Jevin @TheFoodSnap

IG: @doniculinary
Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan mencicipi 5 varian sauce baru yang akan dilaunching Meatbox dalam waktu dekat. Kelima varian sauce baru itu adalah Saus Rendang, Cabi Ijo, Brown Mushroom, White Mushroom, dan Cheesy Bolognaise.
Dari ke 5 saus yang saya coba semua punya rasa yang oke. Tapi tetap perlu ada penyesuaian sedikit lagi menurut saya. Saus Rendang baru ini rasanya sudah oke walaupun menurut saya sedikit kurang pedas, dan teksturnya terlalu cair. Kalau bisa dibikin kental mungkin akan lebih mantap.
Brown Mushroomnya juga perlu ditingkatkan karena rasanya agak tanggung. Gurihnya sedikit kurang nendang.
Nah Kalau bicara favorit 3 yang lain adalah favorit saya, akan saya urutkan dari ketiga sampai pertama. Saus Cabe Ijo-nya sangat mirip dengan Sambal Cabe Ijo di Restaurant Padang. Pedasnya mantap, teksture cabe ijo ulegnya juga masih keliatan. tapi ini menurut saya hanya cocok dengan Meatbox Ketimuran
Cheesey Bolognaise ini lebih cocok untuk Meatbox Kebaratan. Rasa Saus Bolognaise yang meaty dengan hint tomat berpadu baik dengan rasa gurih keju hingga menciptakan saus cheesy bolognaise yang oke banget. Tekstur dan konsistensi saus ini yang paling bagus dibanding 4 varian lain.
White Mushroom Sauce is the real bomb!. Suka banget rasa keju dan milky yang mendominasi di sauce ini walaupun teksturnya agak terlalu cair. Ini cocoknya pakai ketimuran atau kebaratan?, Surprisingly saya lebih suka ini jadi sauce ketimuran. Kemarin saya coba menggunakan sauce ini diatas Meatsteak Ketimuran dengan nasi dan rasanya jadi mantap banget. Kalau kalian suka rasa gurih keju, wajib banget cobain.

Salah satu bakso favorit gua di Rawamangun, Bakso Kocok Bandung yang sudah berjualan dari tahun 90an ini sangat terkenal di Rawamangun. Berbeda sama Bakso biasa, bakso kocok bandung ini kuahnya cukup tebal dengan lemak. Mie kuning yang digunakan juga bukan mie kuning biasa, tapi kalau kalian ga suka, kalian juga bisa pilih Mihun sebagai penggantinya. Daging baksonya berasa betul kalau bakso ini terbuat dari daging sapi asli. teksture baksoya juga bagus dan kenyal.

IG: doniculinary
Kemarin saya diundang untuk datang ke Wake Cup Coffee & Eatery Graha Harmoni. Ini adalah gerai Wake Cup Coffee yang paling besar dibanding gerai milik Wake Cup yang lain. Mengusung tema interior modern minimalis dan sedikit sentuhan Industrial Wake Cup Coffee disini terasa sangat nyaman dan spacious banget. Letaknya yang bukan di pinggir jalan besar juga menambah kenyamanan tempat ini.
Dari sisi menu, selain kopi Wake Cup juga menawarkan ragam menu yang cukup luas. Mulai dari snack, main course, sampai desert. Minuman non coffee-nya pun cukup variatif menurut saya.
Hari itu saya pesan Pop Tofu sebagai snack, Philly Cheese Dog dan Spaghetti Aglio Olio (sebagai main course), dan Lava Brownie (sebagai dessert). Untuk Minumannya saya pesan Ice Blended Black Forrest dan Cafe Latte.
Pop Tofu yang merupakan rekomendasi langsung dari Sang Owner pada saya bikin saya benar-benar gembira. Tahu lembut (sepertinya Tahu Susu) yang dipotong kotak-kotak dan di coating menggunakan Breadcrumba (tepung roti) lalu di goreng dengan teknik deep fried ini terasa sangat menyenangkan. Rasa asin gurih yang tidak terlalu mencolok membuat saya tidak bisa berhenti memasukan potongan demi potongan pop tofu yang sudah dicocol dengan sambal kecap ke dalam mulut saya. Jika kalian mampir ke Wake Cup, ini menu rekomendasi saya.
Philly Cheese Dog, Hot dog yang disajikan dengan gaya khas Philadelphia tanpa menggunakan sausage / wurst. Philly Style hot dog menggunakan irisan daging sapi yang dimarinasi kemudian sebelum dipanggang sebagai isiannya kemudian disajikan dengan saus Mozzarella. Buat saya menu ini agak kurang dalam pengolahan dagingnya. Bumbu marinasinya tidak begitu terasa, dan dagingnya sedikit agak alot.
Spaghetti Aglio Olio, mungkin Aglio Olio yang benar seharusnya punya taste bawang putih dan lada yang kuat. Tapi disini rasa gurihnya lebih dominan dengan sedikit hint pedas dari lada. But somehow saya lebih suka Aglio Olio buatan Wake Cup ini daripada Aglio Olio yang sebenarnya. Kalau kalian suka yang gurih-gurih, pasti suka juga dengan Aglio Olio disini.
Lava Brownie, ini saya suka banget. Brownies sederhana dengan teksture yang cukup baik. Bagian luarnya agak krispy, tapi bagian dalamnya tetap lembut dan padat. Rasa coklatnya juga bold banget dan ga terlalu manis. Lava Brownie ini juga makin mantap karena disajikan dengan satu scoop Vanilla Ice Cream.
Untuk minumannya, Cafe Latte milik Wake Cup ini boleh lah. Espressonya menggunakan house blend kreasi tim Wake Up sendiri menggunakan 3 jenis biji kopi arabica. Rasa base espressonya sendiri cenderung pait dan hampir tidak terasa asam sama sekali. Ketika dijadikan Latte saya suka komposisi pahitnya espresso dari houseblend mereka dengan gurihnya susu yang telah di frothing.
Dan kalau kalian ga suka Coffee disini juga menyediakan berbagai macam ice blended dan latte non coffee. Nah yang menurut saya unik adalah Ice Blended Black Forrest. Minuman ssu cokelat yang dikreasikan sedemikian rupa agar terasa benar-benar seperti Black Forrest. Bahkan mereka sampai menambahkab bulir bulir buah cherry diminuman ini. Salah satu minuman yang sangat saya rekomendasikan untuk dicoba kalau kalian ke Wake Cup Coffee

Bakso Desa dari Jogja akhirnya buka di Jakarta. Bermodal sajian berbagai menu bakso kekinian dan juga mie ayam, Bakso Desa terasa siap bertarung dengan bakso-bakso lain yang sudah lebih dulu eksis di Jakarta.
Tempat yang nyaman dan bersiu jadi nilai plus dari saya untuk Bakso Desa Sunter. Menyediakan 2 tempat yaitu outdoor (untuk smoking area) dan indoor full ac (non-smoking). Bagian Indoor terasa bersih dan nyaman. jejeran meja dan kursi panjang tersusun rapih dengan jeda yang cukup dibagian indoor ini.
Untuk hidangan hari itu saya pesan Bakso Nusantara dan Mie Ayam Bakso. Bakso Nusantara ini signature dish milik Bakso Desa. Dalam satu mangkok kita mendapat 3 jenis bakso yaitu Bakso Serat (Urat), Bakso Cabe Ulek, dan Bakso Mozzarella. Kuah bakso disini sangat gurih, saya pribadi sangat suka dengan rasa kuahnya. Baksonya juga oke banget, terutama bakso serat, walaupun ukurannya agak kecil tapi rasanya mantap dan terasa banget daging sapinya. untuk bakso cabe ulek dan mozzarella bukan favorit saya, karena saya memang kurang suka dengan bakso-bakso dengan isiannya seperti ini.
Mie Ayam. Ekspektasi saya terlaku tinggi sepertinya. sajian mie ayam disini sebenarnya enak, mienya pun dimasak dengan baik dan masih kenyal. Tapi ketika saya merasakan rasa asin yang agak berlebihan dari bumbunya. selebihnya cukup oke, porsinya juga pas.

Ini tempat makan langganan beberapa tahun lalu, waktu kerja di bilangan mangga dua. kalau habis lembur di kantor, selalu makan disini karena buka sampai malam. Kemarin akhirnya balik kesini buat nyobain menu barunya yaitu Bistik Ayam Sambal Matah dan juga Bistik Ayam Sambal Rica.
Porsi yang besar dan harga yang murah jadi nilai lebih warung nasi goreng Kang Ajie ini. tak heran tenda kaki lima ini selalu dipenuhi pengunjung baik yang makan ditempat ataupun dibungkus.
Untuk tempat harap di maklumi saja kalau sempit dan berdesakan, hanya ada 3 arau 4 meja di dalam tenda kecil Nasi Goreng Kang Ajie ini, jadi saran saya, lebih baik makan di mobil atau take away sekalian.
Untuk rasa makanan, untuk range harga 15 samapi 25 ribu rupiah menurut saya cukup enak. Terutama nasi gorengnya yang super gurih dan menggunakan beras yang pera. Bistik ayamnya juga oke tepungya tidak terlalu tebal, potongan daging ayamnya juga cukup besar.
Sayang modifikasi sambal matahnya menurut saya agak failed. Penggunaan bawang merah yang berlebihan dan tidak berimbang dengan irisan cabainya. Rasa sambal matahnya jadi ga pedas sama sekali, malah cenderung manis. Untuk Sambal Ricanya ini masih oke walaupun lagi-lagi pedasnya masih terasa kurang berani. padahal ekspektasi saya pada sambal rica adalah sambal super pedas dengan rasa cabai yang kuat.

Salah satu bubur yang paling hits di Kelapa Gading. Buka Jam 4 sore udah mulai keliatan antriannya, dateng lebih sore lagi antriannya makin berkerumun. Untung pelayanannya tergolong cepat jadi ga begitu lama ngantri per-batchnya.
Dari segi rasa bubur ini cocok banget sama lidah saya. Bumbu gurihnya enak dan ga bikin eneg, kerupuk boleh refill, dan yang paling penting toppingnya melimpah ruah. harga 12rb perposi sangat worthed menurut saya.
Dari segi tempat karena dia jualan pakai gerobak jadi cuma disediain beberapa kursi plastik saja.

Beberapa lalu sempat dapat invitation untuk mencicipi hidangan di Nat's Kitchen yang ada di Kuningan City Mall.
Konsepnya dan menunya sedikit mengadaptasi kedai-kedai kopi tiam yang menyajikan jejeran jenis kopi tradisional khas nusantara, juga roti kaya & roti bakar khas melayu. Tapi mereka juga provide makanan berat khas Indonesia, asia, juga western. Seperti Nasi Bakar, Nasi Goreng Cakalang, Mie Goreng Cakalang, Laksa Singapore, Mee Goreng Singapore, sampai Sandwich dan Chicken Wings.
Favorit saya disini Mie Goreng Cakalang Super Pedas. Cakalangnya melimpah banget, rasa rempah khas sulawesi terasa cukup bold dan sedap di lidah. Buat yang suka pedas cocok banget pasti makan menu ini. Toastnya juga oke banget menurut saya. Rotinya jadi garing dilapisan luar gitu tapi tidak kering secara kesulurhan, hanya memberi teksture crunchy.
Tempat disini kecil tapi nyaman, untuk fast dine in sih cocok banget, atau sekedar makan bareng berdua atau bertiga teman / kerabat juga masih ok. Pelayanannya juga responnya cepat.

follow my IG: @doniculinary
Beberapa waktu lalu nyobain Kavarna Grill & Coffee. Lokasinya sungguh strategis di bilangan tebet tepatnya disebelah dunkin tebet (dekat SMP 115).
Dekorasi cafe ini mengusung tema retro industrial yang didominasi warna coklat kayu dan merah bata. tempatnya tidak terlalu besar namun sangat nyaman. Sangat cocok untuk nongkrong berlama-lama atau melakukan remote working sambil menikmati sajian di cafe ini.
hari itu saya pesan Nasi Goreng Kavarna, Fettuccini Alfredo, dan Nachos.
Nasi goreng Kavarna yang menurut sang waitress adalah signature dish dari restoran ini adalah Nasi Goreng yang disajikan bersama beef teriyaki ini menutku sangat overpriced. Dibandrol seharga 60 ribu rupiah, sementara rasanya biasa aja dan porsinya pun tidak begitu besar.
Fettuccini Alfredo, ini menu yang paling oke menurut saya. Walaupun tidak terasa benar-benar seperti olahan pasta alfredo yang seharusnya milky dan creamy. tapi saya suka penggunaan daun parsley disajian ini yang agak over the top. Hal itu justru malah menjadikan hidangan ini tidak terasa mahteh/blenek. Tapi buat kalian yang kurang suka dengan rasa daun daun rempah mungkin kalian akan kurang suka.
Nachos disini seperti nachos pada umumnua, hanya porsinya saja yang besar (wajar karena harganya pun bisa dibilang sedikit mahal). tapi kuantitas toppingnya agak kurang balance dengan porsi nachosnya yang besar  keju dan minced beefnya irit bangeeet.
Untuk pelayanannya menurut saya cukup baik walaupun masih ada yang harus diimprove terutama dalam hal serving time. Yang saya alami, ketika kita pesan agak banyak waktu untuk makanan komplit ada dimeja agak lama, dan itu pun masih ada menu yanh terlewat. tapi untuk attitude karyawannya sangat baik kok. penuh senyum dan bisa menjelaskan menu yang mereka punya.