Darsehsri

Weekend lalu saya menikmati AYCE sama teman-teman, tapi bukan sembarang AYCE. Sebab yang ditawarkan di Fonzu ternyata melebihi ekspektasi saya. Selain ambience-nya yang simple dan nyaman, ruang makan untuk yakiniku dan shabu-shabu terpisah. Di dominasi warna abu-abu dan hitam, makan malam jadi berkesan karena ada live music saat kami datang.

Saya pilih Premium Yakiniku All You Can Eat & Drink (580k) ternyata untung banget, dengan durasi 120 menit,kita bisa menikmati lebih dari 17 jenis daging (Beef, Lamb, Chicken), 8 jenis appetizer, 13 jenis vegetables & Leaf vegetables, soup, rice, deep fried sampai dengan aneka minuman.
Diantara belasan jenis daging yang ditawarkan, pertama saya mencoba Wagyu King Steak, agak sulit di percaya, dagingnya selebar piring sajinya, lol. Dagingnya lembut, lalu Honetsuki Lamb Chop yang tebalnya bukan main, di susul Atsugiri Tan yang tasty dan akhirnya beberapa jenis daging lainnya seperti Saikoro yang super tender, Gyutan yang bikin susah berhenti ngunyah dan aneka lamb saya pilih.
Untuk dipping sauce ada tiga macam, Original, Sweet dan Oishi Sauce. Favorit saya sweet sauce, tinggal tambah irisan cabe rawit dan bawang putih, hmmm enak.

Side dish yang saya pilih ngga banyak, hanya mushroom dan onion. Kalau suka mushroom, coba pesan mushroom foil, isinya aneka jamur yang sudah di seasoning, tinggal di grill sebentar, buka bungkusnya, voila.. wangi jamurnya semerbak dan rasanya enak banget.


Untuk minuman saya pilih ocha hangat saja, menurut saya paling cocok saat menyantap ayce.

Oh ya kalau ngga punya banyak waktu, bisa kok pilih AYCE yang hanya berdurasi 60 menit saja harganya idr 170k/pax. Tapi lagi ada promo till end august, jadi cuma bayar idr 150k/pax aja. Menunya sedikit berbeda dengan yang premium, tapi tetap worth it kok.

Pelayanan disini juga terbilang cepat, jangan segan-segan minta bantuan staffnya buat memanggang daging kalau kita kurang mahir atau kerepotan sambil ngunyah .

Mampir untuk breakfast di cafe mungil yang di dominasi warna hitam abu dan putih. Agak sepi di sabtu pagi menjelang siang, cukup nyaman karena letak cafe ini di pertokoan bagian belakang.
Dari sisi tempat memang agak jauh dari kesan instagramable, tapi kalau dari sisi menu cukup kekinian lho.
Saya pesan Super Poke idr 60k, isiannya ada salmon poke, edamame, carrot, daikon, nori dan tobiko. Karena saya pakai quinoa jadi tambah 10k, semuanya fresh dan rasanya enak banget kaya poke bowl di resto yang jual healthy food lainnya.

Salmon Tartare idr 45 tampil berlayer, layer paling bawah ada tomato, di susul avocado dan paling atas ada salmon. Yummy sekali karena salmonnya fresh, sebetulnya menu ini lebih cocok buat lunch karena dressingnya agak strong buat saya.

Beetroot Bruschetta idr 25k roti panggang dengan topping mashed beetroot dan tobiko, selain tampilannya yang kece rasanya juga enak banget. Saya kira hanya roti panggang biasa tapi ternyata rotinya aja udah gurih, plus toppingnya enak jadi makin mantap.

Anyway thanks buat staff yang udah membantu teman saya yang kehilangan charger hand phone disini, meskipun awalnya bilang ngga ada barang yang ketinggalan disini. Finally ketemu juga chargernya.

Untuk area kemang bisa di bilang harga makanan di bebek renon affordable, selain itu tempatnya strategis dan rasa makanannya enak.
Cukup sering melewati bebek renon ini tapi baru berkesempatan mampir kemarin malam, tempatnya spacious, ada area semi outdoor dengan taman cantik sepertinya, sayang saya datang saat hari sudah gelap.

Menu bebeknya variatif, saya pesan Paket Bebek Bakar (49k) sudah komplit dengan nasi, urap dan sambel. Bumbunya meresap sampai ke dalam, rempahnya terasa. Urapnya juga fresh, sayurannya ngga overcooked, bumbu urapnya juga manis pedas. Sambelnya dashyat banget, pedas dan enak.

Selain itu pesan Paket Bebek Pecatu (49k), nah ini recommended buat yang doyan pedas. Jadi di atas bebek gorengnya ada geprekan cabe dan kecombrang, sambel kecombrangnya dalam cawan kecil juga sama pedasnya.

Karena belum puas kalau ngga makan sayur, saya pun pesan Cameo Bawang Putih (20k), porsinya banyak, wah ngga rugi deh. Cameo ini kalau di bogor di sebut ciciwis, renyah dan bumbunya pas. Enak buat makan pakai/tanpa nasi.

Suami saya pesan Soup Jagung Ayam (13k) yang datangnya agak telat memang, bahkan sampai acara makan kami hampir selesai. Untungnya soup jagung ayamnya enak.

Minumnya selai pesan teh hangat juga pesan Kupi Hitam (16k) ternyata pekat sekali, ala kopi aceh, aromanya strong tapi ngha bohong memang di lidah enak banget.

Selalu tetiba craving kalo denger menu Ayam & Seafood, apalagi pas datang saat jam makan siang, perut lagi laper-lapernya.

Menuju Ayam & Seafood EGP ini mudah, letaknya satu gedung dengan Happy Puppy dekat MKG. Resto ini menempati area basement-nya, jangan khawatir, pendingin ruangannya mumpuni jadi makan disini ngga akan kegerahan deh. Tempatnya simple, bersih dan yang terpenting makanannya enak dan pelayanannya oke.

Menu yang sempat saya santap disana bareng teman-teman, ada ayam goreng kremes , ayam geprek, ayam bakar, sayur asem, ikan kaci2 bakar , cumi bakar , kerang kepah tauco, kerang hijau saos padang, kepiting egp, kangkung blacan, toge polos , egp melon crush ,egp watermelon crush ,cumi goreng tepung.

Ayam Goreng Kremesnya enak banget, renyah tapi ngga alot, kremesannya juga banyak, enak, gurih dan pengen terus sesuai sama motto Ayam EGP ini. Oh ya jenis ayam yang tersedia selain ayam negeri, juga ada ayam kampung asli, yang udah jelas enaknya. Kalau mau simple pilih menu paket juga oke, sudah lengkap dengan lalap, sambel,tempe tahu dan sayur asem yang enak banget, saya biasanya kurang doyan sayur asem kalo ngga enak-enak banget, tapi yang ini malah masih pengen lagi hehe.

Menu Ayam Gepreknya sukses bikin saya ketagihan, selain ayamnya gurih juga sambelnya pedaaaas banget. Disini bisa request mau level berapa pedasnya, tinggal ditanyakan aja sama pelayannya. Sambel gepreknya ngga oily, cabenya juga ngga bau langu, enak banget.

Ayam Bakar ngga kalah juaranya, bumbunya meresap sampai ke dalam, dagingnya lembut dan bakarannya pas ngga kegosongan.

Selain menu ayam, juga ada menu seafood. Overall rasa makanannya enak, seperti cumi bakar, ikan bakar kaci-kaci, kerang ijo saos padang, kepiting EGP, Cumi Goreng Tepung, Kerang Kepah Tauco. Tapi favorit saya tetap Kepiting EGP, gurih dan bikin ketagihan.

Saya juga ngga menyangka kalau menu sayuran disini rasanya di luar dugaan, kangkung blacan dan toge polos nya ternyata enak banget buat di santap bareng menu ayam atau pun seafoodnya. Sama satu lagi, minuman EGP Watermelon crush dan EGP Melon Crush jadi penutup makan siang, tampil kece dengan buah utuhnya sebagai gelas, isinya jus dari buah itu sendiri plus buahnya yang di cetak berbentuk bola-bola kecil.

Mas Deye, diambil dari nama ownernya yang sedikit diplesetin gegara kurang fasih dalam pelafalan namanya sendiri, itu menurut info staff disana.
Dari tampak luar aja bangunannya udah kelihatan artistik, unfinished wall dipilih buat dinding luar maupun dalam coffee shop. Supaya ngga monoton diberi tanaman hias dalam rak besi, memenuhi sebagian outdoor.
Jendela besi tanpa kaca juga menambah kesan ruangan jadi ngga biasa, kece lah pokoknya. Yang kurang hanya pendingin ruangan aja, pakai ac juga percuma karena jendelanya terbuka, jadi ngopinya agak gerah-gerah sedikit.

Saya pesan Mocha Mas Deye Hot harganya 25k saja, bahagia? Jelaas, selain murah rasanya juga mantap. Kopi dan coklatnya balance, hangatnya pas dan latte art-nya rapih. Saya suka dan menghargai niy kalau baristanya bikin serius kaya begini.
Ice Long Black (25k) dan Ice Latte Toffee Nut (28k) yang dipilih teman saya juga cukup enak.

Baik Pisang Bakar (17,5k) maupun Pisang Goreng Coklat (17.5k) sama-sama datang dengan porsi ngga di duga, segunung hahahah. Satu porsi ada sekitar enam biji dengan pisang masak pohon yang memang sudah manis. Disantap bertiga tetap ngga habis hahahaha