piring tatakan. Kopi di sesap dari piring tatakan, ini sebetulnya cara minum kopi ala jaman dulu di kampung-kampung sekitar bogor, saya sendiri mengalaminya waktu masih kecil. Rasa kopinya sendiri enak dengan harga yang terbilang murah, memakai beans cikoneng hasil dari perkebunan sendiri.

Sebagai kudapan, saya memilih :
Gemblong Talas idr 17.5k
Biasanya gemblong terbuat dari ketan, tapi disini terbuat dari talas. Legit, bentuknya lonjong, satu porsi isi tiga pieces. Gula merah di bagian luarnya sedikit basah, manisnya pas.

Colenak idr 15k
Kudapan ini terbuat dari tapai singkong, di beri parutan kelapa dan gula merah, orang sunda biasa menyebutnya unti. Dalam piring kecil terpisah juga disediakan gula merah cair yang bisa di tuang ke atas tapai atau cukup di cocol saja.

Seupan Talas idr 17.5k
Seupan artinya kukus, sebetulnya ini teman minum kopi yang sangat akrab disajikan di perkampungan. Talas kukus disajikan dengan serundeng dan gula aren, sayangnya menurut saya terlalu lembek alias kelamaan ngukusnya. Saya lebih suka talas kukus yang legit tapi empuk. Oh ya jangan heran kalau ada rasa asin pada talasnya, karena sebelum di cuci atau di kukus biasanya di balur garam supaya hilang getahnya.

Glosis yang semula berlokasi di mall kota kasablanka, kini berpindah lokasi ke sebuah gedung bernama La Maison di jalan barito. Saya terpikat sama desain ruangan bergaya tropical dengan aksen pohon artifisial berwarna hijau di beberapa sudut resto dan mural arts bergambar burung di dinding dekat meja kassa. Ambiance-nya terasa santai tapi ceria, pelayanan pun mendukung kita buat menikmati suasana dan makanan disini karena beberapa staff selalu stand by dekat meja tamu.

Resto yang buka dari pukul 7 pagi sampai dengan 10 malam ini menyediakan menu-menu yang cukup variatif dan harganya sebanding dengan rasanya, mulai dari menu brakfast, brunch, lunch hingga dinner.
Saya dan teman pun mencicipi beberapa menu favorit disini.

Fish Wrap idr 65k
Menu western satu ini mengenyangkan, dua gulung tortilla besar berisi fish fillet, tomato rice, sayuran, red bean dengan saus tartar segar. Side dish-nya berupa salad sayuran segar dengan vinegar. Begitu di kunyah ada sensasi renyah dari fish fillet yang crispy.

Super Poke idr 65k
Salah satu menu breakfast kekinian, hadir di glosis. Super poke tersedia dalam dua pilihan, memakai brown rice atau quinoa. Saya sendiri memilih quinoa dengan topping edamame, nori, daikon dan salmon poke yang menggunakan white sauce homemade.

Seafood Pasta idr 86k
Biasanya seafood pasta tersaji dengan tomato sauce yang terlalu asam, sehingga rasa seafoodnya tenggelam. Tapi lain halnya di glosis, seafood pastanya ngga terlalu asam, balance dengan tomato sauce yang ngga terlalu kental juga. Potongan seafoodnya banyak, king prawn, mussel, squid dan fish terasa fresh.

New Yorker Steak idr 165k
Salah satu menu yang wajib di order selain chicken steak yang jadi favorit disini. Sirloin steak tersaji tebal, juicy dan saya minta tingkat kematangannya medium well. Mushroom sauce-nya enak, bumbunya pas,french fries-nya renyah dengan potongan cukup tebal.

Kalau dengar kata gyutan, pasti bawaannya kalap. Ini kali kedua saya ke negiya donburi, sebelumnya pernah pesan menya gyutan di cabang lain dan ketagihan, puas sama potongan gyutannya yang lebar-lebar dan tasty.

Kali ini saya datang buat menikmati Spicy Chicken Soba idr 42k, well ini recommended sekali. Porsinya besar, ada semangkuk mie dan semangkuk soup seaweed. Untuk mazesoba isiannya komplit, ada mie, jamur enoki, daun bawang, crumbs dan spicy chicken. Saya ngga menyangka mienya licin, lembut dan tasty. Aduk semua hingga rata, pedasnya pas, spicy chickennya ngga enek, ketagihan siy. Oh ya mazesoba ini kering, kuahnya terpisah dalam mangkok kecil berisi seaweed lebar-lebar dan kuah yang gurih.

Gyutan ala carte idr 75k
Awalnya saya pikir mazesoba-nya bakal sedikit toppingnya, makanya pesan menu ini, laper mata juga siy hehehe. Tapi memang ngga menyesal ya katena gyutan disini juara banget, lebar lebar, tasty dan sedikit chewy. Meskipun saucenya ada aroma yang kurang saya suk, entah apa itu tapi rasanya tetap enak.

Salah satu restoran favorit saya dan keluarga dari beberapa tahun yang lalu semenjak kehadirannya pertama kali di daerah menteng. Kali ini saya berkunjung ke hongkong cafe cabang kuningan city. Tempatnya lebih terbilang biasa di banding dengan cabang menteng atau gandaria, tapi tetap cozy dan interiornya bagus. Pelayanan juga cepat, meskipun jujur aja saya suka agak ribet kalo harus masukin kode menu saat order.

Saya pesan Seafood Mushroom Cream Sauce Spaghetti, porsinya besar, lebih besar dari porsi spaghetti pada umumnya. Atasnya ditutupi mozarella cheese cukup tebal, begitu di aduk, creamy sekali. Potongan seafoodnya banyak, enak karena seafoodnya cukup fresh. Rasanya sebanding dengan harganya yang bandrol idr 72k, memuaskan.

Teman saya order Yeong Chaw Fried Rice idr 52k, porsinya juga besar. Ada potongan ayam berwarna merah, saya sendiri sempat mencicipi dan cukup enak meskipun saya kurang suka sama nasi goreng berwarna selain putih ala nasi goreng hongkong.

Deep Fried Oyster Omelette idr 54k
Menu wajib setiap kali ke hongkong cafe, omelettenya di goreng dalam minyak goreng panas dalam jumlah banyak, sampai telur yang di kocok berbentuk seperti sangkar burung. Oysternya juga ikutan garing, gurih dan enak banget bangeet. Sausnya bisa di siram atau cocol yang mirip sama saus bangkok.