@semangkukbakso

Coffeeright for a quick coffee charge. Lokasinya di perempatan dekat Qbig, 1 area sama Ramayana. Lumayan mencolok sign cafenya pakai lampu gitu.



Order Es Kopi Susu Jadoel (22k). Surprisingly besar sih dalam gelas, tapi ini by request, entah aslinya pakai gelas atau cup plastik. Untuk gula normal kemanisan banget. Rasanya creamy dan ringan tapi masih terasa lah kopinya sedikit.



Untuk tempat cukup OK ga terlalu besar ada indoor dan outdoor. Indoornya masuk supermarket gt. Kalo malam lumayan bernyamuk karena pintu supermarketnya terbuka dan posisi kursinya deket banget sama pintu.

Lemari Kopi kalo diliat dari bawah kurang keliatan, karena instead of menuliskan lemari kopi, mereka pakai simbol segitiga dan huruf L.

Tempatnya sendiri agak kecil dan sangat sederhana. Agak kurang adem sih, penuhan dikit bakalan jadi gerah nih. Servicenya OK banget.

Order Es Kopi Soesi (26k), untuk yg ga suka kopi boleh coba karena ini light banget. I barely taste any bitterness. Dominan rasa gula aren dan susunya.

Sedangkan Iced White (28k) tanpa tambahan sweetener cukup kuat rasa kopinya. Tapi meninggalkan jejak asam dan pahit di lidah, nggak clean. Karena mereka gapunya brown sugar maka kutambahkan gula aren sedikit jadilah ga terlalu nyisa jejak pahitnya.

Oh iya, wifinya sempat trouble kemudian pas udah bisa malah sama aja kaya ga bekerja.

Kokoro Mazesoba Living World ga terlalu besar dan open kitchen. Excellent service!


Order 2 Tokyo Soba (70k). Karena kiblat sobaku adalah Abur*, susah untuk ga membandingkan. Menurutku masih enakan tetangga sebelah. Kalo di Kokoro sobanya ga benar-benar kering melainkan ada kuah kentalnya gitu. Anehnya punyaku kuahnya lebih kental tapi punya temanku encer.


Untuk rasa, terlalu macem-macem sampe bingung mendeskripsikan hanya dengan gurih kayanya kurang pas, tapi aku kurang suka makanan yg rasanya kurang clean, nah Kokoro ini kurang clean. Ada campuran eggyolk juga yg diaduk bareng. Ada rasa asem dikit dari vinegar yg kutambahkan sendiri.

Oh iya mereka ga lagi ngenain charge tax dan service 31% skrg jadi 7.5% + 10% yeay.

Kayanya ini cafe masih lumayan baru deh. Dan gede banget! Makanan yg dijual juga variasinya banyak mulai dari Indonesia (ayam-ayaman, mie, etc), western (pizza, pasta, etc), cemilan asin manis, dll. Jadilah cafe ini tempat nongkrong segala usia dan untuk segala urusan.





Ini malam minggu dan ada live musicnya. Di lantai 1 ada indoor dengan sofa warna warni dan outdoor area dengan bean bag lucu, juga ada gelato cafe kecil di dalamnya. Kalau lantai 2nya nggak ngintip sih.





Untuk pelayanan ga ada masalah. Responsif dan ramah.

Order Café Latte (25k) menurutku kopinya kurang enak, bau harumnya cuma kaya kopi sachet biasa gitu. Rasa juga biasa aja ya masih ada bitternya tp sedikit. Mungkin karena memang bukan coffee shop sih.



Kemudian pesen roti bakar keju (25k). Nah ini toast tapi seperti ga dibakar. Roti tawar biasa aja gitu dikasih keju menggunung dan susu kental manis.

Oh iya wifinya lambat untuk kerja.

Roti Bakar Wiwied salah satu kedai Roti Bakar yg lumayan terkenal. Konsepnya mirip Roti Bakar Edd* dengan berbagai pilihan street foods seperti bubur, nasgor, siomay, indomie, dan roti bakar.

Bedanya, tempat duduknya indoor dan tenantnya jadi 1 ruang, nggak kaya pujasera. Lumayan hangat sih dan ramai.

Order bubur ayam telur. Rasa lumayan lah, not so special tapi cukup decent. Yang aneh kaya ada kuahnya gitu, mungkin pas dimasak terlalu banyak air. Oh iya, gak disuguhin pake kerupuk tapi pake keripik mlinjo doang.

Terus pesan nasgor kambing, ini juga lumayan tapi bumbu rempah kurang kuat. Jadi cuma gurih-gurih dikit aja. Porsi sedang dan kambingnya cukup empuk.