Desi A.

Ke sini sama suami pas ada undangan nikahan seorang teman. Saya baru ngeh di Condet ada resto ini. Dari luar resto ini terlihat kecil, parkirannya hanya bisa menampung beberapa kendaraan, tapi ternyata dalamnya cukup luas. Selain resto, mereka juga menyediakan guest house. Saya suka sekali dengan desain dan suasananya yang Jawa banget. Aneka tanaman di sekeliling resto ini membuat tempatnya terasa asri dan adem. Teman saya itu pakai katering dari resto ini, menunya masakan lokal, dan rasanya secara keseluruhan enak juga, bumbunya pas.

Setelah cari tahu rekomendasi restoran keluarga dengan rating bagus dan gak terlalu jauh dari rumah, minggu lalu saya ajak suami dan mertua saya untuk buka puasa di sini. Sebenarnya ada K*leyo sih dekat rumah, tapi pengin cari suasana baru aja, hehe. Berhubung selalu fully booked selama bulan puasa, saya reservasi dulu via telepon 3 hari sebelumnya dengan mentransfer DP minimal 100k dan infokan ke staffnya menu apa aja yang mau dipesan, supaya pas kita datang gak kelamaan nunggu pesanan katanya. 

Saya suka sekali dengan ambiance-nya yang Jawa banget. Tempatnya terbuka dan suasananya ramai sekali, jadi udah pakai AC pun masih terasa agak gerah, tapi masih acceptable sih. Berhubung saat itu saya terjebak macet yang sangat lumrah di jam-jam menjelang buka puasa, saya request supaya pesanan kami disiapkan aja, supaya bisa langsung makan pas datang. Selama bulan puasa mereka menyediakan free takjil. Kemarin kami dapat kolak, encer dan biasa aja sih, hehe. 

Inilah menu yang kami pesan: 

- Bebek Bakar (30k): Bebeknya berukuran cukup besar, ya mantesi lah kalau kata orang Jawa. Dagingnya gak terlalu berlemak dan cukup manis. Rasanya enak, tapi gak terlalu wah buat saya. Saya pribadi sih lebih suka bebek bakarnya K*leyo, lebih legit gitu. Selera masing-masing sih yaa... Tapi bumbu ijonya emang enak dan bikin nagih sih. Yang wow itu sambalnya, pedas buanget! Pantesan aja dikasih sedikit. Kalau punya maag (apalagi pas buka puasa) sebaiknya makan secuil aja, soalnya perut saya mules-mules setelah itu. :') 

- Bebek Goreng Remuk (29k): Rasanya enak dan renyah, tulang kecilnya sampai bisa dimakan. 

- Tahu Telor (23k): Buat saya sih sambal kacangnya udah pas teksturnya, masih agak kasar dan cukup kental. Overall rasanya enak. 

- Jamur Crispy (16k): Not so crispy dan rasanya standar aja. Jamur ini disajikan dengan sambal yang gak sepedas sambal bebek (apa perasaan saya aja ya, haha). 

- Nasi Putih (6k): Nasinya pulen, pas lah.

- Nasi Merah (8k): Standar rasa nasi merah. 

- Es Teh Manis (6k): Standar rasa es teh manis, untungnya manisnya pas.

- Teh Manis Hangat (5k): Standar juga. 

- Es Cincau Milo (15k): Kemanisan, milonya kurang terasa, cincaunya pun biasa aja.  
Harga tersebut belum termasuk tax 10%. Pelayanannya bagus, staffnya ramah dan sigap. Sayang aja sih di setiap meja gak disediakan kecap, tisu, dan tusuk gigi. Jadi kalau butuh ketiga item itu harus bolak-balik minta dulu. Terus saya dengar meja sebelah komplain musolanya kecil banget dan kurang proper, jadi kami mengurungkan niat untuk solat di situ. Mungkin bisa dijadikan masukan yang baik buat manajemen yaa. :)

Sudah lama pengin coba cemilan satu ini, tapi belum lama ini kesampaian. Saya pesan Crispy BBQ Grilled Chicken dengan level sedang (42k, incl tax). Waktu tunggunya cukup lama, sekitar 15-20 menitan. Untung di situ disediakan beberapa seat, dan pas kami mampir ada seat yang kosong, jadi gak begitu terasa menunggu cukup lama. Dari segi rasa dan aroma, MSG-nya gak sekuat tetangga sebelah. Level sedangnya aja udah terasa pedas buat saya. Lumayan lah untuk variasi cemilan kekinian, walaupun menurut saya rasanya masih lebih enak Hot St*r.

Lagi pengen banget nyeruput kopi susu, dan tertarik juga setelah baca review positif tentang kedai kopsus satu ini. Karena lokasinya cukup jauh dari rumah dan mager banget menjelang jam buka puasa, saya order Kopi Susu Biasa & Teh Susu Biasa via gof*od. Keduanya harganya sama-sama 20k, sudah termasuk tax. Saya pesan dengan es terpisah, jadi isinya cuma setengah cup.

Teh susunya cukup creamy dan manisnya pas, tapi cukup pricey menurut saya untuk teh susu biasa. Untuk kopsusnya, rasanya lebih strong dan gak semanis brand kopsus yang sudah lebih dulu terkenal itu, which I really like. Saya cuma nyeruput kopsusnya tiga kali, tapi udah bisa bikin asam lambung saya naik. Tapi teteup pengen lagi sih~ :D

Pertama tau stall yang menjual aneka street food ala Thailand ini dari suami setelah lihat rekomendasi seorang vlogger. Beberapa weekend lalu setelah bukber di Kokas, dan lidah masih pengen ngemil, mampir lah saya ke sini sama suami dan teman-teman. Lokasinya ada di deretan stall snack/dessert di lantai LG, di seberang Marugame. 

Kami pesan jajanan berikut: 

- Chatuchak (18k): Smoothie sirsak dengan potongan kelapa muda, leci, dan selasih ini sungguh nikmat dan menyegarkan sekaliii. Asam-manisnya pas buat saya. Next time KALAU ADA NIAT ke Kokas mau pesan ini lagii~ 

- Mango Go (18k): Kalau yang ini smoothie mangga dengan campuran susu. Rasanya enak & segar juga. Manis-asamnya pas. 

- Strawberry Go (20k): Yang satu ini strawberry. Tapi entah kenapa rasa susunya lebih mirip yoghurt. Rasanya so-so aja, kurang terasa fresh. 

- Meatball (15k): Ini serupa dengan cilok, dengan saus kecap dan taburan peanut. Rasanya manis, lumayan aja buat saya. 

- Siomay Ayam (18k): Lima potong siomay dengan siraman saus bangkok. Rasanya serupa dengan dimsum. Saya lebih suka yang ini daripada si Meatball. 

Harga tersebut sudah termasuk tax. Staffnya ramah tapi sayang pelayanannya lamaaa. Udah gitu mereka sempat sekip, pesanan teman saya lupa dibuatin padahal udah ditungguin lebih dari 15 menit, mungkin mereka belum benar-benar siap menghadapi antrian customer. Semoga bisa diperbaiki ya. :)

Saya suka banget sama Thai Tea, dan begitu baca berbagai review positif tentang brand baru ini, saya pun tergoda. Kemarin pas ke GI, saya ajak suami mampir ke sini. Posisinya di depan Fish n Co. Antriannya lumayan juga. Saya pesan Cha Yen (25k) dan suami pesan Kafe Milo (30k). Di situ disediakan kurang lebih 6 seat, dan pas banget saat itu ada seat yang kosong. Jadi bisa minum sambil ngobrol santai. 

Kami pesan less ice, tapi masih dikasih banyak juga es batunya. Dari segi harga, ini memang lebih mahal dari Dumd*m, tapi menurut kami ini lebih enak, lebih creamy. Di bagian atas ada foamnya soalnya minuman ini di-mixer, gak cuma diaduk biasa seperti brand thai tea lainnya. Cha Yen-nya manisnya pas buat saya. Kafe Milo-nya agak kemanisan, tapi tetap enak sih, kopi dan milonya terasa cukup seimbang. Next time mau coba varian lain ah~

Di suatu weekend, si suami lagi ngidam es pisang ijo buat iftar. Setelah googling, ketemulah rekomendasi kedai pisang ijo satu ini. Sebenarnya udah sering lewatin, tapi baru kemarin kami ngeh posisinya di seberang RS Rawamangun. Entah konsepnya rumahan atau ini memang rumah yang sebagian areanya disulap jadi tempat makan, tapi menurut saya suasananya cukup homey. Ada seating area berupa meja biasa dan lesehan. 

Selain es pisang ijo, mereka juga menyediakan beberapa menu masakan khas Makassar. Dine-in hanya berlaku setelah maghrib selama bulan puasa. Saya juga sempat lihat ada tulisan free es pisang ijo setiap hari Jumat. Ada aneka pilihan topping es pisang ijo di sini. Inilah yang kami pesan: 

- Es Pisang Ijo Keju Susu (18k): Kalau take away, es batunya akan dipisah. Mereka pakai fla, bukan bubur sumsum. Rasanya enak juga, manisnya pas, dan cukup mengenyangkan untuk jadi menu takjil. 

- Jalangkote (6k/pc): Pas banget saya lagi kangen berat sama pastel khas Makassar ini. Kalau mau cari jalangkote di Jkt memang kudu ke RM Khas Makassar. Rasanya cukup mengobati kerinduan sama tempat asalnya. 

- Panada (4k/ pc): Entah si masnya lagi sekip atau gimana, saya pesan jalangkote dua tapi yang satu ternyata panada, harganya dihitung sama pula. 😅 Rasanya lumayan lah, standar rasa panada. 

Harga tersebut sudah termasuk tax. Staffnya ramah dan cukup sigap. Lumayan lah next time kalau ngidam es pisang ijo lagi gak perlu jauh-jauh.

Selasa sore lalu saya janjian meet-up sama Andara dari Pergi Kuliner di sini. Waktu kami datang, hanya ada dua meja yang terisi. Mungkin karena Bellagio Mall ini termasuk mall sepi jadi pengunjungnya juga gak banyak. Tapi jadinya enak sih buat ngobrol berlama-lama, jadi lebih nyaman. Seperti nama restonya, desain interiornya juga Prancis sekali. Kalau kata Dara sih tampilannya lebih fancy daripada kafe-resto yang termasuk grup Ohlala lainnya. Playlistnya aja sih yang agak random, kadang lagu jazz, kadang lagu hits kekinian. :))

Kami pesan menu berikut:
- Chicken Mushroom Alfredo (68k): Saya pesan yang standar dan aman aja. Pastanya al dente, tapi ada beberapa bagian yang masih agak keras sih. Creaminessnya pas. Overall rasanya enak.

- Norwegian Salmon (85k): Pan seared salmon disajikan dengan mashed potato, veggies, dan saus tomat. Salmonnya well-cooked tapi tetap lembut dan well-marinated. Ditambah butter jadi makin enaakk. Mashed potato-nya lembut dan tasty. Veggies dan saus tomatnya juga OK.

- Chocolate Fondre Melt Cake (44k): Sempat agak kaget karena plating aslinya beda dengan yang ada di buku menu. Mereka menambahkan saus strawberry di bawah cakenya. Entah kenapa rasa asamnya si saus jadi agak nabrak sama rasa manis cake-nya. Lava cakenya sendiri tampilannya agak weird dan kurang melted, tapi manisnya pas sih dan rasanya lumayan enak.

- Jasmine Hot Tea (25k): Mereka pakai teh Dilmah. Standar rasa teh jasmin lah, harum dan rasanya "kalem".

- Iced Tea (25k): Standar rasa es teh yang disajikan dengan gula cair terpisah.

Waitersnya ramah dan cukup sigap, waktu penyajiannya juga standar 15-20 menit.