Darsehsri

Siang menjelang sore saya datang ke coffee shop baru ini,ternyata masih dalam proses persiapan jadi belum rapih betul penataan interiornya. Kalau saya perhatikan bakal jadi tempat asik buat nongkrong,lumayan spacious tempatnya dengan ciri khas three folks berwarna royal blue.

Pelayanan juga oke,menu yang ditawarkan juga menarik. Banyak nama menu yang unik dan bikin saya penasaran. Seperti minuman yang saya pesan, Earl Grey Macchiato. Minuman non coffee ini seger banget,sepertinya terbuat dari earl grey syrup plus foam tebal diatasnya,jadi manis gurih. Manisnya pas,ngga berlebihan dan cocok sekali berpadu dengan makanan yang saya pesan Jagaimo cheese yang rasanya asin gurih. Jagaimo Cheese ini semacam pancake tapi di bagian tengahnya diberi cheese dan atasnya di beri mozarella yang di torched sedikit.

Sementara itu teman saya {Ika Nurhayati} memesan fish and chips yang porsinya lumayan banyak dan rasanya tasty dan pesan minuman Earl Grey Latte yang enak dan bikin ketagihan.

Oh ya disini juga menjual ice cream dengan aneka rasa,next time saya bakal balik lagi karena masih penasaran sama beberapa menunya.

Siapapun yang suka sama tempat yang ecofriendly,pasti jatuh hati sama ambiance-nya ecology. Dari tampak eksterior aja udah terlihat keren dengan konsep vertical garden yang nampak kehijauan. Belum lagi banyaknya tanaman dalam pot pada seating area,bikin suasana tambah cozy.

Pelayanan bagus, friendly dan informatif. Selalu ada pelayan yang stand by dekat meja kita.
Menu cukup variatif,range harga juga standar.

Tergiur sama salah satu menunya yaitu Tenderloin Shish Kebab,penyajiannya pakai tusukan kebab yang cukup panjang. Paprika dan zucchini-nya fresh,saya suka karena cuma di seasoning salt and pepper aja. Dilengkapi buttered brown rice yang lembut dan gurih banget,suka banget. Untuk tenderloinnya agak alot jadi makannya agak lama.

Selain itu pesan chicken wing juga,sayangnya perut udah full banget jadi ngga sempat icip. Menurut teman saya chicken wing-nya enak. Sementara cafe latte pesanan teman saya standar aja ngga special rasanya.

Sering lewat tapi baru berkesempatan mampir kali ini gegara lupa beli oleh-oleh buat orang rumah. Tempatnya spacious,terlihat cozy di sekitar seating area sebelah cake shop-nya. Kapan-kapan pengen ah nongkrong disini. Pelayanan juga ramah dan cukup cekatan.

Saya hanya beli beberapa roti aja,ngga banyak yang dipajang di etalase. Sedikit terpaksa saya beli aneka bun dan pastrynya,surprisingly enak-enak semua. Rotinya padat,ngga terlalu manis dan ngga terlalu asin. Sayangnya karena sudah sore mungkin stock roti sudah hampir habis jadi pilihan juga ngga banyak. Selain itu beli tiramisu in jar juga,ini juga enak,ngga terlalu manis.

Dari pertama lihat logonya saya jatuh hati sama slatan yang berkonsep minimalis ini. Begitu masuk,mata langsung tertuju sama tegel yang menghiasi coffee bar-nya,belum lagi pilihan ornamen yang menambah suasana homey. Meskipun ngga besar tapi terkesan clean dengan interior bernuansa putih dan turqouise.

Baristanya juga ramah dan informatif. Saya pesan Milk Chocolate dingin untuk sore yang masih terasa gerah,datang dalam gelas berukuran sedang. Coklatnya kental,manisnya cukup dan tekstur bubuk coklatnya terasa agak nyangkut di leher.

Sebetulnya lagi ngga pengen ngemil tapi apadaya lihat orderan teman yaitu Milky bath langsung ngiler. Disajikan dalam cup,dingin langsung dari kulkas,isinya kaya cupcake tapi disiram susu dan coookies cream,nah bingung kan ngebayanginnya,mending langsung nyoba aja ke slatan dijamin ketagihan kaya saya hehe.

Cukup lama saya dengar resto ini,satu-satunya authentic italian resto di kawasan sentul city. Beberapa teman merekomendasikan,tapi baru sempat mampir. Lokasinya di dalam taman budaya sentul,begitu masuk parkiran sesudah ambil tiket langsung belok kiri,giuliani letaknya bersebelahan dengan tempat spa.

Restonya cukup simple dan cozy untuk bagian outdoornya,tapi bagian indoornya gabung dengan pantry,sayangnya pendingin ruangan ngga mumpuni,alhasil gerah sekali. Sekedar saran,mungkin lebih baik semua jendela dibuka saja,angin semilir perbukitan masih terasa enak dibanding pakai pendingin ruangan tapi ngga menyejukan.

Servicenya cukup bagus,fast taking order,friendly dan cukup informatif mengingat beberapa menu mengandung pork dan pelayannya ngga ragu-ragu menginformasikan waktu awal kedatangan saya.

Menu cukup variatif dan menarik,kayanya saya bakal balik lagi karena penasaran sama pasta dan soupnya.
Saya dapat compliment roti dengan herbs wangi,sepertinya rosemary,agak asin dan padat.

Ravioli Ricotta E Spinachi idr 65k
Porsinya cukup banyak dengan ukuran ravioli yang cukup besar-besar buat saya. Raviolinya al dente,meskipun oily,surprisingly enak sekali. Isiannya ngga over,sedikit tapi cukup tasty. Apalagi potongan mushroomnya besar dan banyak.

Porcini idr 85k
Penasaran dengan pizzanya,saya pilih pizza porcini yang begitu disajikan sekitar 5 potong besar dengan topping melimpah,porcini mushroom,smoked beef,enak sekali. Aroma doughnya agak beda dengan pizza yang biasa saya beli,lebih renyah tapi lama sedikit bisa alot. Rasanya juga beda,pizzanya bikin ketagihan.

Seakan ngga pernah habis ide team popolo buat nyiptain ambiance asik buat menikmati kopi. Cabang popolo sentul,menempati sebuah rumah kaca diantara pepohonan. Sejuk meskipun pepohonannya ngga terlalu rimbun.

Letaknya di area taman budaya,ngga besar tempatnya tapi superrrrr cozy. Dengan interior kekinian,athmosphere yang berbeda,benar-benar bikin betah buat berlama-lama. Sementara ini seating area masih terbatas,agak rebutan dengan pengunjung lain karena pengen dapat spot cantik buat foto salah satu tujuannya hehe.

Pesanan saya seperti biasa Mocha,nutella brownies dan avocado coffee. Soal rasa ngga perlu diragukan karena baristanya handal dan friendly.

Kayanya kurang afdol kalo jalan ke mall dan nemu auntie anne's terus ga beli. Minimal beli pretzel parmesan cheese kesukaan saya buat dimakan di mobil dalam perjalanan pulang hehehhe.

Kali ini beli pretzel parmesan cheese dan pretzel stix yang cheese dan chocolate. Berhubung udah ga tahan jadi pretzel parmesan di lahap duluan dan ngga keburu di foto hehehe. Kalo pretzel stix saya kurang suka karena rasanya campur aduk,tapi anak saya doyan banget jadi lebih sering beliin buat dia.